Döner kebab, fast food dan kebab ala Turki yang populer di Austria dan Eropa

Salah satu fast food atau makanan cepat saji yang paling populer di Austria adalah Döner kebab. Bersaing sebelas dua belas dengan makanan cepat saji lainnya seperti makanan cepat saji dari warung waralaba McD, Subway dan kawan-kawan

Döner kebab persis hamburger atau sandwich pada umumnya, dilapis-lapis. Hanya saja Döner kebab tidak menggunakan lapisan keju, hanya terdiri dari daging dan sayur-sayuran segar dan disemprot sedikit dengan mayones. Kalau aku biasanya pakai cabe bubuk agar terasa Indonesianya😊

Sebenarnya Döner kebab itu apa sih ya.. Döner kebab adalah makanan cepat saji yang terdiri dari roti dengan isiannya antara lain sayur-sayuran segar seperti irisan selada gunung es, bawang bombay, tomat dan daging bakar sapi, domba, kambing, kalkun maupun ayam yang diiris tipis.

Nah, dilihat dari namanya, kok ada kebabnya ya.. Apa masih bersaudara dengan kuliner ala Timur Tengah atau Turki lainnya? Ya, benar sekali. Makanan cepat saji ini memang sejarahnya masih ada angkut pautnya dengan Turki

Adalah seorang imigran Turki bernama Kadir Norman membuka sebuah warung makan di seberang kebun binatang Bahnhof Berlin Barat, Jerman pada tahun 1972. Pak Norman menjual makanan cepat saji pertamanya yang kemudian populer di kalangan pekerja saat itu. Pada akhirnya döner kebab ini menjadi salah satu makanan yang paling populer di Jerman.

Tak hanya Jerman saja, tapi merambah sampai ke negara tetangga termasuk negara aku menetap sekarang, Austria. Bahkan saking populernya, di Jerman warung makan yang menjual fast food ini melebihi warung makan yang ada di negara asalnya Turki lho. Keren ya 🙂

Sebelumnya beliau hanyalah pekerja pabrik di Berlin dan mengamati orang-orang yang sibuk, sehingga muncullah ide untuk menyediakan makanan cepat saji ala Turki. Döner kebab ini seketika diikuti oleh pedagang imigran asal Turki lainnya. Tak hanya mereka, bahkan warga asli Jerman dan Austria pun mengikuti jejak menjajal bisnis fast food yang memang menjanjikan ini.

Btw mengapa dinamakan Döner kebab ya? Ternyata karenasi kebab ini dimakan sambil jalan. Nah Döner kebab ini juga merupakan penyesuaian dari kebab Turki, yang biasanya disajikan di atas piring dan menjadi praktis dengan menggunakan roti tipis yang diisi sayur-sayuran bersama daging bakar seperti daging sapi, daging domba, daging kambing, kalkun maupun ayam

Dan yang menjadi ciri khasnya juga adalah dagingnya yang ditumpuk-tumpuk atau dilapis-lapis vertikal hingga membentuk gunung yang dibakar dengan menggunakan mesin pembakar khusus yang bisa diputar-putar

Aku pertama kali mencicipi kebab model begini ya di Austria ini. Saat itu suami bilang ke aku, kita akan makan fast food yang spesial. Hmm.. ok.. Seperti apakah penampakannya?

Tak tahu nih aku orangnya lain sendiri. Kalau kebanyakan orang Indonesia suka banget dengan makanan barat termasuk fast food, aku malah tak suka. Makannya saja harus membuka mulut lebar-lebar 🙂 Makan makanan cepat saji yang sering ya baru di Austria ini. Kaloaudi kampung halaman hampir tak pernah makan fast food karena memang tak suka, paling banter aku makan kentang gorengnya saja 😊 Atau kalau ada puding, maka memilih puding saja

Makanya suamiku bilang fast food yang ini spesial, karena agak berbeda dengan kebanyakan fast food yang biasa dijual oleh warung laba di Austria. Dijamin halal karena fast food ini diciptakan oleh seorang muslim Turki, jadi tak perlu kuatir mengkonsumsinya

Nah, ternyata fast food yang spesial itu adalah Döner kebab. Bagaimana, apakah aku suka? Lumayanlah di lidahku karena ada isrisan daging yang merupakan favoritku 🙂

Menurutku döner kebab ini lebih menyehatkan karena memiliki nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, serat, protein, vitamin dan mineral dibanding fast food lain yang minimalis serat. Sayuran pada döner kebab berlimpah dengan 3 sampai dengan 6 macam, dengan daging bakar yang juga berlimpah, belum lagi mayonesnya.

Döner kebab dimanapun mereka berada pada dasarnya sama, dengan bahan utama roti, daging bakar dan sayur-sayuran. Begitu juga di Austria. Yang membedakannya hanya variasi sayurannya. Misalkan di daerahku tinggal agak sedikit berbeda isi sayurannya dengan di kota lainnya seperti di Ried bahkan di ibukota negara,Wina. Sayuran yang selalu tersedia adalah selada gunung es, irisan tomat dan irisan bawang bombay. Ada juga menggunakan, irisan mentimun, bawang bombay merah dan acar wortel.

Wow acar? Iya, di Austria juga ada sejenis acar lho..  Biasanya merupakan produk awetan yang dijual dalam kemasan botol seperti mentimun, bawang putih, cabe dan lain-lain dan rasanya seperti khas acar, asam-asam, manis, asin tapi segar

Karena isinya full komplit.selain sebagai cemilan döner kebab bisa menjadi makanan berat untuk makan siang atau makan malam. Satu porsinya cukup mengenyangkan, apalagi untuk ukuran perutku. Seporsi dihargai hingga 3,50 Euro atau sekitar Rp.59.000. Tak beda jauh harganya dengan fast food merk lainnya namun dengan porsi yang lebih berlimpah dan mengenyangkan lagi menyehatkan. Dengan fakta ini jangan heran kalau döner kebab menjadi begitu populer di Eropa dan di Jerman khususnya dimana pertama kali Döner kebab ini dijual dan menjadi populer, termasuk tetangganya Austria

Di Austria memang tak banyak pilihan jajanan seperti di Indonesia. Makanya kalau jalan-jalan paling banter jajanan yang kita temui adalah makanan cepat saji seperti sandwich, hamburger dan kawan-kawan, atau spagheti dan kawan-kawan, döner kebab dan kawan-kawan. Ada juga makanan Asia dan Timur Tengah lainnya, atau makanan Italia, tapi itu hanya ada di kota-kota besar 😉

Döner kebab menjadi pilihan pemirsa kalau jalan-jalan ke Austria, sebagai fast food yang menyehatkan lagi halal, cocok di lidah dan kantong 😊 Tak perlu memburu kebab jenis ini sampai ke Turki

Ok deh.. sekian dulu ya pemirsa edisi kali ini mengenai Döner kebab, fast food dan kebab ala Turki yang populer di Austria dan Eropa. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar