Sungguh menyenangkan mengamati dan menikmati fenomena alam di musim semi ini. Membuat kita berpikir akan tanda-tanda kebesaran Allah dan makin menambah rasa syukur kita kepada Allah Sang Pencipta alam semesta, merupakan anugerah Allah yang tak terkira.
Di awal musim semi, bermacam ragam warna daun-daun dan bunga yang bermunculan. Ada yang pertama kali berwarna kuning cerah, sungguh cantik dan menyilaukan mata. Tapi pelan tapi pasti seminggu kemudian berubah menjadi hijau dan akhirnya menjadi hijau sempurna sebulan kemudian. Sungguh membuat ane kagum. Ane mengabadikan fenomena ini dengan hp kesayangan ane. Biasalah cara amatir ya.. Sempat juga laporan ke suami mengenai fenomena alam ini😊
Belakangan ane tau namanya adalah Forsyhtia, yang berbunga terlebih dahulu kemudian berdaun. Forsythia adalah tanaman semak yang biasa hadir di musim semi.
Ok deh.. Kali ini dari pohon-pohon yang berbunga leba ya.. seperti bunga sakura yang berwarna merah muda, hijau, kuning, serta putih, seminggu hingga 10 hari kemudian bunga-bunganya rontok satu persatu. Saat itulah digantikan dengan munculnya daun-daun hijaunya dan akhirnya menjadi pohon biasa. Sama seperti forsythia
Selain berbunga terlebih dahulu kemudian berdaun hijau, ada juga yang berdaun terlebih dahulu. Fenomena ini umum terjadi di seluruh dunia. Namun yang uniknya, bukan daun yang berwarna hijau, melainkan daun-daun yang berwarna coklat kemerah-merahan dan berwarna merah darah cerah.
Jika tanaman ini berkumpul jadi satu, aura cantiknya semakin kelihatan, bikin bening mata dan jiwa 😊
MasyaAllah alhamdulillah
Selain berbunga atau berdaun terlebih dahulu, ada yang berbarengan daun-daun tumbuh bersama bunga-bunganya. Biasanya yang dominan adalah berwarna putih, ungu muda sampai ungu tua.
Lagi-lagi ane mengabadikan fenomena ini. Ada untungnya juga ya.. Karena kalo ga sempat memfotonya, kita ga ada bukti kalo mereka pernah berbunga lebat sangat indah, karena beberapa minggu kemudian mereka rontok dan menyisakan hanya daun-daun. Alhamdulillah jadi tahu perubahan yang terjadi.
Fenomena perubahan ini terjadi selama awal musim semi sampai musim semi menjadi sempurna, di awal  bulan Mei. Di bulan ini biasanya daun-daun telah tumbuh semua, hingga yang bersisa akhirnya dominan warna hijau.
Bumi semakin menghijau dan semakin cantik. Kenapa hal ini bisa terjadi ya? Kalo dirunut dari awal musim semi, kita pasti menyadari ada sesuatu yang menyebabkan ini terjadi. Ya, suhu yang menghangat dan sinar matahari yang mulai betah berlama-lama menyinari bumi merupakan salah satu faktor penyebabnya 😊
Seperti kita tahu, daun pepohonan dan tanaman-tanaman lain mengandung tiga pigmen utama yakni: karoten, antosianin, dan pigmen fotosintetik (klorofil), yang menangkap energi matahari untuk membuat makanan bagi tanaman, yang disebut proses fotosintesis. Karena proses fotosintesis ini membutuhkan cahaya matahari yang dominan pada musim semi apalagi musim panas, maka pigmen klorofil ini menjadi yang paling berlimpah. Klorofil merupakan zat yang memberikan warna hijau bagi daun di musim semi dan musim panas.
Pada musim semi sekarang ini, apalagi nanti setelah musim ini berlalu, yaitu musim panas, walaupun daun-daun memiliki berbagai macam warna pigmen, tapi karena kandungan klorofilnya sangat besar (dengan semakin betahnya matahari bersinar yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis), warna lain ‘tertutupi‘ sehingga yang terlihat oleh mata kita adalah warna hijau.
Zat kimia lain pada daun, auksin, mengontrol sekelompok sel tertentu pada dasar masing-masing batang daun, yang disebut lapisan absisi. Selama musim pertumbuhan, auksin mencegah lapisan ini terbentuk sempurna dan memblokir tabung-tabung internal kecil yang menghubungkan masing-masing daun dengan bagian sistem sirkulasi lainnya pada pepohonan.
Nah, berbeda pada musim gugur, hari-hari yang lebih dingin dan lebih singkat memicu terhentinya produksi auksin, sehingga memungkinkan lapisan absisi tumbuh dan menghambat sirkulasi air, nutrisi dan gula ke daun. Ketika ini terjadi, klorofil mengalami disintegrasi dengan cepat, sehingga membiarkan karoten menampakkan warnanya seperti warna kuning pada daun maple, pohon yang berdaun ringan (aspen), dan daun pohon birch.
Sementara itu, antosianin memberikan warna oranye dan merah bagi pohon maple, pohon sumacs dan pohon ek. Jika sinar matahari kurang, antosianin tidak begitu aktif secara kimiawi dan daun lebih berwarna oranye atau kuning dibanding berwarna merah. Kalo semua pigmen ini sudah terjadi, daun akan menjadi warna coklat disebabkan yang tersisa adalah pigmen tanin.
Dari sini kita jadi tahu, kalo saat awal musim semi yang mana matahari mulai belajar betah bersinar hingga betah bersinar di musim semi, daun-daun yang awalnya kuncup kecil mungil ada yang berwarna kuning atau warna-warna lainnya seperti merah berubah secara perlahan menjadi hijau dan akhirnya hijau sempurna.
Tetapi nanti saatnya tiba musim gugur, yang terjadi kebalikan, dari warna hijau perlahan tapi pasti berubah menjadi kuning, oranye dan merah hingga akhirnya coklat dan selanjutnya daun-daunnya berguguran.
MasyaAllah, alhamdulillah.