Pasar Naschmarkt selalu penuh dengan kejutan. Ya, namanya aja pasar tradisional rasa internasional ya, produk apa saja bisa ditemukan di sini. Ga hanya berasal dari Austria saja tapi juga dari manca negara, dari barat hingga timur, dari belahan bumi utara hingga belahan bumi selatan.
Seneng banget dengan kejutan ini. Rasanya pengen mengeksplor lagi dan lagi, ga ada bosan-bosannya 😊
Kali ini ane kembali menemukan bumbu-bumbu dapur setelah sebelumnya kejutan pertama adalah lada hijau segar yang ane temukan di toko India. Kali ini ga di lemari pendingin di dalam toko, namun di bagian lapaknya yang terletak di luar toko. Produk-produk segar ini hampir semuanya diimpor dari Thailand
Kadangkala produk yang dijajakan sangat terbatas, sehingga untuk memenuhi satu keranjang diletakkan 3-4 macam produk, dicampur jadi satu. Seperti yang ane temui kali ini yaitu laos, pepaya mentah, jeruk sambel dan serai.
Tau kan pemirsa ma laos yang seperti nama sebuah negara ini, atau kalo di kampung halaman ane ada pulau namanya laos atau lengkuas, yang biasa digunakan emak-emak rumah tangga di dapur untuk bumbu penyedap sayur yang melegenda sayur asem atau makanan yang paling enak sedunia, rendang?
Atau serai alias sereh, yang fisiknya seperti rumput alang-alang yang ujung daunnya runcing bisa bikin gatal-gatal bagi yang alergian, yang juga jadi favorit emak-emak rumah tangga, digunakan sebagai bumbu dapur atau garnis pada lemon tea ini?
Akhirnya ane menemukan mereka pertama kali di Austria, tepatnya di toko India di pasar Naschmarkt di kota terbesar se Austria, Wina ini 😊 Senangnya tiada tara, sebanding dengan menemukan harta karun haha..
Serai yang digunakan bagian batangnya ini dibungkus plastik dalam kemasan 100 g berisi sekitar 5-6 rumpun, yang ga ada lagi daun dan akarnya. Harganya 1,9 Euro atau sekitar Rp.32.300 atau kalo sekilo sama dengan 19 Euro atau sekitar Rp.323.000. Wow.. lumayan juga harganya ya..
Serai yang ditulis dalam bahasa Inggris lemongrass ini diberi keterangan digunakan untuk memasak 😊 Kali aja sebagai info untuk bule yang belum tau ma serai ini ya
Lanjut bumbu dapur berikutnya adalah laos, sama seperti serai dikemas ukuran 100 g. Nah, karena yang ini ga ada harganya maka kita sempat mencari penjualnya yang sibuk melayani konsumen. Bolak balik ke dalam dan luar toko, ga takut jualannya hilang digondol orang usil. Untungnya kota Wina selalu aman-aman aja, jadi penjual percaya aja jualannya meski ga tiap detik dijaga 😊
Kita sempat nunggu penjualnya keluar toko yang kemudian langsung disambut dengan senyum ramah sambil menyebutkan harganya 2,4 Euro atau sekitar Rp.40.800. Hmm.. Lumayanlah kalo hanya untuk 2-3 kali masak ya😊 Kalo sekilo harganya 24 Euro atau berkisar Rp.408.000.
Wah, emejing bingits istilah gaul sekarang untuk harga laos dan serai ini. Kalo di tanah air, harga 100 g atau se ons ini dah dapat beberapa kilo ya. Kalo di rumah ane di kampung halaman malah gratis, tinggal ambil aja di halaman belakang rumah 😊 Kebetulan emak ane suka menanam, apa aja ditanamnya termasuk bumbu-bumbu dapur ini. MasyaAllah. Alhamdulillah
Bagaimanapun alhamdulillah akhirnya laos dan serai hadir di bumi Eropa tepatnya di Wina Austria ini ya.. ga musti harus jauh-jauh lagi minta kiriman dari kampung halaman 😊
Laos dan serai merupakan bumbu dapur yang wajib ada di dapur emak-emak rumah tangga, khususnya di tanah air ya dan umumnya di Asia Tenggara
Bagi yang kurang paham ma bumbu-bumbu dapur ini atau sekedar ingin berkenalan, yuk pemirsa ma kita eksplor bersama-sama. Kita kenalan dulu sama profilnya ya
Klasifikasi Ilmiah
Loas, lengkuas
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Alpinioideae
Bangsa : Alpinieae
Genus : Alpinieae
Spesies : A. galanga
Laos atau lengkuas atau kelawas atau langkawas dalam bahasa Filipina yang memiliki nama binomial Alpinia galanga ini merupakan jenis tumbuhan rimpang atau umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Bagian laos yang sering dimanfaatkan adalah bagian umbinya yang beraroma khas tajam, harum lagi menyegarkan dengan berbagai warna, ada yang putih, ada juga yang merah. Umbinya atau rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, berserat kasar dan pedas khas kalo tua. Bule bilang, aromanya seperti campuran lada hitam dan jarum pinus 😊
Rimpang mudanya dah bisa diambil saat berusia 2,5 -3 bulan. Tapi lebih baik panen biasanya dilakukan saat rimpang dah tua berusia minimal 4 bulan
Rimpang laos mengandung zat aktif seperti galangin flavonol dan minyak yang dikenal sebagai galangol. Pada destilasi fraksional menghasilkan cineol, yang memiliki sifat obat pinene dan eugenol
Umumnya masyarakat di Indonesia dan Asia Tenggara memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Untuk campuran bumbu masak, laos dimemarkan terlebih dahulu atau diiris tipis bentuk korek api kemudian dicemplungkan ke dalam masakan. Sayur asem merupakan kuliner sayuran paling top di tanah air menggunakan laos yang dimemarkan sebagai salah satu bumbunya. Kemudian, kuliner daging yang ga kalah topnya hingga ke manca negaa, rendang biasanya dibumbui dengan laos, sedangkan di Thailand, laos adalah bahan umum dalam kari dan sup Thailand
Sama untuk pengobatan, laos dimemarkan terlebih dahulu kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. Umumnya laos yang digunakan untuk pengobatan ini adalah laos merah dari jenis Alpinia purpurata
Mengingat banyak manfaatnya, saat mudik jangan lupa membawa laos untuk dijadikan bibit dan ditanam di Eropa 🙂
Kalo ada peluang hidup, jahe yang dibeli ini juga bisa dijadikan bibit juga untuk ditanam di pot kesayangan 🙂
Nah, demikianlah sekilas info tentang laos. Sekarang kita beralih ke serai. Sama seperti loas, kita berkenalan dulu dengan profil serai ini ya
Klasifikasi Ilmiah
Serai, sereh, lemongrass
Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Sepsies : C. citratus
Serai atau sereh atau lemongrass dalam bahasa Inggris adalah tumbuhan suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Serai biasa digunakan dalam masakan ayam, ikan dan seafood atau makanan laut
Bagian yang dimanfaatkan dari serai ini adalah bagian dalam batangnya yang berwarna putih
Selain digunakan dalam bumbu masakan, serai juga digunakan dalam pengobatan tradisional.
Serai mengandung minyak yang disebut minyak serai yang didapat dengan cara penyulingan. Minyak serai mengandung 65-85% citral, selain myrcene, sitronela, sitronelol dan geraniol.
Produk hasil penyulingan ini bersama negros yaitu campuran minyak serai dan minyak kelapa murni digunakan sebagai aromaterapi.
Minyak ini juga dapat digunakan untuk pengusir nyamuk karena salah satu kandungan serai yang tidak disukai nyamuk yaitu sitronela
Minyak serai memiliki sifat karminatif, analgesik, antipiretik, antibakteri dan antijamur yang dapat digunakan untuk kesehatan tubuh.
Ternyata laos dan serai bermanfaat ga hanya dalam dunia kuliner tapi bermanfaat juga untuk kesehatan tubuh ya. Bahkan serai dapat juga digunakan dalam industri kecantikan seperti lotion dan pengusir nyamuk, serta sebagai aromaterapi untuk menyegarkan jiwa dan raga 😊
Mengingat manfaatnya dan harganya yang lumayan mahal, sama seperti laos, sebaiknya kalo mudik jangan lupa membawa sereh untuk dijadikan bibit dan ditanam di Eropa ya 🙂 Atau, kalo ada peluang hidup, sereh yang kita beli ini bisa ditanam di pot kesayangan 🙂
Nah, demikian pemirsa edisi ane kali ini. Semoga dapat diambil manfaatnya. Sampai jumpa di edisi selanjutnya ya..