Emak-emak rumah tangga hidupnya ga jauh-jauh dari urusan dapur. Setiap hari ada saja limbah atau sampah dapur sisa memasak dan aktivitas di dapur seperti potongan sayur mayur, kulit buah dan lain-lain.
Awalnya ane ga kepikiran untuk memanfaatkan limbah atau sampah dapur ini. Tapi karena saat musim panas adalah momen yang tepat untuk menanam segala tanaman-dimana tanaman tumbuh ga cerewet subur makmur- barulah ane mulai berpikir mengapa tidak memanfaatkan mereka saja ya
Kebayang selada dengan daun-daunnya yang merekah segar mengkilat menyisakan bonggolnya yang masih saja terlihat cantik harus menghuni tong sampah. Atau mengingat seledri bule yang jarang sekali berdaun tapi masih gagah bonggolnya juga harus menghuni tong sampah. Belum lagi lainnya. Seandainya di Austria ada juga jualan kangkung pasti ane ambil batang beserta akarnya, bukan untuk dimasak juga lho.. tapi untuk ditanam kembali 😊
Saat kita membersihkan kemudian menyiangi sayuran untuk berikutnya diolah, atau saat mengupas bawang dengan kulit-kulitnya yang masih mengkilat segar atau saat mengupas ubi rambat/ketela dengan kulit dalamnya berwarna oranye merah bata atau buah-buahan segar dan kulitnya yang beraneka warna merah, kuning, jingga dan hijau, kebayang pigmen atau zat warna di balik dedaunan sayur mayur atau kulit buahnya itu menyimpan banyak antioksidan, vitamin dan mineral. Wow.. Bisa menjadi makanan yang sehat bergizi serta alami nih.. lagi-lagi bukan untuk dimakan oleh kita ya.. tapi untuk makanan tanaman yang akan kita tanam nantinya 😊
Memang benar sampah adalah sampah yang harus kembali ke habitatnya tempat sampah. Tapi selagi dapat dimanfaatkan kenapa tidak ya? Sekalian mengurangi sampah atau limbah sekitar, sekampung bahkan bisa sedunia kalo semuanya kompak😊
Nah, kalo selevel emak-emak rumah tangga yang berkutat dengan dapur, tentunya limbah yang paling banyak dan dijumpai setiap saat adalah limbah dapur saja ya.. Nah, sudah kebayang kan limbah dapur seperti apa yang akan kita manfaatkan? Dimanfaatkan untuk apa saja limbah dapur itu?
Yuk pemirsa kita cari tahu bersama-sama. Apa saja yang bisa dimanfaatkan dari limbah dapur, bagaimana cara mengolahnya serta dimanfaatkan untuk apa sajakah limbah dapur itu?
Limbah dapur apa saja yang berasal dari tumbuh-tumbuhan bisa dimanfaatkan, kecuali dari hewani. Limbah dapur itu dapat kita manfaatkan untuk beragam keperluan dalam bercocok tanam
Kita sering mendengar pencinta tanaman baik pemula, amatir bahkan yang sekian lama berkutat dengan bercocok tanam mengatakan sulit mendapatkan bibit tanaman apalagi yang bagus bermutu. Begitu juga dengan harga pupuk yang mahal atau menggunakan bahan kimia alias ga alami. Bahkan sering mendengar obat apa yang ampuh untuk membasmi hama bandel. Nah inilah kesempatannya untuk menjadikan limbah dapur sebagai bibit, untuk pupuk bahkan untuk membasmi hama yang murah meriah, mudah didapat dan tentunya alami 😊
Jadi limbah dapur yang bisa dimanfaatkan antara lain adalah sebagai berikut
Sayur mayur yang tidak terpakai lagi
Seperti daun bayam yang tua, kulit mentimun, kulit kentang, kulit wortel, daun singkong yang tua dan lain-lain
Bonggol sayur
Seperti selada, sawi dan seledri
Kulit bawang
Seperti kulit bawang merah, kulit bawang putih dan kulit bawang bombay
Kulit buah
Seperti kulit apel, kulit pear, kulit delima, kulit jeruk dan kulit pisang
Air cucian
Seperti air cucian beras, air cucian umbi-umbian, air cucian bumbu dan sayur mayur
Ampas teh tanpa gula
Kulit telur
Mengapa dipilih kulit telur? Limbah dari hewani seperti sisa daging, ikan dkk bisakah dimanfaatkan? Sebenarnya bisa saja. Akan tetapi aromanya yang tajam bisa mengundang hewan pengganggu seperti kecoa, tikus dan kawan-kawan. Bisa mengganggu apa saja mereka. Tanaman, media tanah bahkan bakal buah. Jadi lebih baik kita pakai yang aman saja ya😊Kulit telur merupakan salah satu limbah dapur yang aman dari hewan penganggu
Nah itu dia beberapa limbah dapur yang bisa kita manfaatkan dalam dunia bercocok tanam. Selanjutnya kita pilah pilah lagi ya limbah dapurnya berdasarkan tujuannya
Limbah dapur yang sudah kita pilah pilih itu bisa kita manfaatkan untuk dijadikan bibit atau ditanam kembali, dibikin pupuk hingga untuk membasmi hama
Dijadikan bibit seperti seledri, daun bawang, sawi dan selada hingga ubi rambat.
