Psikologi tanaman, punya hati dan perasaan, pahami karakternya dan curahkan dengan kasih sayang

Tak hanya manusia, tanaman pun punya hati dan perasaan. Mereka sama seperti kita, mahluk yang bernyawa, ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Meski tidak bisa berkata, namun dari penampilannya kita bisa membaca perasaan hingga keinginannya.

Dulu jaman kecil, sering kali mendengar dongeng mengenai tanaman yang bisa bercakap-cakap dengan manusia. Namun kini, aku menyakini bahwa tanaman bisa ‘bercakap-cakap‘ layaknya sesama manusia

Tanaman tahu saat kita sayang, atau berharap banget akan mereka. Balasannya tentu saja berusaha untuk bertumbuh kembang sebaik-baiknya. Tapi bagaimana pun mereka ingin juga pelayanan yang memadai agar dapat mengabdi pada tuannya/emaknya ya 😊

Tentunya pelayanan mereka tak muluk-muluk, sesuai dengan fitrahnya sebagai tanaman ya. Misalnya perlu media tanam yang cocok dengan karakternya. Tanaman cabe dan tomat cukup di media tanah saja atau tanaman sukulen kalo bisa ada batu-batu kecil agar bodinya tetap adem

Di belahan bumi utara, saat musim panas adalah saat tanaman tumbuh dengan pesat. Ini karena beberapa faktor di antaranya sinar matahari yang bersinar secara optimal, media tanah, suhu, air yang siap untuk tumbuh kembang tanaman

Namun adakalanya tanaman bermasalah. Ada saja yang mengganggu pertumbuhannya, seperti daunnya yang keriting atau kutuan. Hama ini entah darimana datangnya

Seperti tanaman kangkungku awal mula tumbuh. Biasanya normal dua minggu daun-daunnya mulai penuh. Ini masih tetap saja 6, yang mana 4 bawaan dari lahir. Mana ada yang mengganggunya lagi.. seperti kutu segar halus mulus berwarna hijau kekuningan yang mengerumuni daun-daunnya. Selanjutnya tumbuh daun tapi sangat kerdil. Sedih lihatnya

Tapi aku sabar tetap menyiramnya sambil sesekali bercakap dengan mereka, kok kalian kerdil.. kutuan lagi. Salah apa mamak ya nak.. tanah sampai-sampai aku periksa kali saja terlalu basah atau kering

Beralih ke krokot. Sebenarnya ini bukan target tanamanku. Hanya saja karena dia beranak pinak di sembarang tempat dan membunuhnya adalah perbuatan yang tidak terpuji, akhirnya aku kumpulkan satu persatu dalam pot. Sama seperti kangkung, tumbuhnya mandek. Kurus kecil kutuan lagi.. aku tak tega memfoto mereka, apalagi buat diposting di media sosial

Sementara itu, bibit tanaman cabe dan tomat minta rumah baru karena semakin besar saja. Karena banyak, aku perlu wadah yang banyak pula. Pot-potku tahun kemarin dan yang baru dibeli tidak cukup untuk menampung mereka. Akhirnya dengan berat hati bilang ke krokot. Kalo tak bagus juga, terpaksa mamak singkirkan kalian ya

Aku beri waktu mereka untuk tetap bertahan hidup, dengan harapan ada perubahan

Ada lagi tanaman hias gladiol. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat ada kesempatan memilikinya, aku sampai membawanya ke rumah. Tak tanggung-tanggung ada 8 batang gladiol dengan beragam warna, dari merah darah menyala hingga kuning kalem, dari warna polos hingga berlurik-lurik dan bercorak, hingga yang bunganya sangat besar dan berenda-renda bentuknya. Dengan berbagai kondisi. Ada yang belum melek alias kuncup semua hingga tidak tahu apa warnanya, ada yang baru mekar 2-3 kuntum hingga ada yang hampir semua mekar.

 

Kelihatannya sepele ya.. tapi aku percaya setiap mahluk hidup memiliki kontak batin, apalagi yang berhubungan sangat dekat, seperti diriku dan tanaman peliharaanku ini

Pada akhirnya, entah karena cuaca yang semakin membaik atau teguran dan kasih sayangku, tanaman-tanaman ini akhirnya berubah keadaanya menjadi lebih baik

MasyaAllah alhamdulillah kangkung kian hari kian cantik. Daun-daunnya perlahan-lahan muncul satu demi satu, besar dan besar lagi, hijau segar enak dipandang. Bodinya yang kerdil semakin berisi, sisa-sisa masa silam masih terlihat meski tidak terlalu kentara, seperti bekas kutu. Kalo manusia diibaratkan bekas koreng ya.. ada bintik hitam yang tandanya kutu nakal mati

Begitu juga krokot. Aku yang pernah tak tega memfotonya menjadi kaget luar biasa melihat keindahannya. Mulai beranjak bersih tidak kelihatan kumal kusam lagi. Aku mulai semangat memfotonya dengan temannya pada pot lain berupa botol aqua yang duluan tumbuh sehat dan tinggi besar. Terlihat banget perbedaan keduanya. Namun yang pasti si krokot lega tidak jadi dibuang mamaknya 😊

Dan gladiol, aku minta maaf atas kesalahanku. Aku tak malu meminta maaf jika memang aku bersalah, pada tanaman sekalipun. Ada satu batang yang aku bawa ke rumah dalam keadaan belum mekar alias kuncup semuanya. Menurut etika pemanenan, gladiol tidak bisa dipanen saat bunganya belum ada yang mekar. Pantas saja sekian lama di rumah si gladiol ini nampak tak ada perubahan sementara teman-temannya satu persatu mekar.

Alhamdulillah si gladiol kuncup ini seakan tahu isi hatiku. Perlahan tapi pasti mulai mekar meski tidak sempurna akibat terlalu dini dipanen. Begitu juga ada beberapa batang gladiol yang mekar tapi tidak bersamaan, ada yang mekar cantik sempurna, ada yang setengah mekar

Aku ingin mengabadikan kecantikan mereka. Aku bilang pada mereka untuk mekar karena mamak ingin memfoto kalian. Aku sabar menanti. Alhamdulillah mekar juga akhirnya 😊

Dan yang baru-baru ini adalah tanaman tomat. Masih belia umurnya tapi sudah setinggi 20 cm. Aku tidak sengaja menyenggolnya yang menyebabkan batangnya patah. Aku mendengar suara patah yang jelas. Aku buru-buru mengangkatnya agar jangan sampai patah parah menjadi dua. Aku bantu dengan penyangga yang ada. Saat itu hanya ada pisau

Masih banyak lagi kisahku dengan tanamanku ini

Bagaimana pemirsa? Adakah yang memiliki kisah sepertiku?

Namanya juga tanaman peliharaan ya, tentunya butuh juga kasih sayang, tak hanya materi semata 😊

Nah demikianlah pemirsa mengenai kisahku dengan tanamanku ini. Harus paham akan psikologi tanaman yang púnya hati dan juga perasaan, karakternya serta tak sungkan mencurahkan kasih sayang

Ok deh.. Sekian dulu edisi kali ini. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar