Mengenai ragi roti dan kue, jenis dan fungsinya

Sejak tinggal di Austria, kebiasaan makan roti meningkat meski tak drastis sekali. Karena pada dasarnya aku bukanlah pencinta roti. Minimal menemani suami menikmati roti saat sarapan cukup untukku. Kalo untuk makanan pokok sepertinya belumlah ya.. nasi masih pilihan terbaik 😊

Nah sejak dimari mau tak mau aku juga harus bisa bikin roti. Pengen dong merasakan bikin roti karya sendiri, tak melulu beli 😊 Tapi yang jadi kendala pertama kali adalah aku tak ada pengalaman sama sekali dalam dunia bakeri ini. Jangankan bahan baku pembuat roti apa saja dan penggunaannya untuk apa saja, ragi saja aku tak tau namanya di Austria ini, apalagi untuk membuat roti ya..

Berbekal semangat pengen maju.. ealah.. akhirnya sedikit demi sedikit kenal juga perangkat utama dalam dunia roti dan kue ini, seperti baking soda, baking powder yang dalam bahasa sini backpulver, ragi atau germ dkk 😊

Nah bentuknya pula.. awalnya aku hanya tahu ragi saat bikin donat di Indonesia berbentuk butiran halus yang dijual eceran. Di kampungku namanya induk roti. Di Austria ada yang berbentuk kubus dan alhamdulillah akhirnya dengan pencarian yang tiada kenal lelah didapatlah ragi yang berbentuk butiran halus. Bahkan yang dikemas apik dan telah dipilah-pilah lho untuk pembuatan roti, donat, piza dan lain-lain. Asyik kann..

Selain sudah dikemas seperti ini, cara membuatnya juga dikasih tahu. Jadi memudahkan sekali nih untuk amatir sepertiku. Alhamdulillah ya..

Pada edisi sebelumnya aku sudah membahas tentang baking soda dan baking powder dalam pembuatan roti dan kue, sekarang giliran ragi ya.. ramuan ajaib bikin roti mengembang, enak dan empuk 😊

Yuk pemirsa mari kita simak bersama-sama

Pengertian ragi

Ragi atau yeast adalah salah satu bahan baku roti yang paling utama. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Jenis ragi yang biasa digunakan dalam pembuatan roti adalah Saccharomyces cerevisiae. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan.

Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti mengembang. Di samping itu ragi berfungsi dalam mematangkan dan mengempukkan gluten juga membantu terbentuknya rasa dan aroma roti selama proses fermentasi pada pembuatan roti dan kue

Nah untuk pertumbuhan ragi yang baik ini juga dipengaruhi oleh penggunaan telur, mentega dan gula dalam adonan ya

Ragi yang mana nih yang sebaiknya digunakan untuk membuat roti? Oleh karenanya, pengenalan karakteristik ragi dari berbagai produsen ini sangat penting.

Aku yang tidak pernah membuat roti saat di tanah air kecuali donat ini sempat bingung dengan banyaknya jenis ragi di negara bule ini. Jangankan jenisnya, nama ragi aja awalnya aku tak tahu 😊 Tapi akhirnya tahu juga berkat hunting ragi tak jemu-jemu dan menemukan istilah bule Austria untuk ragi ini yaitu germ 😊

Ok deh.. itu dia pengertian tentang ragi. Sekarang kita lihat jenisnya ya

Jenis ragi roti dan kue

Berdasarkan bentuknya, ragi terdiri dari ragi basah atau fresh yeast (compresed yeast) atau ragi segar padat, ragi kering atau ragi instan, ragi koral atau ragi kering aktif dan ragi beku

Ragi basah atau fresh yeast (compresed yeast)

Ragi jenis ini memiliki kadar air sekitar 70% sehingga harus disimpan pada suhu 20-50°C untuk mencegah memulihkan daya pembentuk gas. Setelah kemasan dibuka, umumnya ragi jenis ini tidak akan bertahan lama, hanya sekitar 2 sampai 3 hari dengan catatan tetap disimpan dalam suhu rendah. Ragi ini juga lebih sensitif terhadap garam sehingga harus diselesaikan selama pengadukan. Keunggulan ragi basah ini adalah lebih toleran terhadap air dingin, lebih mudah larut. Lebih cepat dalam proses pengadukan pendek, serta memiliki aroma khas yang tidak didapatkan pada ragi jenis lain

Ragi kering instan atau ragi instan

Rai kering instan merupakan jenis ragi yang paling sering digunakan karena lebih praktis. Ragi jenis ini berbentuk butiran halus berwarna coklat muda dan memiliki aroma khas ragi roti. Karena kadar airnya rendah, jenia ragi ini terbilang cukup aman untuk digunakan di negara tropis dengan tingkat kelembaban udara tinggi seperti Indonesia. Penggunaan ragi ini hanya sekitar 1-2,5% dari berat tepung terigu. Penyimpanan ragi ini harus di dalam wadah kedap udara dan disimpan dalam suhu kering dan sejuk atau di dalam pendingin. Untuk hasil terbaik, ragi jenis ini harus dibeli habis dalam waktu 48 jam setelah kemasan dibuka

Ragi koral atau ragi kering aktif

Ragi kering aktif memiliki kadar air sekitar 7,5% dan memiliki bentuk seperti bola-bola kecil. Ragi jenis ini harus diaktifkan dulu dnegan cara dilarutkan dengan air sebelum ditambahkan ke dalam adonan roti. Jika tidak, maka ragi akan sulit diakses. Jadi ragi ini memerlukan proses rehidrasi (pelarutan) dnegan air pada suhu 380-400°C selama sekitar 15 menit

Pada umumnya ragi kering aktif digunakan dengan jumlah dua kali lebih banyak dari ragi kering instan

Nah demikianlah pemirsa mengenai ragi roti dan jenis dan fungsinya. Pemirsa suka jenis ragi yang mana? 😊

Ok deh. Sekian dulu laporanku kali ini. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

 

Schreibe einen Kommentar