Mengenal agen pembentuk gel produk Eropa Pektin, gelatin dkk dan kehalalannya

Industri pangan berkembang seiring waktu. Begitu juga pertumbuhan bahan tambahan makanan agar produk yang dihasilkan tampil maksimal dan bernilai jual

Ada beragam bahan tambahan, mulai dari pewarna, pengawet hingga agen pembentuk gel yang meliputi penstabil, pengental hingga pengemulsi. Bahan-bahan ini ada yang berasal dari bahan alami maupun bahan kimiawi, yang diekstrak maupun fermentasi, yang tentunya sudah melalui beberapa tahapan menjadi aman untuk manusia, dengan syarat dan ketentuan berlaku

Bahan tambahan ini berasal dari nabati dan hewani. Jika berasal dari nabati tentu tak mengapa ya.. nah jikalau berasal dari hewani tentunya sebagai konsumen memiliki sikap berhati-hati, seperti vegan. vegetarian dan penganut agama umumnya muslim

Di sini kita menyebutkan kritis untuk bahan yang diragukan atau fix tak halal ya..

Dengan mengenal kode yang tertera pada produk seperti nomor E serta nama bahannya, setidaknya keragu-raguan kita akan kehalalan suatu produk bisa diredam. Ini penting bagi pemirsa pengguna produk bule atau kita sendiri yang tinggal di negara bule yang mau tak mau berhubungan dengan produk pangannya

Apalagi di negeri ini banyak sekali produk murah meriah dan enak manis manja yang menggunakan bahan tambahan seperti agen pembentuk gel. Suamiku paling suka produk terkenal yang kenyal dan manis asem ini. Aku karena sudah mengetahui asal bahannya tidak asal ambil saja. Aku tahan bela-belain membaca kode E produknya. Kalo ada logo halal, lega rasanya tak perlu besarin mata membaca kodenya 😊

Kali ini kita kenalan yuk dengan salah satu bahan makanan yang biasa ditambahkan ke dalam produk makanan dan minuman dalam industri pangan, yaitu agen pembentuk gel

Mengapa agen pembentuk gel ini sangat penting diketahui bagi kita umat Islam dan aku mengangkat topik ini dimari? Karena pada bahan tambahan inilah yang paling riskan menggunakan bahan dari hewan yang tak halal bagi kita. Bukan rahasia lagi kalo bahan tambahan ini banyak digunakan di Benua Biru ini dikarenakan bahannya yang berlimpah dan murah meriah

Ok deh kita langsung saja menganal bahan tambahan ini ya 😊

Agen pembentuk gel

Agen pembentuk gel adalah bahan tambahan makanan yang memiliki efek pembentuk gel yang diinginkan.

Gel itu sendiri apa sih? Gel adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase, padat dan cair. Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal, contohnya jelly, tetapi pada rentang suhu tertentu dapat berprilaku seperti fluida (mengalir).
Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, tetapi juga bisa memiliki sifat seperti benda padat. Contoh gel adalah gelatin dan agar-agar

Nah sudah tahu kan ya apa itu gel 😊

Tujuan

Beberapa produk makanan memerlukan agen pembentuk gel untuk berbagai tujuan. Tak hanya produk makanan, agen pembentuk gel juga digunakan dalam produk industri lainnya seperti kosmetik hingga cat dan perekat

Dalam industri makanan, agen pembentuk gel digunakan dalam berbagai cara. Bahan tambahan yang dalam bahasa Jermannya adalah Geliermittel ini sering ditemukan sebagai penstabil, pengental atau pengikat dalam saus, sup, selai, puding atau es krim.

Asal

Agen pembentuk gel dapat berasal dari nabati dan hewani. Kebanyakan adalah berasal dari bahan nabati seperti Guar gom, gom Arab atau Arabic gom dan agar-agar

Satu-satunya zat pembentuk gel hewani adalah gelatin. Karena semata wayang, gelatin biasanya disebutkan secara terpisah. Jadi jika tidak dinyatakan lain, bahan zat pembentuk gel berasal dari nabati

Jenis agen pembentuk gel dan nomor E

Dalam peraturan Eropa dan Uni Eropa, penomoran bahan tambahan makanan yang disebut zat aditif ini dikodekan dengan huruf E dan angka 3 digit

Di bawah ini adalah beberapa agen pembentuk gel dengan nomor E beserta kehalalannya

Carob gum E410

Carob gum adalah bahan pembentuk dan pengikat nabati, yang diperoleh dari biji buah pohon carob melalui aksi panas. Ini digunakan sebagai agen pengikat dan sebagai penstabil dalam saus, sup, limun, es krim dan makanan penutup

Karena getah carob/kacang belalang berasal dari nabati, dia diklasifikasikan sebagai tidak kritis alias halal

Guar Gum E412

Merupakan tepung dari kacang guar, kacang-kacangan dari India dan Pakistan. Guar gum juga bisa bertindak sebagai pengemulsi

 

Guar gum juga termasuk agen pembentuk gel nabati. Oleh karena itu diklasifikasikan sebagai tidak kritis

Xanthan gum E415

Xanthan dibuat dari bahan baku gula melalui fermentasi bakteri Xanthomonas. Ini sering digunakan sebagai pengental dalam mayones, saus tomat, es krim, makanan yang dipanggang dan selai. Xanthan dianggap tidak kritis

Agar-agar E406

Diperoleh dari jenis ganggang merah tertentu. Itu dilepaskan dari dinding sel dengan air

Agar-agar tidak berasa dan merupakan pengganti gelatin untuk nabati, jadi tidak dianggap kristis

Gum arabic E414

Ini adalah getah spesies akasia Afrika, yang diperoleh dengan menggaruk kulit kayu. Ini digunakan sebagai penstabil dan pengental dalam kembang gula atau permen, minuman, toping kue dan penstabil krim

Karena getah Arab berasal dari nabati, dia tidak dianggap kritis

Pektin E440

Pektin merupakan ekstraksi sayuran yang sebagian besar dari kulit buah apel atau jeruk.

Ketika bersentuhan dengan air, akan membentuk zat seperti agar-agar sehingga sering digunakan sebagai agen pembentuk gel, penstabil dan pengental pada selai, kembang gula, icing kue, es krim atau mayones

Pektin termasuk dalam agen pembentuk gel nabati dan karenanya tidak dianggap kritis

Gelatin E441

Ini adalah agen pembentuk gel hewani yang terbentuk dari daging bab*, daging sapi atau ikan. Gelatin yang dapat dimakan, selalu berasal dari hewani dan tidak boleh berasal dari nabati

Gelatin tidak dianggap kritis bila diperoleh dari ikan. Bila diperoleh dari daging bab*, dia dianggap kritis alias tidak halal.

Ekstraksi dari daging sapi dinilai berbeda. Gelatin ini masuk kategori tidak kritis apabila berasal dari hewan yang disembelih sesuai syariat

Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai bahan tambahan makanan yaitu agen pembentuk gel, jenis-jenisnya beserta nomor E dan kehalalannya. Semoga bermanfaat

Sampai berjumpa lagi

Schreibe einen Kommentar