Pesan Nabi lebih dari 1400 tahun yang lalu sebelum corona, menjaga kebersihan dari mencuci tangan hingga wudhu

Virus corona COVID-19 telah diumumkan pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia WHO. Pandemi adalah penyebaran penyakit yang terjadi secara global ke seluruh dunia. Badan Dunia ini telah menghimbau cara mencegah penyebaran virus corona, salah satunya adalah mencuci tangan menggunakan gel antiseptik atau rutin mencuci tangan pada air yang mengalir dengan menggunakan sabun cuci tangan sebelum melakukan aktivitas. Mencuci tangan tidak memberi kesempatan virus untuk bertahan dan menginfeksi tubuh

Virus corona memang mudah menyebar pada area yang kotor. Oleh karena itu untuk membasmi virus ini agar tidak bertahan adalah dengan sering membersihkan area yang disinggahinya dan area yang terkontak langsung padanya, seperti tangan. Jika tangan tidak dibersihkan dan kebetulan berkelana hingga ke area wajah, hidung dan mata, maka pintu masuk bagi virus terbuka lebar

Sebelum WHO mengumumkan pentingnya menjaga kebersihan yang merupakan salah satu cara mencegah virus corona, ribuan tahun lalu Islam telah mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri

Beruntunglah umat Islam dengan ajaran Islam yang sangat menekankan akan pentingnya kebersihan. Paling tidak untuk kondisi seperti saat ini tidaklah sulit untuk mengamalkannya karena sudah menjadi tuntunan hidup sehari-hari.

Islam sangat menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Ada beragam contoh menjaga kebersihan dalam tuntunan Islam, dimulai dari mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas seperti makan, membersihkan area tubuh sesudah buang air kecil dan besar dengan menggunakan air, berwudhu dalam rangka mensucikan diri sebelum sholat yang diawali dengan mencuci tangan kemudian anggota tubuh lainnya, mandi, mandi wajib untuk wanita setelah haid dan nifas, hingga mandi wajib dan junub setelah berhubungan suami istri

Islam sudah mengajarkan ini dalam tuntunannya. Nabi Muhammad SAW juga sudah mengajarkannya jauh sebelum corona ada, ribuan tahun yang lalu dalam menjaga kebersihan

Ajaran Nabi Muhammad Rasulullah SAW sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Mencuci tangan

Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas merupakan salah satu contoh menjaga kebersihan. Ilmu pengetahuan membuktikan sering mencuci tangan dan menggunakan sabun merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi virus corona

Beberapa hadis berikut merupakan anjuran mencuci tangan dalam menjaga kebersihan

Hadis yang diceritakan Salman :

Saya membaca Taurat, berkah makan ada di wudhu setelah menyantapnya. Lalu aku mengatakannya pada Nabi Muhammad SAW yang aku baca di Taurat. Setelah itu Rasullulah mengatakan, “Berkah pada makanan ada di dalam wudhu, sebelum dan sesudah menyantap hidangan“.
(HR. Tirmidzi)

Wudhu yang bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan sholat diawali dengan mencuci tangan sebelum membersihkan bagian tubuh yang lain

Hadis ini memang memiliki peringkat da‘if atau darussalam, bukan sahih yang merupakan peringkat tertinggi. Namun dengan kondisi saat ini, sangat relevan dan sangat baik rajin mencuci tangan sebelum atau setelah beraktivitas. Apalagi manfaat cuci tangan telah terbukti dalam berbagai riset ilmu pengetahuan

Hadis yang diceritakan Abu Huraira

Rasullullah SAW mengatakan, “Ketika kamu bangun tidur, dia seharusnya cuci tangan tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu kondisi tangannya saat malam hari“.
(HR-Muslim)

Hadis sahih ini mengingatkan pentingnya mencuci tangan sebelum beraktivitas. Dari sebelum memulai hingga sesudah aktivitas, dari memulai hari hingga mengakhiri hari. Mencuci tangan memastikan tidak ada virus atau bakteri yang menginfeksi tubuh

Islam mengajarkan kita bagaimana menjaga wudhu, yang dilakukan paling tidak 5 kali sehari. Hal ini relevan dengan kondisi saat ini, dimana untuk mencegah penyebaran corona salah satunya adalah menjaga wudhu

Menjaga wudhu

Masa corona berada di hidung adalah 3-4 jam, kemudian pindah ke saluran pernafasan. Jika kita berwudhu dengan menghirup air ke hidung (istinsyaq) setiap sholat maka kita terbebas dari corona, mengingat jarak antara sholat 5 waktu adalah hanya berkisar 3-4 jam. Sehingga beruntunglah orang yang istiqomah sholatnya

Lebih dari 1400 tahun yang lalu Rasullullah SAW berpesan kepada umatnya,
“Bahwa di akhir zaman nanti akan banyak wabah dan penyakit yang melanda manusia di dunia, hanya umatku yang terhindar, karena memelihara wudhunya“.

Menjaga wudhu adalah sunah. Jika bersentuhan dan batal, maka berwudhu lagi

Begitulah Allah memberi syariat kepada hambanya

Selain menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas serta berwudhu, ajaran Islam lainnya untuk mencegah corona adalah etika bersin dan batuk

Etika bersin dan batuk

WHO atau Badan Kesehatan Dunia mengajarkan kita bagaimana cara bersin agar virus corona tidak menyebar. Sebelum WHO mengajarkan demikian, lebih dari 14 abad yang lalu Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan umat Islam etika bersin dan batuk

“Jika bersin, baginda menutupi wajahnya dengan kedua tangan atau bajunya, dan mengecilkan suaranya“.
(HR. AT-Tirmidzi No.2745)

Menutup mulut saat batuk, bersin dan menguap adalah sunah.

Mengajarkan manusia bagaimana bersin, menguap dan batuk sudah ada seperti yang diajarkan Nabi lebih dari 1400 tahun yang lalu

Selain dari menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan berwudhu dan etika bersin dan batuk, ada ikhtiar yang kita lakukan agar terhindar dari penyebaran corona yaitu dengan sering minum air putih

Salah satu pintu masuk corona adalah tenggorokan, jadi jangan biarkan tenggorokan kita sampai kering. Minumlah selalu air putih, agar tidak memberikan kesempatan virus menempel di dinding sel, sehingga akhirnya virus yang berusaha menempel di dinding sel juga bisa terdorong air putih masuk ke lambung dan mati oleh asam lambung

Demikianlah pemirsa cara mencegah virus corona yang sudah diajarkan Nabi Muhammad lebih dari 1500 tahun yang lalu dan menjadi tuntunan umat Islam, yang relevan dengan kondisi saat ini dari mencuci tangan, berwudhu hingga etika bersin dan batuk

Semoga bermanfaat

Schreibe einen Kommentar