Musim gugur musim labu di Austria

Musim gugur adalah musim labu. Dimana-mana kita mudah menjumpai labu di Austria. Dari kebun-kebun tepi jalan, di meja-meja yang dipajang untuk dijajakan juga di tepi jalan, dipajang di depan teras rumah penduduk hingga bangunan sebangsa restoran dan cafe sebagai hiasan hingga yang dijajakan di supermarket. Bentuknya beraneka ragam, dari bulat besar, bundar pipih, lonjong seperti botol dan gelas kaca erlenmeyer, bulat kecil bahkan ada yang seperti angsa tidur. Begitu juga warnanya., dari hijau bercorak hingga oranye

Di kebun-kebun tepi jalan raya, labu siap petik tak terhitung jumlahnya tergeletak manja di area seluas mata memandang 😊 Warnanya cerah ceria, didominasi warna kuning genteng atau jingga, bikin hati berbunga-bunga memandangnya

Betapa senengnya kalo menelusuri kota dan melihat dari tepi jalan kebun labu para petani, labu-labunya dibiarkan terletak di tanah dengan pohonnya yang sudah kering kerontang tapi belum dipanen-panen juga. Entah apa yang ditunggu tuannya. Untung saja tak ada jiwa nyolong di sini, jadi aman-aman saja tanamannya. Coba kalo ada yang nyolong, dah nangis tuh yang punya kebun 🙂

Suatu hari suami sampai harus menghentikan laju kendaraan sekedar untuk menikmati keindahan labu-labu di kebun-kebun warga. Sebenarnya sih aku yang pengen banget melihat kebun labu ini dari dekat 😊

Seperti biasa aksinya mengabadikan keindahan labu-labu di kebun yang sangat luas ini, bersanding dengan ladang jagung, ladang gandum dan bunga matahari. Wow.. seru banget. Aku berasa menemukan harta karun mengabadikan momen cantik ini yang tak kutemui di kampung halamanku di Indonesia 😊

Nah selain banyaknya labu siap panen di kebun, di tepi jalan pemilik juga menjajakan hasil panennya bermacam ragam labu ini tanpa ada penjaganya. Setiap produk ditempeli kertas kecil bertuliskan harga. Nanti kalo ada berminat membeli, langsung bayar di kotak bertuliskan kasse. Pakai uang pas ya.. karena ga ada penjaga yang akan mengembalikan uang kalo kelebihan

Btw kenapa banyak sekali labu terutama menjelang dan saat musim gugur ya? Selain karena dibudidaya dimana-mana, dari kebun khusus hingga lahan pribadi, hal ini tak lepas dari kegemaran bule akan buah yang satu ini. Orang Eropa sangat suka labu karena rasanya yang enak dan dapat digunakan berbagai keperluan. Labu juga disukai karena bentuknya yang unik dan warnanya yang khas kuning orange mentereng dan terutama labu merupakan salah satu ornamen adat kebiasaan mereka turun temurun, seperti untuk keperluan perayaan tertentu. Apalagi sekarang lagi musimnya labu.

Dimana-mana labu, ga hanya sebagai hiasan di rumah saja. Di depan toko atau di meja-meja warung waralaba terletak manis labu-labu seukuran bola voli untuk mempercantik toko atau warung waralaba mereka. Labu yang dipajang ini tidak untuk dijual ya

Di supermarket bahkan ditempatkan sepaket dari berbagai rupa labu, ada yang lonjong kurus, panjang besar, bulat besar sampai bulat mungil seukuran kelapa parut sehingga makin mempercantik suasana. Warnanya tidak melulu oranye, tetapi lebih bervariasi. Ada oranye kemerahan, coklat pucat, kuning cerah, hijau tua hingga belang-belang oranye, kuning dan hijau. Wow.. keren ya.. Nah, kalo yang ini dijual ya pemirsa.

Bagaimana dengan harganya? Sesuaikah dengan produknya yang melimpah? Harga sekilonya 1,99 Euro atau sekitar Rp.33.000. Hmm.. lumayan harganya ya. Lebih lumayan lagi kalo lagi musim labu dan produknya membanjiri supermarket, ada potongan harga sebesar 20 sen sehingga harganya menjadi 1,79 Euro atau sekitar Rp.30.000. Alahmdulillah

Sama seperti bule, aku juga suka labu. Diapa saja enak, dikolak, digoreng garing, sebagai bahan campuran donat hingga bolu

Bagaimana di tempat pemirsa? Warganya suka labu jugakah? 😊 Apakah musimnya sama seperti di tempat kita, berlimpah di musim gugur?

Ga rugi deh suka labu dan mengkonsumsinya karena banyak kandungan gizinya dan baik untuk kesehatan tubuh

Nah demikianlah laporanku kali ini ya pemirsa mengenai musim gugur musim labu di Austria

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar