Dianthus caryopyllus, anyelir kaki pendek mewarnai musim semi di Austria

Saat musim semi bunga ini ramai dijual di toko bunga dan supermarket. Daunnya yang panjang dengan beberapa bunga yang mekar dan tubuh yang mungil pendeksegera menarik perhatian pengunjung, termasuk ane. Tanaman hias ini tumbuh sehat dalam pot seukuran toples bumbu emak-emak di dapur ini

Pertama kali mengenal bunga ini, tampangnya memang nampak biasa-biasa aja seperti bunga lain pada umumnya. Berwarna merah darah gelap atau warna merah marun, sekilas bunga ini seperti bunga mawar mini. Hanya bedanya, bunga ini tak ada aroma. Untuk teman di rumah di kala cuaca dingin lumayanlah ya 🙂

Kebetulan cuaca sedang lagi ga bersahabat karena di musim semi angin masih kencang, makanya ambil amannya tanaman ini diletakkan di dalam rumah. Alhasil tiap hari ane ketemu ma mereka. Lama-lama ane perhatikan secara seksama, bunga-bunganya cantik juga ya. Malah terkesan unik. Yang bikin ane makin takjub bunga-bunganya yang bermekaran bisa tahan lama lho.. ga mudah layu.

Saat bunga-bunga yang lainnya mulai meredup, kuncupnya melanjutkan estafet berbunga dan bermekaran. Di antara bunga-bunga yang bermekaran itu, ada sekuntum dengan warna yang lain. Bunga ini berwarna merah marun namun berlurik putih. Ane kira awalnya ini jamur yang menggerogoti bunganya, atau benang sari yang melorot. Ah ternyata tidak pemirsa. Bunganya memang berlurik putih. Alamak senengnya ane 😊

Selain di rumah, ane menemukan bunga-bunga ini di ruang publik, tepatnya di pot-pot kembang di pusat kota. Warnanya merah terang, lebih terang dari bunga yang ada di rumah 😊

Dalam satu pot ga hanya tanaman dengan bunga ini aja, ada juga tanaman violet dengan bunganya yang berwarna ungu violet bersaudara dengan pansy yang memang tumbuh dengan segala musim

Ternyata ga hanya warna tunggal, yang dwi warna juga ada serta yang bercorak dan berlurik. Selain itu, yang bikin gemes adalah kelopak bunganya yang ga hanya polos, namun bergerigi seperti digigit 🙂

Apakah hanya di pot saja mereka tumbuh? Ternyata tidak ya pemirsa. Bunga.bunga ini juga cukup tangguh tumbuh di hamparan tanah bak permadani saking ramainya mereka memenuhi taman bunga. Sehingga sangat menarik hati lho karena lanskap menjadi indah mempesona

Aaaih.. jadi pengen mengenal lebih jauh dengan bunga ini. Yuk pemirsa mari sama-sama kita kenalan dengan bunga ini, dimulai dari data pribadinya terlebih dahulu ya 😊

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylales
Famili : Caryophylaceae
Genus : Dianthus
Spesies : D. caryopyllus

Penamaan

Ada beragam nama untuk bunga yang satu ini. Di Austria dia cukup dipanggil Dianthus, di tanah air tercinta dipanggil anyelir atau teluki atau disebut juga bunga cengkeh, sedangkan orang bule memanggilnya carnation.

Jenis

Bunga yang berasal dari tanaman hias pekarangan dan pot-pot yang populer ini memiliki genus dengan nama yang sama yaitu Dianthus dari spesies atau jenis Dianthus caryopyllus

Tanaman berbunga dari genus Dianthus ini ada sekitar 300 spesies atau jenis lho. Banyak banget ya. Tanaman berbunga dalam keluarga Caryophyllaceae ini spesies asli terutama dari Eropa dan Asia, ada beberapa jenis memperluas ke selatan ke Afrika utara dan satu spesies yaitu D. repens di Arktik Amerika Utara

Nama-nama umum untuk tanaman berbunga genus Dianthus ini adalah anyelir untuk spesies D. caryophyllus, pink untuk spesies D plumarius dan spesies terkait dan Sweet William untuk spesies D. barbatus. Jadi beda jenis beda pula panggilannya 🙂

Nah, dari sekian banyak spesies tanaman dianthus, ane fokus dengan dianthus dari spesies Dianthus caryophyllus aja ya 😊 Ok deh yuk kita mulai mengeksplor

Tanaman dianthus diyakini berasal dari Mediterania. Bunga dianthus yang terang benderang, sangat banyak dan berwarna-warni ini sering dijadikan tanaman hias.

Ada 2 jenis tanaman diantus,
– yang pertama adalah jenis satu bunga dalam setiap tangkai
– yang kedua adalah jenis spray, yaitu banyak bunga dalam setiap tangkai

Deskripsi

Daun

Daun bunga dianthus sangat khas dibanding dengan daun bunga dari jenis tanaman dianthus lainnya. Daunnya lurus panjang ramping dan tegak, meski ada yang sedikit terkulai tapi bukan layu

Perbungaan

Bunganya cantik menawan hati. Warna asli alami bunga adalah merah muda terang ungu, tetapi terdapat kultivar dengan warna lain yang telah dikembangkan atau dihibridisasi termasuk merah, putih, kuning dan hijau. Dari sekian warna ini, ane menemukan warna merah muda pucat, merah darah, merah darah gelap atau merah marun dan merah marun yang diselingi guratan putih. Ini adalah dianthus hibrida yang ane miliki dan sering ane temui juga di Austria😊

Kelopak bunganya bertumpuk-tumpuk dan berkelok-kelok, di pinggirnya ada yang mulus ada bergerigi, cukup jelas kita lihat batasannya Bunganya yang bertumpuk-tumpuk hingga 5 kelopak ini sekilas mirip mawar. Tapi yang membuatnya memiliki ciri khas tersendiri adalah berjumbai dengan pinggirnya yang sedikit bergerigi.

Bunga dianthus selain ada yang satu tangkai dengan satu bunga dan satu tangkai dengan banyak bunga, ada juga dengan bunga yang beraroma dan tidak beraroma

Bunga-bunga hermafrodit yang beraroma wangi memiliki simetri radial. Ke empat sampai 6 yang mengelilingi daun kelopak, berbentuk telur dan ujungnya hanya sepanjang tabung kelopak

Bunganya yang mekar awet sampai beberapa hari bahkan beberapa minggu lho.. Bahkan ga mudah dilepaskan dari tangkainya saat bunganya benar-benar tidak lagi mekar dan mengering. Kok ane tau ya.. Iyalah karena mereka hidup bersama ane dalam satu rumah, jadi ane sering bertemu dan memperhatikan mereka 😊 Nah apalagi kalo ada tangkai yang berbunga dan mekar, biasanya yang lain mengikuti berbunga dan mekar, terus ga ada putus-putusnya. Ini yang membuatnya terasa sangat istimewa.

Dianthus dapat hidup selama 18 hingga 20 bulan. Hmm.. lumayanlah bisa lama menikmati keindahannya ya.. apalagi bagi ane yang menanamnya di pot mungil yang di letakkan di dalam rumah, tiap hari bertemu dengan mereka, selalu menimbulkan keceriaan dan kebahagiaan di hati 😊

Ketinggian

Tanaman ini dapat tumbuh hingga 2 meter lho. Wow.. tinggi sekali.. Namun untuk dapat tumbuh tegak ia harus diikat dengan penyokong atau penyangga. Garis pusat batang tanaman bunga dianthus dapat mencapai 1 cm dan biasanya membengkak pada buku atau ruas

Nah, kalo dianthus tinggi begini biasanya dijual sebagai bunga potong. Biasanya jenis tanaman dianthus yang tinggi begini hidup di musim lain, seperti di musim panas dengan sinar matahari yang memancar optimal. Suami pernah menghadiahi ane segepok dianthus, dari warna putih, kuning hingga merah menyala, banyak banget. Biar ane puas menikmatinya kali ya 🙂

Untuk tanaman dianthus ane yang tumbuh dalam pot mungil seukuran toples bawang goreng emak-emak di dapur, tingginya saat ini mencapai 15 cm. Ada saat dimana mereka agak miring dan akhirnya ane kasih penyokong biar ga miring lagi. Saat mereka dah dapat tumbuh tegak lagi, penyokongnya ane singkirkan 😊 Mungkin kalo dah beranak pinak dan potnya ga muat lagi, InsyaAllah aamiin akan ane pindahkan ke pot yang lebih besar agar mereka bisa bernafas dan leluasa tumbuh 😊

Perawatan

Nah, bagaimana dengan perawatannya? Dianthus membutuhkan drainase atau pengairan yang baik. Jadi jangan lupa untuk menyiramnya setiap hari agar tidak kekeringan ya.. namun jangan kebanyakan alias becek. Dianthus juga membutuhkan sinar matahari penuh. Kalo yang ditanam di pot, setiap pagi dijemur beberapa saat agar mereka nampak segar dapat asupan gizi 😊

Budidaya

Bunga dianthus yang cantik telah lama dibbudidaya manusia untuk dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan pot-pot yang populer. Tidak saja tumbuh anggun di dalam pot kembang dan pekarangan rumah, tetapi juga di taman-taman ruang publik menjadi lanskap yang indah

Nah demikianlah kisah mengenai bunga dianthus. Tertarik memeliharanya sebagai teman kesayangan? 🙂

Ok deh pemirsa.. Sekian dulu edisi kali ini ya mengenai bunga dianthus atau anyelir yang sedang mekar-mekarnya di musim semi ini. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa di edisi selanjutnya

Schreibe einen Kommentar