Kalo lagi santai enaknya ditemani dengan makanan ringan ya.. yang tidak bikin pencernaan ekstra bekerja. Biasanya yang enak dibikin teman adalah keripik, yang kalo bahasa sini disebut chips, berlaku juga untuk kerupuk dan segala cemilan yang kriuk garing 😊
Chips salah satu cemilan kesukaan suami. Saat belanja di supermarket di kampung halaman, cemilan yang suami cari ya chips. Chips yang nyambung di lidahnya adalah keripik kentang. Alhamdulillah ada di Indonesia 🙂
Maklum ya kentang jadi pilihannya, karena kentang memang tak asing di Eropa. Kentang merupakan salah satu makanan pokok bule termasuk olahannya yang berlimpah, dari chips hingga kudapan asin dan manis. Ini salah satu favoritnya, keripik kentang orisinil Austria. Aku tawarkan chips ala Indonesia seperti kerupuk dan peletek, suami tak tahu dan tak mau Apalagi ikan teri balado 🙂
Saat bertamu ke rumah, mamakku menyuguhinya keripik pisang. Keripik pisang adalah makanan ringan yang terbuat dari pisang yang belum matang yang diiris tipis, kemudian digoreng garing dan dibumbui garam biar berasa asin atau gula biar manis manjaah. Nah, ternyata suami menikmati sekali. Aku senang banget menerima kenyataan ini 🙂 Karena di Indonesia (saat itu masih calon suami😊) tak punya siapa-siapa, hanya aku dan keluarga, makumak sangukan suami keripik pisang setiap balik ke hotel tempatnya tinggal selama di Indonesia.
Ini cemilan spesial buatnya karena baru pertama kali ini nemu keripik model begini dan langsung doyan. Lagi pula di negaranya pisang adalah buah elit yang dibandrol lumayan mahal untuk ukuran Indonesia, sekilonya kalo dirupiahkan dengan kurs saat ini adalah Rp. 35.000 ribu. Tapi bukan masalah mahalnya, tapi karena pisang di sini tak pernah diolah macam-macam. Kurang kreatif kali ya orang Barat😊 Nah jadi suamiku taunya hanya dimakan saat buahnya matang saja. Kalau pun ada, paling bananen milch bahasa Austrianya yang bahasa Inggrisnya banana milk yang berarti susu pisang dalam bahasa Indonesia.
Di Austria, pisang aku jus dengan susu biar mirip banana milk yang dijual di supermarket sini 😊 Kalo pisang yang matang banget dan ga ada yang mau makan lagi, biasanya aku bikin cemilan yang kalo di kampung halamanku namanya jemput-jemput. Pisang matang dihancurkan dan dikasih tepung terigu kemudian digoreng matang empuk. Makannya selagi hangat. MasyaAllah alhamdulillah lagi-lagi suami doyan. Bukan karena lapar. Mungkin takjub mendapati kenyataan pisang masak dimasak ya 😊
Akhirnya karena tahu ternyata suami suka keripik pisang, aku coba lagi tawarkan segala yang bernama keripik, dari keripik sukun, keripik singkong, keripik ketela hingga keripik melinjo/emping. Tenyata suka juga lho.. Alhamdulillah. Ga nyangka lagi saat di supermarket di Austria sedang memilih DCC (Dark Cooking Chocolate ) untuk bikin brownies, suami ketemu kumpulan chips yang terbuat dari buah-buahan, salah satunya bananen chips (bahasa sini, bahasa Inggrisnya banana chips).
Lha ini kan keripik pisang. Ada kemajuan juga orang Eropa ternyata. Lumayan 300 g banana chips seharga antara 1,99 sampai dengan 2,29 Euro yang kalo dirupiahkan dengan kurs sekarang berkisar Rp.32.000 sampai dengan Rp,37.000. Jadi kalo sekilonya sekitar 130 ribu rupiah.
Nah yang mengagetkan itu saat kita ke shopping center Pluscity di kota Linz, keripik pisang sebungkus 500 g dihargai 4,49 Euro atau berkisar Rp.76.330, sehingga kalo sekilo seharga 8,98 Euro atau berkisar Rp.153.000.
Yang lebh bikin kaget lagi tentunya harga terbaru di pasar tradisional Naschmarkt satu-satunya di Austria yaitu di ibukota negara, Wina. Harga 100 gram keripik pisang adalah 2,5 Euro atau sekitar Rp.42.000, sehingga sekilonya seharga 25 Euro atau sekitar Rp.420.000, nyaris setengah juta.. Wow.. lumayan harganya ya..
Aaaa.. kalo begini aku juga mau bisnis keripik pisang. Yuk mari warga Indonesia.. ekspor ramai-ramai yuk keripik pisang ke Austria Hhhh.. intermezo
Harganya yang tinggi bisa jadi karena beberapa faktor. Bisa karena keripik pisang impor yang harus memikirkan biaya transportasi juga, atau keripik bio yang bahannya harus diimpor dan sebagainya
Ngomong-ngomong ada gizinya ga sih makan cemilan seperti ini. Pastinya ada ya karena nenek moyang kita jaman dulu kreatif dan pakar kuliner alami sudah memikirkannya, ga asal bikin saja. Bukan tanpa alasan menciptakan makanan begini meski belum ada teknologi canggih dan modern seperti sekarang ini
Yuk kita liat pemirsa, berikut kandungan keripik pisang per 100 g
Kalori (kcal) 518
Jumlah lemak 34 g
Lemak jenuh 29 g
Lemak tak jenuh ganda 0,6 g
Lemak tak jenuh tunggal 2 g
Kolesterol 0 g
Natrium 6 g
Kalium 536 mg
Jumlah karbohidrat 58 g
Serat pangan 8 g
Gula 35 g
Protein 2,3 g
Vitamin A 83 IU Vitamin C 6,3 mg
Kalsium 18 mg Zat besi 1,3 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,3 mg
Vitamin B 12 0 g Magnesium 76 mg
Nah, karena kandungan gizinya yang lumayan banyak, selain sebagai cemilan yang enak dan bikin nagih, ternyata keripik pisang bermanfaat buat kesehatan lho. Asyiknya jadi dua kali lipat kan 😊
Berikut ini manfaat keripik pisang diantaranya:
Menjaga kesehatan mata,
Hal ini dibuktikan dengan adanya kandungan vitamin A yang cukup banyak dalam pisang
Mencegah anemia
Ini karena adanya kandungan zat besi dalam keripik
Sebagai sumber tenaga.
Keripik pisang dapat dicerna dengan mudah, karena adanya gula yang diubah menjadi sumber tenaga secara cepat hingga baik dalam pembentukan tubuh dan kerja otot dan menghilangkan rasa lelah
Baik untuk pencernaan,
Ini karena adanya serat yang cukup berlimpah dalam pisang/ keripik pisang. Jadi baik untuk yang bermasalah dengan pencernaan seperti sembelit.
Melancarkan peredaran darah.
Kandungan kalium yang cukup tinggi dan natrium yang rendah pada cemilan ini membantu mengatur tekanan darah sehingga peredaran darah akan tetap lancar
Serta masih banyak lagi manfaat kesehatan lainnya dari keripik pisang.
Ok.. Ini saatnya kita menikmati cemilan yang asyik ini ya.
Tapi ingat jangan berlebihan mengkonsumsinya karena yang berlebihan itu selalu ga baik. Kalo keripiknya yang berasa asin atau manis nantinya bukan manfaat yang didapat dong, tetapi malah tensian dan bisa menambah berat badan juga.
Ok deh pemirsa. Sekian dulu laporanku kali ini mengenai keripik pisang, kandungan gizi dan manfaatnya serta kehadirannya di Austria dengan harga mencapai hampir setengah juta rupiah sekilo. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi