Pesona bunga gladiol di musim panas di Austria

Musim panas musim bunga dimana-mana, tak terkecuali bunga gladiol. Gladiol merupakan salah satu tanaman berbunga dengan bunga-bunganya yang cantik rupawan dan memiliki hampir semua warna.

Warna apa saja ada, sebutkan saja warna pelangi 😊Dari segala warna merah termasuk warna merah darah dan pink, segala warna kuning termasuk kuning emas dan jingga, hijau hingga putih polos.

Ga hanya warna tunggal, tapi gladiol memiliki juga warna kombinasi dengan warnanya yang gelap dan terang hingga berbeda seperti putih dengan semburat hijau 😊

Oh ya, bentuknya juga sangat ekspresif lho.. Ada yang polos, ada yang berenda-renda hingga berkerut. Dan yang semakin membuatnya semakin diminati pencinta bunga adalah ukuran bunganya bisa sangat lebar dan besar, yang mana bunga-bunagnya hingga 16 kuntum terangkai dalam satu batang atau pohon yang berdiri kokoh bak pedang siap perang 😊

Betapa bahagianya bisa menikmati keindahan mereka di musim panas ini ya.. Apalagi saat mereka kompak berbunga dan bermekaran. Ga hanya di halaman rumah, tetapi juga di kebun khusus bunga yang dibuka untuk umum. Wow..

Seakan ga puas memandangnya, gladiol ini pun sampai aku bawa ke rumah agar bisa bersamanya sepanjang waktu 😊 Ada banyak warna, dari warna garang hingga kalem, dari ungu hingga salem. Bahkan yang kuncupnya belum membuka pun aku bawa juga. Biar suprais, kata suami. Sampai kita tebak-tebakan gerangan warna apa yang dimiliki gladiol ini haha..

Gladiol mengingatkan akan salah satu bunga yang juga memiliki fisik persis seperti dirinya, dengan batang yang tegak dan bunga-bunga yang memenuhi sepanjang batangnya. Ya.. dialah iris. Mereka memang masih bersaudara. Sama-sama satu keluarga yaitu Iridaceae

Bunga yang cantik ini tebar pesona di musim panas di belahan bumi utara termasuk di Austria negeri musik tempatku menetap. Apakah gladiol asli Eropa atau asli Austria negeri anggur?

Dengan hampir semua warna yang dimilikinya, adakah warna yang tidak dimilikinya?

Bagaimana memetik bunga gladiol yang berada pada sepanjang batangnya yang super panjang itu biar ga mengganggu tanamannya ya.. atau agar bunga yang kita petik nantinya bertahan lama? Karena kalo ga tau trik memetiknya, bisa-bisa kita tidak bisa menikmati keindahannya dong 🙂

Dengan segala keindahannya, membuat pencinta bunga tidak tidak segan membudidayakannya alias memanannya di halaman rumah sebagai tanaman hias bahkan lanskap taman. Nah bagaimana membudidayakan gladiol? Sulitkah? Adakah gladiol di tanah air tercinta Indonesia?

Wow.. menarik sekali untuk disimak ya pemirsa. Yuk mari bersama-sama kita ikuti kelanjutan kisah mengenai gladiol yang fenomenal ini 😊Kita mulai dari biodatanya dulu ya

 

Klasifikasi Ilmiah

Memesan : Aspargales
Keluarga : Iridaceae
Subfamili : Crocoideae
Suku : Gladioleae
Genus : Gladiol

Gladiol berasal dari bahasa latin ’Gladios‘ yang berarti pedang kecil, seperti bentuk daunnya

Kadang-kadang gladiol disebut juga dengan nama ‘Sword lily‘ tetapi biasanya disebut dengan nama generiknya gladiol. Meski pohonnya tegak seperti lily, gladiol bukanlah keluarga lily. Gladiol lebih cenderung berkerabat dengan Iris dalam keluarga besar yang sama yaitu Iridaceae

Gladiol adalah genus tanaman berbunga yang memiliki spesies hingga 300. Wow.. banyak sekali ya.. Bagaimana tidak banyak.. para hibrid melakukan hibridisasi yang tiada jemu-jemu. Ditambah lagi genus yang sebelumnya dianggap berbeda, sekarang masuk dalam genus gladiol yaitu Acidanthera, Anomalesia, Homoglossom dan Oenostachys

Distribusi

Spesies dari genus ini berasal dari Eropa selatan di Timur Tengah hingga Afrika dan Madagaskar

Spesies dengan bunga mencolok dan berwarna-warni berasal dari Afrika Selatan

Di Eropa Tengah mereka terutama digunakan sebagai tanaman hias.

Di Eropa Tengah, persebarannya terjadi di rawa Segwurz dan padang rumput Segwurz di Jerman. Daerah persebaran rawa Segwurz berada di Jerman bagian selatan. Gladiol dapat ditemukan di Bavarian Lechtalheiden antara Lendsberg am Lech dan Angusburg. Populasi gladiol liar yang terkenal juga dapat ditemukan di Rotstein dan di hutan Dauben (keduanya Sachsen)

Spesies terbanyak berasal dari Afrika tropis

Gladiol menyebar ke Asia sejak 2000 tahun lalu. Wow.. dah lama juga ya.. Termasuk bunga tua dong gladiol ini 😊 Nah Gladiol kemudian menyebar kemana-mana termasuk tanah air kita tercinta Indonesia

Selain spesies asli Eropa, gladiol dari Afrika dan lainnya juga memasuki daratan Eropa mulai tahun 1730 dan berkembang di Belanda.

Deskripsi

Gladiol adalah tanaman herba yang selalu hijau atau gugur, abadi yang dapat mencapai ketinggian hingga 1,50 meter.

Tanaman gladiol masuk dalam subkelas Monocotyledoneae berakar serabut dan tanaman ini membentuk pula akar kontraktif yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru

Gladiol membentuk umbi sebagai organ persistensi. Gladiol tumbuh dari umbi bulat dan simetris (mirip dengan crocus) yang diselimuti beberapa lapisan tunik berserat kecoklatan

Batang mereka umumnya tidak bercabang, memproduksi 1 sampai 9 daun sempit berbentuk pedang, beralur membujur, tertutup dalam sarung

Daun gladiol khususnya memiliki bau yang tidak sedap. Daunnya duduk di roset basal atau bergantian dan didistribusikan dalam dua baris di batang. Daunnya yang sederhana, panjang dan sering berbentuk pedang memiliki urat sejajar. Tapi daunnya halus. Daun terbawah disingkat menjadi katafil. Bilah daun dapat berbentuk datar atau berpotongan silang

Ada yang terminal, bercabang atau tidak bercabang, perbungaan berduri membentuk cabang-cabang disertakan. Beberapa bunga berbau sedikit. Sessile itu, hermafrodit, tiga kali lipat bunga dapat simetri radial untuk zygomorphic. Ada dua kali tiga cabang, mereka bisa sama atau berbeda di kedua lingkaran.

Untuk warna, cabang tersedia dalam semua warna kecuali biru, coklat dan hitam murni. Jadi warna gladiol yang tidak ada adalah biru, coklat dan hitam murni ya pemirsa. Yang ada hanyalah lingkaran dalam dengan tiga benang sari yang subur dan bebas, karena mereka berseberangan dengan cabang luar.

Bunga-bunga dari spesies liar yang tidak dimodifikasi bervariasi dari yang sangat kecil hingga mungkin berukuran 40 m dan perbungaan yang berisi dari satu hingga beberapa bunga.

Ukuran bunganya yang relatif besar sangat antraktif membuat mata ekspresif

Lonjakan bunga raksasa yang spektakuler dalam perdagangan adalah produk hibridisasi dan seleksi selama berabad-abad

Paku bunga besar dan satu sisi dengan kedua, bunga biseksual, masing-masing ditubuhkan oleh dua cabang hijau kasar. Sepal dan kelopak yang hampir identik dalam penampilan, dan diistilahkan tepal, mereka disatukan di dasarnya menjadi struktur berbentuk tabung. Tepal punggung adalah yang terbesar, melengkung di atas tiga benang sari. Tiga tepal luar lebih sempit. Perhiasan bunga terbentuk corong dengan benang sari melekat pada dasar riya. Gaya memiliki tiga filiform, cabang berbentuk sendok yang masing-masing memperluas menuju puncak

Tiga karpel telah menjadi ovarium yng tumbuh di bawah konstan. Stylus berakhir dengan tiga lubang Jadi ovarium adalah 3 lokulus dengan kapsul lonjong atau bulat, mengandung banyak biji. Buah kapsul triple berisi 20 hingga 100 biji. Biji berwarna coklat muda sampai tua biasanya bersayap

Penyerbukan dilakukan dalam banyak cara, entomophilly, ornithophilly atau anemophilly.

Ekologi

Spesies Afrika Selatan awalnya diserbuki oleh lebah anthophorini berlidah panjang, tetapi beberapa perubahan dalam sistem penyerbukan telah terjadi, memungkinkan peyerbukan oleh sunbird, ngengat noktuida dan elang, lalat berlidah panjang dan beberapa lainnya

Di zona beriklim sedang di Eropa, banyak jenis gladiol hibrida berbunga besar dapat diserbuki oleh tawon kecil terkenal. Sebenarnya, mereka bukanlah penyerbuk yang baik karena bunganya yang besar dan ukuran tawonnya yang kecil. Serangga lain di zona ini yang dapat mencoba beberapa nektar gladiol adalah ngengat elang Eropa Macroglossum stellatarum yang paling terkenal yang biassanya menyerbuki banyak bunga taman populer seperti petunia, zinnia, dianthus dan lainnya

 

Gladiol digunakan sebagai tanaman makanan oleh larva beberapa spesies lepidoptera termasuk underwing kuning besar

Hortikutura

Gladiol telah dihibridasi secara ekstensif dan berbagai macam warna bunga hias tersedia dari banyak varietas. Kelompok hibrida utama diperoleh dengan menyilangkan antara 4 atau 5 spesies, diikuti dengan seleksi ‘Grandiflorus‘, ‘Primulines‘ dan ’Nanus‘. Mereka bisa membuat bunga potong yang sangat bagus untuk dipajang

Mayoritas dalam genus ini diploid dengan 30 kromosom (2n=30) tetapi hibrida Grandiflora adalah tetraploid dan memiliki 60 kromosom (2n=4x=60). Ini karena spesies induk utama dari hibrida ini adalah Gladiol daleni yang juga merupakan tetraploid dan mencakup berbagai varietas seperti hibrida Grandiflora

Jenis

Genus gladiol berisi sekitar 300 spesies. Daftar Periksa Keluarga Tumbuhan Terpilih Dunia memiliki lebih dari 276 spesies pada tahun 1988 dan per Februari 2017 yang diterima mencapai 300 spesies

Ada 260 spesies Gladiol endemik di Afrika bagian selatan, 76 spesiesnya di Afrika tropis dan sekitar 10 spesies berasal dari Eurasia

Genus gladiol telah dibagi menjadi banyak bagian. Kebanyakan spesies, bagaimanapun hanya ditempatkan secara tentatif

Berikut spesies gladiol dan asalnya, di antaranya adalah

Gladiol alatus L, rumah : Afrika Selatan

Gladiol atroviolaceus, BOISS, rumah : Yunani, Turki, Lebanin, Palestina, Kaukasus, Irak, Iran

Gladiol cardinalis Curtis, asal : Afrika Selatan

Gladiol carneus D. DELAROCHE, asal : Afrika Selatan

Gladiol kerdil (Gladiol x colvillei MANIS) = Gladiol cardinalis x Gladiol tristis

Gladiol imbricatus

Gladiol x hortulanus

Daftar lengkap semua spesies berjumlah 283 yang dikenali per 2018 dari genus juga dapat ditemukan di R. Govaerts

Penanaman

Gladiol bisa tumbuh di ketinggian 600 hingga 1400 m dpl dan pada tanah yang memiliki pH 5,8-6,5 pada suhu 10-25°C. Di negara subtropis seperti di Eropa biasanya tumbuh di dataran tinggi

Jadi kalo untuk di Indonesia, lihat-lihat juga spesiesnya ya.. Gladiol bule atau gladiol tropis seperti Afrika 😊 Gladiol bule suka di daerah sejuk dan pegunungan. Kalo daerah pantai, kemungkinan gladiol kegerahan 😊

Tanaman ini sangat toleran terhadap berbagai struktur tanah, dari tanah yang ringan berpasir dengan berbahan organik rendah sampai tanah yang berat berlempung atau liat

Penanaman gladiol diusahakan pada lahan yang bukan bekas penanaman gladiol atau kerabat dekatnya seperti Iris dan Freesia

Di daerah beriklim sedang, umbi dari sebagian besar spesies dari hibrida harus diangkat di musim gugur dan disimpan selama musim dingin di tempat yang bebas embun beku, kemudian ditanam kembali di musim semi

Beberapa spesies dari Eropa dan dataran tinggi di Afrika serta hibrida kecil ‘Nanus‘ jauh lebih kuat hingga setidaknya suhu -15°F/-26°C dan dapat dibiarkan di tanah di wilayah dengan musim dingin yang cukup kering. ‘Nanus‘ kuat untuk zona 5-8. Jenis berbunga besar membutuhkan kelembabaan selama musim tanam dan harus dipancang secara individual segara setelah kepala bunga berbentuk pedang muncul

Daunnya harus dibiarkan mati secara alami sebelum mengangkat dan menyimpan umbi

Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif

Tanaman yang diperbanyak dapat berasal dari umbi kecil yang diproduksi sebagai offset oleh umbi induk atau dari biji. Dalam kedua kasus tersebut, mereka membutuhkan beberapa tahun untuk mencapai ukuran berbunga. Gumpalan harus digali dan dibagi setiap beberapa tahun agar kuat

Mereka dipengaruhi oleh thrip (thrip simplex) dan tawon Dasyproctus bipunctatus, yang bersembunyi di dalam bunga sehingga menyebabkan mereka roboh dan mati

Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah masa tanam.