Untuk dijadikan pupuk bisa menggunakan semua limbah dapur dari tetumbuhan dan pengecualian hewan yaitu kulit telur
Untuk membasmi serangga gunakan kulit bawang merah dan kulit telur
Penanaman kembali/bibit
Untuk membuat limbah dapur menjadi bibit tanaman atau menanam kembali tanaman bekas pakai, pilih yang masih sehat dan segar, jangan yang busuk atau berjamur hingga membawa bibit penyakit dan hama. Dan yang terpenting adalah ada mata tunasnya, karena inilah bakal tanaman nantinya. Ada banyak pilihan limbah dapur yang bisa dijadikan bibit untuk ditanam, seperti seledri, daun bawang, sawi, selada bahkan ubi rambat/ketela
Bagaimana cara mengolahnya?
Untuk seledri daun, potong bagian batangnya hingga menyisakan tinggi sekitar 3-4 cm. Bila ada akarnya biarkan saja. Seandainya kepanjangan cukup dipotong menyisakan minimal 2 cm. Berlaku hal yang sama untuk daun bawang
Untuk seledri bule yang batangnya/tangkainya tebal banget dan jumbo ukurannya seperti gagang sapu, potong bagian batangnya hingga menyisakan tinggi sekitar 3-4 cm. Selama ane tinggal di Austria, ga pernah ada seledri bule yang dijual menyisakan akar 😊Jadi dasarnya polos banget. Bagaimana bisa dijadikan bibit ya? Mudah kok. Saat dipotong bodinya, lihat bagian tengahnya ada banyak bakal tunas. Berbekal ini InsyaAllah aamiin seledri bisa dijadikan bibit 😊
Untuk sawi dan selada, berlaku hal yang sama seperti seledri bule, tidak pernah menyisakan akar. Dasanya polos banget. Bakal tunas bisa dicek dari bagian tengah bahkan di seputaran bodinya 🙂
Untuk ubi rambat, potong kedua bagian ujung bodinya seukuran 1-2 cm
Bagaimana menanamnya?
Untuk seledri daun dan daun bawang, tanam pada media tanam yang sudah disediakan sedalam 2-3 cm. Pastikan kokoh, tidak goyah saat tersentuh
Dengan media air juga bisa, tapi untuk hasil maksimal sebaiknya menggunakan media tanah
Untuk seledri bule berlaku hal yang sama. Karena dasarnya rendah banget, tidak tinggi seperti seledri daun apalagi daun bawang, maka penanamannya sekitar 1 cm saja, asal nempel tapi kokoh tidak goyah saat tersentuh atau ga sengaja tersenggol
Dengan media air juga bisa, akan tetapi jika ingin hasil maksimal sebaiknya juga menggunakan media tanah. Ada yang menggunakan media air dengan maksud untuk menumbuhkan akarnya terlebih dahulu, boleh juga untuk memantapkan hati bibit seledri benar-benar mau tumbuh. Kalo ane langsung ditanam di media tanam
Untuk ubi rambat, pada kedua bagian ujungnya ditanam di media tanam yaitu tanah sedalam bagian yang dipotong. Bagian yang di ujung adalah di bagian atas sedangkan yang dipotong adalah bagian yang bawah. Jangan kebalik ya.. Pastikan penanaman bibit kokoh, tidak goyah sehingga saat disiram tidak melenceng dari media tanamnya. Kalo melenceng akan susah tumbuhnya karena akarnya bingung mau berpijak dimana, akibatnya akar bisa ogah tumbuh 😊
Nah demikianlah beberapa limbah dapur yang bisa dijadikan bibit serta cara mengolah dan menanamnya
Selanjutnya adalah limbah dapur yang dimanfaatkan sebagai pupuk, untuk nutrisi bagi tanaman sehingga bisa tumbuh subur dan sehat. Limbah dapur tersebut antara lain
Sayur mayur yang tidak terpakai lagi
Seperti daun sisa menyiangi sayuran yang masih segar namun tua seperti kangkung, bayam, daun singkong, kulit mentimun, kulit kentang, kulit wortel dan lain-lain
Kulit bawang
Seperti kulit bawang merah, kulit bawang putih dan kulit bawang bombay
Kulit buah
Seperti kulit apel, kulit pear, kulit delima, kulit jeruk dan kulit pisang
Ampas teh tanpa gula
Kulit telur
Air cucian
Seperti air cucian beras, air cucian umbi-umbian, air cucian bumbu dan sayur mayur
Limbah dapur ini bisa dipakai sebagai pupuk yang sangat sederhana dan alami namun kaya manfaat untuk tanaman. Pupuk yang akan kita buat adalah pupuk padat dan pupuk cair
Cara mengolahnya cukup mudah
Pisahkan limbah atau sampah dapur antara limbah sayuran, buah-buahan dari limbah lainnya. Potong limbah dapur kecil-kecl. Semakin kecil semakin baik agar semakin banyak permukaan yang dijangkau oleh mikroba yang bertugas merombak nantinya
Ampas teh yang masih terbungkus kantong kertas sebaiknya dibuka kemudian keluarkan ampas tehnya. Jangan dari membuat teh dengan gula ya. Alih-alih mau bikin pupuk biar tanaman tumbuh subur, yang ada malah tanaman terserang hama semut 😊
Untuk limbah yang bukan berasal dari tumbuh-tumbuhan, bukan hewani seperti kulit telur, ane menggunakan kulit telur bekas merebus telur, jadi dijamin bersih
Untuk kulit telur yang bukan dari bekas merebus seperti dadar atau sisa bikin kue, harus mengalami pengolahan terlebih dahulu agar bersih dan bebas dari kuman. Kulit telur bisa dicuci terlebih dahulu dengan hati-hati agar tidak merusak cangkang. Kemudian dijemur sampai kering. Selanjutnya kulit telur bisa ditumbuk halus atau diblender
Untuk pupuk padat
Untuk tanaman yang ditanam di pot
Ada berbagai cara
Cara 1
Satukan limbah sayuran dan kulit buah-buahan berikut kulit telur pada wadah baskom atau ember. Aduk hingga tercampur rata. Campur dengan media tanam yaitu tanah dan aduk-aduk lagi hingga tercampur merata. Kemudian bisa didiamkan selama beberapa minggu dengan sekali-sekali diaduk untuk mempercepat perombakan limbah dapur. Letakkan di luar ruangan dan biarkan terbuka untuk menghindari berjamur. Media bisa digunakan paling tidak 2 minggu kemudian sejak pencampuran atau saat media tidak lagi becek. Hasil limbah dapur ini bisa digunakan sebagai media tanam, bisa ditambah tanah lagi
Cara 2
Satukan limbah sayuran dan kulit buah-buahan berikut kulit telur pada wadah baskom atau ember. Aduk hingga tercampur rata
Pada wadah lain, masukkan media tanah dengan ketinggian sekitar 2 cm. Kemudian tambahkan limbah dapur yang masih baru yang ada pada wadah ke media tanah ini dengan ketinggian yang sama. Paling cepat keesokan harinya atau 2-3 hari kemudian timbun dengan tanah dengan ketinggian yang sama. Setelah rata dengan tanah, timbun dengan limbah dapur dengan ketinggian yang sama. Begitu seterusnya sampai dirasa cukup dan penimbunan bisa diakhiri
Jadi setiap hari kita bisa mengumpulkan limbah dapur ini dan menimbunnya dengan tanah. Setiap hari kan pasti ada saja limbah dapur ya pemirsa. Saat selesai penimbunan, campuran tersebut bisa diaduk hingga tercampur merata. Kemudian bisa didiamkan selama beberapa minggu dengan sekali-sekali diaduk untuk mempercepat perombakan limbah dapur. Bisa diletakkan di tempat terbuka atau di luar ruangan, yang penting tidak lembab dan biarkan terbuka untuk menghindari berjamur.
Timbunan tanah dan sampah kelihatan basah karena banyak yang bekerja sama di dalamnya. Kita bisa mengaduknya dengan maksud membuatnya tercampur rata dan mempercepat perombakan. Bisa dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali
Campuran tanah beserta sampah yang tidak lagi basah dan tercampur rata bisa digunakan paling tidak 2 minggu kemudian sejak pencampuran. Hasil limbah dapur ini bisa digunakan sebagai media tanam, bisa ditambah tanah lagi
Untuk tanaman di halaman rumah/kebun
Kumpulkan limbah dapur yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur mayur dan kulit buah-buahan. Boleh dipotong kecil-kecil atau diiris tipis, bisa juga utuh kalo ga mau ribet 😊Tambahkan juga ampas teh dan kulit telur jika ada. Kuburkan dalam tanah dengan kedalaman sekitar 20 cm, tergantung banyaknya limbah dapur. Bila mau sepanjang parit silakan. Lebih banyak tanaman yang ditanam nantinya 😊Tunggu seminggu hingga 2 minggu atau lebih. Kemudian di atas timbunan sampah bisa digunakan untuk menanam tanaman seperti sayur mayur
Untuk pupuk cair
Bisa menggunakan air cucian beras, air cucian umbi-umbian serta air cucian sayur mayur. Sebenarnya air cucian hewani seperti daging dan ikan juga sangat baik untuk pupuk cair, tapi sekali lagi demi keamanan dan kenyamanan kita cukup pakai dari tetumbuhan saja ya
Nah sebenarnya lagi, ini bukan pupuk ya tapi tambahan nutrisi bagi tanaman. Akan tetapi karena kerjanya yang baik dalam menyuburkan tanaman dan membuat tanaman cantik indah segar berseri, bolehlah kita katakan limbah dapur yang satu ini sebagai pupuk cair. Sepakat ya emak-emak 😊
Ada beragam cara menggunakan pupuk cair ini. Ada yang langsung disiram ke tanaman sesaat sesudah mencuci beras dan kawan-kawan, ada yang didiamkan sehari dua hari hingga dihasilkan endapan di atas permukan air. Kalo ane langsung disiram ke tanaman sesaat setelah mencuci beras dan kawan-kawan. Kalo lagi ga sempat, keesokan harinya digunakan untuk menyiram tanaman 😊
Apakah pupuk ini harus digunakan setiap hari? Tidak juga ya pemirsa. Bisa diselang seling kapan saja
Nah itulah beberapa manfaat limbah dapur utnuk dijadikan pupuk
Selanjutnya manfaat limbah dapur untuk dijadikan pembasmi hama. Wow.. bisakah? Untuk level yang paling sederhana, limbah dapur bisa digunakan untuk membasmi hama. Limbah dapur yang digunakan cukup mudah didapatkan dan mengolahnya pun tidak sulit
Limbah dapur yang digunakan untuk membasmi hama antara lain adalah kulit bawang merah dan kulit telur
Kulit bawang merah
Kulit bawang merah bisa dijadikan pembasmi hama cair. Kulit bawang secukupnya ditambah air sebanyak 1 liter, kemudian didiamkan sehari semalam. Selanjutnya campuran tersebut bisa disaring kemudian masukkan ke dalam wadah semprotan yang bersih. Campuran bisa langsung diaplikasikan dengan menyemprotkannya ke sekitar tanaman saat subuh sebelum pagi atau senja sebelum malam, yang pastinya saat matahari ga bersinar terik ya
Kulit telur
Cara 1
Kulit telur yang bersih bisa dihancurkan- tidak perlu halus-kemudian dicampur ke media pembuatan pupuk seperti cara pembuatan pupuk padat yang telah dijelaskan sebelumnya. Disamping untuk menyuburkan tanaman, kulit telur ini juga ampuh untuk membuat hama takut mendekat
Cara 2
Sama seperti cara 1, hanya saja kulit telur yang bersih bisa dihancurkan hingga halus atau doblender kemudian ditabur di sekitar tanaman. Kulit telur ampuh membuat hama enggan mendekat
Nah demikianlah pemirsa pemanfaataan limbah dapur sebagai bibit, pupuk dan pembasmi hama paling sederhana namun kaya manfaat.
Semoga bermanfaat
Selamat bercocok tanam 😊