Siapa yang tak kenal zaitun? Namanya selalu disebut orang bahkan diabadikan di dalam kitab suci umat Islam, Al-quran seperti di Q.S An-Nur ayat 35, Q.S Al-An’am ayat 99 serta pada beberapa hadis sahih. Buahnya disebutkan dalam hadis sebagai salah satu buah surga yang diturunkan Allah ke bumi. Ya, buah surga karena memang banyak manfaatnya untuk kebaikan umat manusia, terutama di dunia kesehatan.
Masih ada yang tak kenal buah zaitun? Kalo namanya aku yakin pasti kenal ya.. Tapi kalo wujud aslinya belum tentu ada yang kenal. Maklum buah zaitun hanya familiar di mulut saja, tapi wujud aslinya jarang terlihat, apalagi di negara tropis seperti negara kita tercinta Indonesia. Kita biasanya tahu yang sudah dalam bentuk kemasan, seperti minyaknya untuk memasak. Ini juga tak terlalu familiar ya.. karena selain produknya yang terbatas juga lebih mahal dibandingkan minyak yang biasa emak-emak pake untuk memasak yang berlimpah di Indonesia yaitu minyak sayur 🙂
Kalo lihat buah aslinya dari pohon pernahkah? Pasti langsung jatuh cinta dan segera ingin memetiknya dan menkonsumsinya dengan penuh perasaan. Seperti diriku 🙂
Kisahnya aku menjumpainya di negeri yang baru pertama kali aku kunjungi, Turki. Kita liburan musim panas ke negerti köfte ini. Di sepanjang jalan yang kita lalui saat berkendaraan, yang ada deretan pohon zaitun di tepi jalan. Ada yang merupakan kebun luas, ada yang satu dua pohon milik warga di halaman rumah dan ada juga yang menjadi tanaman peneduh di area wisata pantai. Wow seru ya
Saat kita akhirnya berhenti di suatu kebun zaitun, hatiku meleleh dan bahagia melihat buah zaitun untuk pertama kalinya secara langsung dari pohonnya. Buahnya berwarna.ungu biru kemerah-merahan agak mengkilat dan ranum, tanda sudah masak. Persis buah anggur, Aduhai cantiknya 🙂 Aku boleh menyentuh buahnya dengan seijin suami tapi dicegahnya saat aku gemas mau memetik dan memakannya. Kalo tak dicegah suami mungkin buah zaitun itu dah berpindah lokasi ke perutku😊
Kenapa tidak boleh dimakan langsung ya? Boleh sih kalo mau mengkonsumsinya langsung, tapi jangan bayangkan rasanya seperti anggur manis manjah gitu ya.. Rasanya agak pahit, sepet, getir dan pedas, kalo yang alergian bisa jontor bibir 😊Senyawa fenolik tirosol seperti oleuropein dan oleocanthal bertanggung jawab terhadap rasa pahit dan pedas ini.
Nah makanya dengan alasan inilah suami mencegahku memakan langsung buah zaitun ini. Iyalah, suami dah banyak pengalamannya karena liburan kamana-mana.. lha aku seumur-umur baru kali ini berkelana ke luar negeri sejak menikah dengan suami 😀
Ok deh.. dapat ilmu baru aku. Jadi buah zaitun ini diapakan ya setelah masak begini? Ternyata dikumpulkan kemudian diawetkan ya pemirsa.. sebagai teman sarapan warga Turki dan Timur Tengah pada umumnya
Nah di Turki, kita dengan mudah menemui pohon zaitun berbuah dimana-mana, dari pohonnya yang tumbuh di sepanjang jalan, kebon orang sampai halaman rumah, Untuk mengisi liburan yang panas cetar membara ini, kita sempatkan jalan-jalan ke kebun zaitunnya. Mengitari kebun dan memetik buahnya, asli baru pertama kali ini aku lihat buah zaitun yang segar ranum dan pohon-pohonnya dari yang rendah berumur muda sampai tinggi dan tua umurnya.
Berember-ember aku menikmati cantiknya buah zaitun segar, dari yang masih muda berwarna hijau tosca sampai yang matang ungu tua 😊
Ok, kita kenalan dulu ya ma zaitun ini.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Oleaceae
Genus : Olea
Spesies : O. europaea
Zaitun adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi
Zaitun mulai berbuah saat berumur 5 tahun dan usianya dapat mencapai ratusan tahun, sehingga yang tadinya tanaman perdu menjadi pohon besar.
Zaitun dipanen saat masih hijau sampai sudah berwarna ungu.
Buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar.
Buahnya yang tua jarang dimakan mentah karena kandungan di dalamnya yang bikin alergi pada bibir, dimana bibir bisa membengkak jontor. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.
Buah zaitun hitam dalam kaleng mungkin mengandung bahan kimia ( Biasanya Fero Sulfat) yang menjadikannya berwarna hitam secara buatan.
Nah demikianlah pemirsa laporanku saat liburan bersama suami di musim panas di Turki, mengenai pesona pohon zaitun berbuah lebat dimana-mana di negeri bulan sabit merah ini. Semoga berkesan
Sampai jumppa lagi