Nanas sebuah Rp.33.000 di Austria, dan sejarahnya di Eropa

Nanas identik dengan buah tropis. Apalagi di tanah air kita ga kekurangan nanas. Tumbuhnya mudah, ga pilih-pilih tempat. Di  Austria pun meski bukanlah habitat nanas, ga pernah ketinggalan selalu ada produk ini. Nanas merupakan salah satu produk yang digemari warga sini sehingga rela jauh-jauh didatangkan dari Kosta Rika. Negara ini merupakan salah satu negara produsen nanas terbesar di Eropa bahkan dunia lho. Nanas cocok tumbuh di negara yang berada di benua Amerika ini

Hampir di setiap supermarket tersedia buah ini. Nanasnya sedikit lebih jumbo dari nanas tanah air.  Ga ada lagi durinya yang tajam-tajam di permukaan kulit buah, dah digundulin atau memang model nanasnya seperti itu, minimalis duri. Harga per buahnya ga tanggung-tanggung mencapai 1,99 Euro atau sekitar Rp.33.000. Maklum ya harganya segitu karena nanas bukanlah buah asli Austria disamping dia juga merupakan produk impor yang disukai warga. Kalau di Indonesia dengan harga segitu bisa dapat 3 buah tuh.. apalagi sedang musimnya bisa 7 buah diangkut ke rumah:)

Wah senangnya aku berjumpa dengan buah tropis ini. Menuntaskan kerinduanku akan buahnya di kampung halaman.

Saat ini lagi musim nanas di mana-mana, termasuk di kampung halaman. Ayuk iparku mengirimkan fotonya dan keluarga sedang panen nanas. Di halaman rumah kita di kampung halaman juga banyak tumbuh nanas. Mamakku membiarkan nanas tumbuh beranak pinak di halaman depan rumah juga di belakang rumah. Ga sulit menanam dan memeliharanya. Hanya diletakkan di tanah saja mahkota nanasnya akan tumbuh sendiri tanpa perlakuan istimewa. Rasanya MasyaAllah manis dan menyegarkan. Aku paling doyan nanas mamakku ini, begitu juga suami yang baru pertama kali makan nanas ini sejak di Indonesia 🙂 Alhamdulillah

Sejak pertama kali berkenalan dengan nanas, buah ini salah salah satu buah favorit suamiku. Kalau belanja ke supermarket, suamilah yang mengambil buah ini dalam daftar belanjaan kita

Mengkonsumsinya juga ga neko-neko, cukup dikupas dan dimakan begitu saja tampa perlu dibikin rujak atau asinan nanas 🙂

Nah itu dia sekilas keberadaan nanas dan harganya di Austria ya pemirsa.. sekarang kita kenalan dengan buah ini yuk dan sejarahnya bagaimana dia bisa mendarat di tanah Eropa dan pernah menjadi rebutan para bangsawan

Diawali dengan profilnya terlebih dahulu ok

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Bromeliaceae
Subfamili : Bromelioideae
Genus : Ananas
Spesies : A. comosus

Nanas, nenas atau ananas (Ananas comosus(L) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga nanas-nanasan (Bromeliaceae). Perawakannya pendek, herba menahun dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal

Buahnya dalam bahasa Inggris bernama pineapple karena bentuknya seperti pohon pinus. Nama ‘nanas‘ berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini : anana yang berarti buah yang sangat baik.

Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alami dari buah ini, meskipun berbagai serangga memiliki peran yang sama juga.

Buah nanas bukanlah merupakan buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap ‘sisik‘ pada kulit buahnya) yang dalam perkembangan tergabung bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk menjadi satu ‘buah‘ besar

Ternyata nanas bukanlah barang baru di Eropa ya.. Nanas pernah tumbuh di Eropa dan menjadi buah paling elit dan mahal sehingga menjadi subyek persaingan antara para bangsawan kaya. Sejarah mencatat nanas dibawa ke Eropa utara oleh Belanda dari koloni mereka di Suriname.

Nanas pertama yang berhasil dibudidayakan di Eropa, konon ditanam oleh Pieter de la Court di Meerburg pada tahun 1658.
Di Inggris, ‘tungku nanas‘ yang sangat besar yang dibutuhkan untuk menumbuhkan nanas telah dibangun di Fisika Chelsea Garden pada tahun 1723
Di Prancis, Raja Louis XV disajikan nanas yang ditanam di Versailles pada tahun 1733

Karena biaya impor langsung dan biaya besar dalam peralatan dan tenaga terja yang diperlukan untuk menumbuhkannya dalam iklim sedang dengan menggunakan rumah kaca yang disebut ‘pineries‘, nanas segera menjadi simbol kekayaan, Nanas awalnya hanya dipajang di pesta makan malam dan digunakan lagi dan lagi sampai nanasnya mulai membusuk

Pada paruh kedua abad ke-18, produksi nanas di perkebunan Inggris telah menjadi subyek persaingan besar antara bangsawan kaya pada saat itu

Nanas yang sangat disukai segera menyebar kemana-mana termasuk Indonesia, Nanas sangat menyukai alam kita. Indonesia pernah menjadi produsen ke-6 terbesar nanas di seluruh dunia pada tahun 2016 lho, dengan 1,3 juta ton dari total 25,8 ton. Produsen tertinggi nanas jatuh pada negara Kosta Rika dengan 2,9 ton. Negara-negara Eropa termasuk Austria mengimpor nanas dari negara ini

Nah demikianlah kisah buah berwarna kuning manis asam menyegarkan ini ya pemirsa

Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar