Mengenal tulip, bunga potong segala musim, sejarahnya hingga menjadi ikon di Eropa

Salah satu ciri khas negara Austria adalah bunga-bunganya yang ada dimana-mana, dari musim semi hingga musim gugur. Kita bisa liat di balkon bangunan, rumah penduduk atau perkantoran, di jendela, di sudut jalan, di bundaran taman, di taman kota, pinggir jalan bahkan di kuburan

Kalo kita ke toko bunga, sebelum masuk di depan toko kita dah disambut bunga-bunga segar nan cantik. Mata bening dimanjain ma mahluk hidup yang satu ini. Di musim dingin ada juga sih, tapi hanya bunga-bunga yang tahan dengan cuaca ekstrim yang bertahan hidup dan ga di sembarang juga  tempat tumbuhnya. Kebanyakan mati suri 😉

Nah, pengecualian saat ane belanja ke supermarket. Untuk menarik perhatian pembeli, gerombolan bunga-bunga cantik sengaja diletakkan tepat saat kita memasuki supermarket. Kalo ane, sebelum menjelajah isi supermarket biasanya nyempatin dulu mampir sejenak ke segerombolan bunga-bunga ini kemudian memfoto mereka secepat kilat. Cara emak-emak tropis biar ga ditinggal ma suami yang duluan belanja

Eh, ternyata saat kita mau membayar belanjaan di kasir ada juga bunga-bunga cantik dipajang dekat meja berjalan tempat kita menanti giliran membayar belanjaan. Kali aja dengan melihat sekawanan yang cantik ini timbul minat menambah belanjaan. Hmmm, strategi pasar yang jitu, tertuju terutama untuk emak-emak yang emang seneng ma bunga dan mudah meleleh hati dan perasaan melihatnya atau mereka yang sedang dilanda romantis. Apalagi kalo akhir pekan, biasanya bunga-bunga ini laris manis.

Saat pertama kali melihat bunga-bunga ini, ane kira ini bunga plastik. Tapi suami bilang ini bunga hidup. Coba aja, katanya. Dan ane pun merangsek mendekat dan menyentuh mereka. Iya emang benar hidup😊 Harganya bermacam-macam, dari bisa beli beras sekilo sampai mengalahkan harga sekilo daging. Macam-macam bunga yang ditawarkan di sini, yang ane tau aja dari mawar, anggrek, kembang kertas hingga tulip.

Ternyata mereka ini memang telah dibudidayakan ratusan tahun lalu sebagai bunga potong yang tersedia di segala musim. Oh pantesan. Apalagi di musim dingin yang mana suasananya dirundung kesenduan, mereka menawarkan kehangatan dan keceriaan sepanjang hari

Biasanya bunga potong yang dijajakan ini belum mekar sempurna, bahkan masih kuncup, seperti mawar dan tulip. Tugas kita memekarkannya 🙂 Saat kita membeli, letakkan di vas berisi air. Beberapa hari kemudian mereka akan mekar dan mekar sempurna. Sangat indah dan mempesona..

Nah, khusus tulip ane akan bahas tersendiri. Ane penasaran aja nih mengapa bunga yang identik dengan bunganya orang Belanda ini begitu disukai sehingga menjadi seperti ikon untuk negara-negara Benua Biru ini.

Konon sejarahnya, yang bikin ane suprais itu adalah Austria sebagai negara pertama tempat tumbuhnya tulip di Eropa sebelum akhirnya menyebar kemana-mana se antero Eropa. Nah tetapi Belanda malah yang identik dengan bunga tulip, bukannya Austria. Lha kok bisa..

Harga bunga tulip di sini ga mahal-mahal amat kok. Sebuket bunga tulip dihargai mulai dari 2,79 Euro atau Rp.46.000 dan 3,49 Euro atau Rp.58.000 sampai dengan 6,99 Euro atau sekitar Rp.116.000. Wow.. fantastis. Tapi ini masih ga ada apa-apanya bila dibanding masa keemasan tulip di abad lampau yang harganya bisa beli rumah mewah dan hidup nyaman selama setengah tahun 😊

Penasaran.. yuk mari kita simak.

 

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Subfamili : Lilioideae
Genus : Tulipa

Deskripsi

Tulip (bahasa Latin: Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk kedalam keluarga Liliaceae. Tulip adalah tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan dan bunganya berukuran besar terdiri dari 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, putih, merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu atau bermacam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.

Ane melihatnya pertama kali di halaman depan rumah, bermekaran bersamaan bunga musim semi lainnya. Cantik banget. MasyaAllah alhamdulillah

Seperti halnya bunga mawar, lili dan anggrek, tulip adlah tanaman bunga yang paling banyak dibudidayakan manusia.

Nama

Nama tulip diambil dari bahasa Turki ‚‘tulban atau turban‘. Turban adalah kain yang dililit untuk menutup kepala. Turban itu berbentuk bulat. Bunga tulip juga berbentuk seperti turban.

