Panen tomat hasil menanam sendiri di Austria

Tomat adalah salah satu tanaman yang mudah tumbuh di Austria. Saat musim panas, tomat berlimpah di negeri bule ini. Beragam jenis tomat bisa kita jumpai, dari yang sebesar bola kasti hingga sekecil kelereng, dari berwarna merah, oranye hingga hitam

Tomat merupakan tanaman favoritku di musim panas. Ini karena dia mudah tumbuh dan berbuah dengan lebatnya. Daun-daunnya bisa sebesar telapak tanganku. Seandainya bisa disayur, alangkah puas menikmatinya 😊Tingginya kadang ga kira-kira, bisa setinggi diriku.

Saking mudah tumbuhnya, meski pun tak kutanam, ada saja yang tumbuh di pot-pot yang kukhususkan untuk menanam tanaman tropis pilihan. Aapalagi yang benar-benar sengaja kutanam ya..

Ini semakin menambah kecintaanku padanya. Temanku sesama anak bangsa yang tinggal di luar negeri mengatakan di tempatnya berlimpah tomat, hingga tak perlu repot-repot menanam. Aku sebenarnya sepemikiran. Namun apalah daya tomat tumbuh merajalela di pot-pot tanamanku. Bahkan sebalkon didominasi mereka semua. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya hanya beberapa tanaman tomat. Itu pun hasil tumbuh sendiri. Hanya sekali aku membeli bibitnya di toko bunga saat perdana bercocok tanam di negeri bule ini

Nah apakah lantas aku memangkasnya dan menggantikannya dengan tanaman tropis prioritasku.. seperti cabe rawit atau kangkung dan bayam misalnya? Oh tentu tidak.. Ini rezeki yang Allah berikan padaku. MasyaAllah alhamdulillah kurawat tanaman tomat ini sepenuh hati

Sungguh dengan kasih sayang seakan tanaman tomatku tahu diri dan balas budi dengan tumbuh subur sejahtera tiada tara. Mereka berbunga dan berbuah dengan lebatnya. Saat berbuah dan berwarna, kecantikannya semakin terpancar nyata

Tomat-tomat yang berbuah ini dominan tomat ceri yang seukuran kelereng. Sengaja kubiarkan mereka sampai berwarna merah tua. Aku suka warnanya yang merah kinclong

Sama seperti cabe, kata mamakku jangan dibiarkan lama-lama merahnya. Nanti ngambek tidak mau lagi berbuah. Aku sudah tahu rahasianya agar berbuah lagi.

Sebagian dahannya yang berupa dedaunan yang menyirip penuh  dan sangat lebar aku potong, biar nanti pada ketiaknya tumbuh dahan yang baru tempat bakal buah berbunga

Benar lho.. dari dahan yang dipotong itu tumbuh lagi dahan baru tempat bakal buah berdaun dan berbunga. Begitu terus hingga cabangnya semakin banyak dan menambah lebat buah yang dihasilkan

Agar tanaman tomat melanjutkan berbunga dan berbuah lagi untuk kedua kalinya, menanamnya dimulai sejak awal musim semi. Di waktu ini tanaman tomat akan berbunga dan berbuah sekitar 3 bulan kemudian. Itu artinya di musim panas. Begitu juga di musim gugur, masih bisa menghasilkan buah.

Bahkan saat kita tinggal liburan ke Turki, saat kita datang tahu-tahu sudah rontok saja sebagian daunnya, tapi masih tetap hidup dan buahnya masih segar bugar. Ini dimungkinkan saat kita kembali di musim gugur, tanaman tidak terlalu kekeringan karena suhu menurun. MasyaAllah alhamdulillah.

Nah bagaimana kalo ada tanaman tomat yang masih mau tumbuh saja di musim pepohonan penuh warna ini? Apalagi yang masih piyik alias kecil mungil. Jika sayang, biarkan saja tumbuh. Saat keadaan tidak bisa ditolerir lagi, masukkan tanaman ini ke dalam ruangan/rumah

Meski tumbuhnya alon-alon tapi asal kelakon. Saat musim semi dia akan bangkit kembali dan tumbuh dengan semangatnya. Cepat deh itu panen meski belum musim panas, atau setidaknya di awal musim panas. Wow.. seru ya

Bagaimana aku tahu? Ini berdasarkan pengalamanku selama beberapa tahun bercocok tanam di belahan bumi utara ini

 

Bahagianya bisa panen tomat hasil menanam sendiri di negeri bule ini. Tidak banyak sih tapi aku dah bersyukur banget. Kadang-kadang sengaja kupanen dengan penuh perasaan. Kuletakkan di piring kecil kemudian selfi bersama

 

Rasanya wow.. asem-asem manis segar. Baru kali ini aku makan tomat segar tanpa merinding pipiku saking asemnya. Seperti namanya tomat ceri, benar-benar nikmat

Aku suka dan laporan ke suami atas prestasiku makan buah tomat segar. Biasanya sih aku sambel baru bisa kumakan. Kalo suami jangan ditanya, tomat segede bola kasti aja abis dilahapnya 😊 Suami memang penyuka tomat

Bahagianya lagi bisa menikmati buah tomat ini. Bisa disalad, dimakan mentah sebagai teman sarapan atau makan utama beserta sayur mayur lainnya atau dimasukkan ke sop. Apalagi disambel terasi ya.. Kalo ini bagianku 😊

Nah demikianlah pemirsa laporanku mengenai panen tomat hasil menanam sendiri di Austria. Semoga bermanfaat dan menginspirasi

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar