Selalu ada saja kejutan setiap hari. Seperti saat aku mau beli buah-buahan dan memilih alpokat, biasanya aku tinggal ambil yang dah dikemas setengah kilo, ga sempat merhatiin berasal dari mana, produk bio apa ga, nomor PLU dan harganya 😊 Karena hari ini belanjanya pagi dan ga sedang buru-buru, kita masih ada waktu untuk memilih apa aja yang pengen dibeli gaya emak-emak kalo lagi belanja, detil banget investigasinya.
Nah, kali ini produk alpokat bertambah beraneka ragam, dari yang varietasnya, produk natur/ bio, impor dari berbagai negara seperti Spanyol, Chile dan Kolombia sampai yang dijual perbiji. Harganya bervariasi dari yang per setengah kilo sampai yang perbiji. Kalo rasa dan kualitas jangan kuatir sama seperti di kampung halaman. Bahkan meski model kulitnya bergerindil ga mulus dan berwarna gelap, tapi ternyata isinya bagus hijau kuning sebagus alpokat yang berkulit mulus dan hijau cerah 😊
Harga alpokat ini yang diimpor dari Spanyol dibandrol perbiji mulai dari yang semula berharga 1, 49 Euro atau kalo dirupiahin Rp. 24.000 menjadi berharga 0,99 Euro atau Rp.16.500. Kalo alpokat dari Chile dah dikemas per 320 gr seharga 2,19 Euro atau kalo dirupiahin Rp. 36.500. Kalo mo beli sekilonya seharga 6,84 Euro atau kalo dirupiahain sebesar Rp. 114.000 😊Lumayan kalo untuk ukuran Indonesia ya.
Emang sebenarnya tanaman ini ga bisa tumbuh di Austria apa.. Kenapa musti impor dari Spanyol, kan masih sama-sama satu benua, Eropa ya. Kalo Chile masih maklum karena jauh dari sini. Ternyata tuh perkebunannya ada di Spanyol. Negara ini yang pertama kali memperkenalkan penduduk Eropa pada buah alpokat. Menurut sejarah, saat pasukan Spanyol memasuki wilayah suku Aztek yang berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini diperkenalkan kepada penduduk Eropa, termasuk alpokat. Sejak itulah buah alpokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia, termasuk Indonesia. Nah, kalo Chile itu emang tempat tumbuh yang cocok buat tanaman alpokat ini yang berada di benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan, yang merupakan negara bekas jajahan Spanyol, hingga bahasa resminya juga bahasa Spanyol 😊
Tanaman alpokat yang bernama biominal Persea americana ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropis lainnya di dunia.
Dulu di kampung halaman di rumah emak ane ada tanaman ini hingga dua batang, mantap rasanya bisa menikmati hasil tanaman sendiri yang kadang ga perlu diperam lama. Atau kalo mo diperam kata petuah jaman dulu diperam bersama kawanan beras biar matangnya bagus. Kita bisa tau dah matang apa belum dengan menggocangkan sedikit buahnya dan akan terasa bijinya bergerak-gerak 😊