Banyak taman kultivar telah dikembangkan dari yang ‘Robinetta‘ (a G. recurvus hybrid) dengan bunga merah muda, telah memperoleh Royal Horticultural Society’s Award of Garden Merit

Pemanenan

Nah setelah masa tanam sekitar 2 hingga 3 bulan, gladiol akan menampilkan bunganya. Asyik dong buat memanennya. Bagaimana caranya?

Karena gladiol tergolong bunga yang mudah kehilangan air seperti mudah layu, apalagi sesaat setelah dipanen, maka kita harus pandai-pandai mensiasati dalam memanennya. Bagaimana cara mensiasatinya? Tentunya dengan syarat-syarat tertentu ya di antaranya dengan teknik memanen yang benar. Ini dia 😊

Bunga potong sebaiknya tidak dipanen ketika matahari sedang bersinar terik, tapi dipanen sebelum matahari terbit atau menjelang petang

Saat memanen, batang bunga dipotong miring.

Dengan begitu tercipta penampang batang ynag lebih luas untuk menyerap air

Panen bunga dapat dilakukan setelah kuntum satu dan kuntum dua bunga terbawah sudah menunjukkan warnanya, tapi belum mekar

Jangan panen setelah mekar semua kecuali untuk dinikmati sesaat, jangan pula panen saat masih tertutup semuanya/panen terlalu awal

Bila panen dilakukan setelah mekar, bunga gladiol akan mudah rusak pada saat pengangkutan

Sebaliknya bila dipanen terlalu awal, maka bunga tidak dapat mekar sempurna

Jadi jelas kan?

Nah pantas saja saat ane memanen gladiol yang masih kuncup, gladiol tidak mekar sempurna. Butuh waktu membujuknya agar mau mekar dengan cantik dan sempurna, dari minta maaf hingga dielus-elus kuncupnya dengan penuh kasih sayang😊

Galdiol di Indonesia

Gladiol juga masuk ke Indonesia

Hasil penelitian tahun 1988, Indonesia mengenal 20 varietas gladiol dari Belanda kemudian diuji di berbagai lokasi di kebun percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas. Tiga varietas di antaranya memiliki penampilan yang paling indah, warna dan bentuknya berbeda dengan gladiol lama yaitu White goodness (putih), Tradehorn (merah jingga) dan Priscilla (putih). Wow.. keren namanya ya 😊

Nah, dengan adanya fakta ini, berarti bisa dong kita membudidayakannya. Tetapi tetap mengikuti kriteria tumbuh kembang gladiol ya..

Penggunaan

Sudah barang tentu penggunaan yang utama adalah sebagai tanaman hias ya.. Tapi ternyata ga hanya itu saja lho penggunaannya. Gladiol juga bisa digunakan dalam dunia kuliner dan sebagai bio indikator

Hmm.. menarik untuk disimak ya.. Yuk lanjut

Tanaman hias

Hanya sedikit gladiol yang dibudidayakan di utara Eropa selatan, alasan utamanya adalah kurangnya ketahanan musim dingin. Meski demikian, keanekaragaman warna dan rupa gladiol membuatnya terkesan ramai

Sebagai tanaman hias, khususnya bunga potong, hibrida dari kelompok gladiol taman (Gladiol x hortulanus) yang sering sangat besar bunganya yang dibudidayakan

Hidrida gladiol ini adalah Gladiol tristis, Gladiol dalenii, Gladiol oppositiflorus, Gladiol papilio, Gladiol carneus, Gladiol cruentus dan Gladiol cardinalis; ini dibagi menjadi kelompok Grandiflorus, kelompok Nanus dan kelompok Primulinus

Gladiol ini kembali ke banyak spesies induk Afrika Selatan. Bunga kupu-kupu gladiol, di sisi lain selalu kecil, beraneka warna dan memiliki tepi bergelombang

Bunga potong merupakan salah satu yang diminati para pencinta keindahan. Kelebihan dari bunga potong gladiol adalah kesegarannya yang dapat bertahan lama sekitar 5-10 hari. Gladiol juga dapat berbunga sepanjang waktu di wilayah tropis

Kuliner

Bunga dan beberapa spesies bisa dimakan mentah atau dimasak. Bagian tanaman bawah tanah dari beberapa spesies dimakan setelah dimasak

Bio indikator

Glladiol adalah salah satu tanman yang bereaksi terhadap kerusakan yang terlihat bahkan pada konsentrasi fluorida anorganik rendah di udara. Oleh karena itu mereka digunakan sebagai bio indikator untuk mendeteksi senyawa fluor anorganik di udara luar. Paparan gladiol distandarisasi pada tahun 2005, dengan pedoman VDI 3957 Bagian 14

Wow.. seru ya penggunaan gladiol 😊

Nah demikianlah pemirsa luar dalam mengenai gladiol yang tebar pesona di musim panas di Austria ini

Semoga bermanfaat

 

Schreibe einen Kommentar