Kue ini ga selalu hadir setiap saat, tapi kue ini selalu membawa bahagia orang yang menikmatinya, seperti namanya Bereket Lokma. Ya, kue ini emang diberikan untuk membahagiakan semua orang. Lokma nama kue ini dan bereket artinya berkah atau membawa kebahagian ga hanya bagi yang memberi tetapi juga yang menerima, dilakukan ikhlas dan ridho karena Allah ta’ala.
Kue ini berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya. Sekilas seperti donat. Kue yang terbuat dari tepung terigu ini lebih kenyal dibanding donat yang lembut. Kue ini bisa dimakan begitu aja selagi hangat atau dengan sepotong keju ukuran korek api, mau pun ditaburi gula halus di permukaannya
Kue ini dibuat untuk umum. Biasanya dibuat oleh suatu usaha kecil yang juga bernama Bereket Lokma dengan pegawai cukup 2 orang. Mereka menggunakan mobil dan melakukan kegiatan bereket lokma ini sesuai dengan pesanan. Biasanya yang memesan adalah orang yang mempunyai hajat, seperti ada yang ulang tahun atau ada anggota keluarga yang meninggal dunia dan lain-lain. Tujuan diadakannya adalah untuk memberikan makanan gratis dengan ikhlas dan ridho karena Allah ta’ala, kepada siapa saja yang berkenan menikmatinya. Bahkan ada yang mengadakan bereket lokma ini hanya untuk sedekah aja.
Kegiatan ini ane temui di pusat kota Manisa, Propinsi Manisa tempat kita berkunjung ke Turki. Ga hanya di propinsi Manisa aja, tapi hampir seluruh Turki ada kegiatan ini. Menurut warga, hal ini sudah dilakukan sejak jaman kekaisaran Utsmainyah atau Ottoman Empire di awal abad ke-20
Nah, kegiatan bereket lokma ini biasanya di mulai pagi hari menjelang siang pukul 11.00, berlangsung terus sampai ga ada lagi yang datang mengambil lokma ini. Umumnya berlangsung 3-4 jam dan menghabiskan 3 karung tepung terigu ukuran 10 kg. Kue ini di buat di mobil yang terbuka di bagian belakangnya. Lumayan juga ya ngabisin tepung terigu sebanyak gini untuk dibuat lokma, gimana caranya ya. Tentunya ga diadon pake tangan ya, alamat bisa pegel tangan semalaman 🙂 Mereka memiliki mesin khusus untuk mengadon dan mencetak adonan menjadi kue. Adonan yang telah siap tinggal dimasukkan perlahan pada pencetak lokma dan akan keluar berupa bulatan-bulatan seperti donat. Pekerja yang dah siap dengan bulatan-bulatan ini akan menggoreng dengan seksama biar hasilnya cantik kuning keemasan.
Para warga berdatangan mengantri untuk mendapatkan kue-kue cantik ini. Ga hanya warga pada lokasi hajat, orang yang datang dari jauh dan kebetulan lewat pun boleh menikmati lokma ini, siapa aja pokoknya mah 🙂 Yang punya hajat akan membagikannya 6-7 buah lokma pada kantong kertas yang telah disediakan. Atau tergantung permintaan mau berapa dan selera masing-masing, mau ditaburi gula halus/bubuk di permukaannya apa ga atau dengan keju apa ga. Kadangkala untuk memperlancar pembagian, mereka yang datang bisa mengambil sendiri dan memasukkannya pada kantong kertas yang tersedia.
Ada juga yang membawa wadah seperti piring dan baskom kecil dari rumah. Malah emak-emak yang rumahnya di lantai atas tinggal mengulurkan ember mereka dengan seutas tali dan akan menimbanya saat ember dah terisi penuh 🙂 Nenek-nenek yang ga bisa keluar rumah tinggal kasih isyarat lewat jendela rumah dan menyodorkan piring kepada yang empunya hajat 🙂
Wow..indahnya berbagi.. Ane jadi membayangkan kalo hal begini dilakukan di tanah air ya.. semakin erat tali persaudaraan kita pada sesama. Minimal di kompleks perumahanlah ya.. Bagi-bagi tekwan, atau bakso atau empek-empek, mie ayam atau dunkin donat dan menikmatinya bersama-sama, murni dilakukan karena ikhlas dan redho dari Allah semata. MasyaAllah alhamdulillah 🙂