Sejarah

Orang Turki adalah orang yang pertama menanam tulip. Waktu itu awal masa kekaisaran Turki Ottoman (1453-1922). Sebelumnya tulip hanyalah tanaman liar. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmed III (1673-1736) beberapa pejabat ditugaskan untuk membudidayakan tanaman tulip. Pejabat-pejabat itu bertugas menilai bagus jeleknya berbagai jenis tulip. Mereka juga memberikan nama-nama yang indah. Masa pemerintahan Sultan Ahmed III ini disebut Era Bunga Tulip.

Pada awal abad ke-16, kekaisaran Turki Ottoman menaklukkan sebagian wilayah Hungaria, Sisanya dikuasai Austria. Turki membawa tulip ke Hungaria. Disana tulip berkembang dengan baik. Lalu bunga tulip dijadikan motif dalam seni lukis dan seni lainnya. Tempat pertama di Eropa yang mengolah tulip adalah Wina, bahkan sebelum bunga tulip akhirnya menjadi merk dagang dari belanda.

Pada akhir abad ke-17, seluruh wilayah Hungaria dikuasai Austria. Rakyat Hungaria bersatu membebaskan diri dari Austria. Mereka menganggap bunga tulip sebagai lambang yang paling pas untuk persatuan rakyat Hungaria. Tulip juga menjadi lambang perjuangan bangsa Hungaria untuk kemerdekaan. Sekarang, selain Hungaria, Belanda dan Turki juga menjadikan tulip sebagai bunga nasional.

Pengenalan tulip ke Eropa juga dihubungkan dengan Ogier de Busbecq, duta besar dari Ferdinand I, Kaisar Kekaisaran Romawi Suci kepada Sultan Turki, yang mengirim umbi tulip dan biji tulip pertama dan ke Wina Austria pada tahun 1554 dari Kekaisaran Ottoman. Umbi tulip segera didistribusikan dari Wina ke Augsberg, Antwerpen dan Amsterdam. Popularitas dan budidayanya di Provinsi Serikat (sekarang Belanda) umumnya dianggap telah dimulai dengan sungguh-sungguh sekitar tahun 1593 setelah ahli botani Flemish Carolus Clusius mengambil sebuah jabatan di Universitas Leiden dan mendirikan hortus academicus. Di sini tulip tumbuh dan berkembang biak dengan baik.

Tulip mania

Bunga tulip saat itu dipandang oleh orang Eropa berbeda dengan bunga pada umumnya. Bunga tulip memiliki warna kelopak yang unik serta intim. Kemunculan bunga tulip juga bersamaan dengan bangkitnya perdagangan Belanda yang menapaki kejayaan setelah meraih kemerdekaan. Minat terhadap bunga tulip mendadak booming. Bunga tulip menjadi barang mewah. Harga tulip melonjak tajam. Para petani dipaksa membayar dengan harga tinggi. Banyak spekulan yang masuk ke pasar. Harga satu bunga tulip bisa mencapai 5000 gulden dan melejit 2 kali lipat  hingga 10.000 gulden pada tahun 1637. Harga segini dapat dipakai untuk memenuhi sandang, pangan dan papan warga Belanda selama setengah tahun atau membeli rumah mewah di kanal paling modis seantero Amsterdam, saat itu. Parahnya, tulip juga sempat digunakan untuk transaksi menjadi pengganti mata uang sehari-hari.

Puncak kemerosotan harga bunga tulip terjadi pada musim dingin 1636 sampai 1637. Sampai suatu ketika di awal Febuari 1637, harga tulip runtuh untuk pertama kalinya dan orang-orang tidak mampu membeli bunga tulip dengan harga rendah sekalipun. Permintaan seketika menghilang. Kejatuhan tulip membawa dampak beruntun ekonomi. Keuangan banyak orang terpuruk. Utang dimana-mana. Jatuhnya harga bunga tulip disebabkan oleh sikap irasional banyak orang dalam mengambil keputusan ekonomi. Tetapi ada juga yang menyebutkan  jatuhnya tulip karena kondisi perang yang berkecamuk. Fenomena yang menyertakan bunga tulip dari masa awal, keemasan hingga kejatuhannya disebut sebagai tulip mania.

Tulip sekarang

Untuk mengenang kejayaannya serta kejatuhannya, orang Belanda baik yang bermukim di Belanda atau di negeri orang selalu menyertakan bunga tulip sebagai tanaman pokok mereka. Mereka juga memeliharanya di pekarangan rumah atau di kebun ataupun sebagai hiasan rumah. Kebiasaan orang Belanda ini pada akhirnya diikuti bule termasuk di Austria 🙂

Belanda setiap tahunnya mengirimkan bunga tulip untuk ditanam di kota Ottawa sebagai ucapan terimakasih kepada Kanada yang membebaskan Belanda dari Nazi Jerman dan sewaktu zaman pendudukan bermurah hati menyediakan tempat bermukim Ratu Juliana yang pada waktu itu masih puteri mahkota.

Musim mekar

Musim mekar bunga tulip dimulai musim semi bulan Maret ini dan puncaknya di bulan April kemudian berlanjut hingga awal musim panas. Tetapi umbi dengan bunga mekarnya telah siap sedia di musim dingin. Bahkan umbinya dijajakan bahkan sejak musim gugur lho 🙂 Seru banget ya

Nah demikianlah laporan ane kali ini mengenai tulip. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi.

Schreibe einen Kommentar