Saat kita ke kota Linz, tujuan kita emang jalan-jalan menikmati pemandangan kota. Tapi selain itu ane ada misi juga sekalian main ke toko Asia. Awalnya suami tanya mau ngapain kita ke sana. Ya, mau apalagi kalo bukan belanja kebutuhan dapur. Kalo emak-emak lain kan bawaan dari lahir sukanya make up atau paling ga perhiasan ya 😉 Ane mah ga muluk-muluk. Nemu tapioka aja di toko Asia dah kebahagian yang tiada tara 😊 Tercapai juga keinginan ane untuk beli tepung tapioka.
Toko yang berada di pusat kota ini satu-satunya toko Asia yang awalnya kita temui, berdekatan dengan restoran-restoran Asia lainnya seperti restoran China dan restoran Thailand. Tokonya ga seberapa luas, cukup sederhana untuk ukuran toko apalagi swalayan di Austria. Tapi kalo soal produk apalagi nemu incaran ane tapioka, toko ini menjadi wah di mata ane, swalayan lain.. hhh lewat 😊
Suami jadi penasaran dengan produk yang ane cari. Ane tunjukin sebungkus tepung tapioka ke suami ane. Aaaa.. ternyata ini toh yang dicari istrinya 😊 Tepung tapioka yang dalam bahasa Jerman tapiokamehl ini dikemas plastik dengan ukuran 500 g, ada beberapa bungkus yang disusun dalam wadah kardus. Produk yang diimpor dari negara Thailand ini, disortir lagi setiba di Austria. Maklum ya Eropa terkenal dengan food savety nya, jadi produk-produk luar cukup ketat untuk dapat masuk ke negara ini, harus sesuai dengan standar mutu yang diinginkan.
Harga sebungkus tepung tapioka kemasan 500 g adalah 1,4 Euro atau sekitar Rp.23.800, jadi kalo sekilo seharga Rp.47.600. Hmm, lumayan harganya. Dibanding kita mau ke Thailand dulu 😊 Eh, ternyata di deretan produk tepung ini disampingnya terdapat juga tepung maizena dan tepung beras. Beli juga ah tepung beras ini, yang dalam bahasa Jermannya adalah Reismehl. Siapa tahu mau bikin bubur sumsum atau es cendol 😊 Sebungkusnya dikemas dengan ukuran 400 g dengan harga 1,3 Euro atau sekitar Rp.22.100, jadi kalo sekilonya seharga Rp.55.250.
Ngomong-ngomong tepung tapioka itu apa ya. Kenalan dulu yuk luar dalam ma tepung yang jadi idola ane di Austria ini 😊
Tapioka adalah tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong. Sebutan lain untuk singkong adalah tepung kanji dalam bahasa Jawa atau aci sampeu dalam bahasa Sunda. Di beberapa belahan dunia, tapioka dikenal dengan sebutan mandioca, aipim, macaxeira, manioca, boba dan yuca.
Meskipun tepung tapioka terbuat dari umbi singkong, tapi tepung ini ga sama dengan tepung singkong lho, meski sama-sama terbuat dari singkong. Kalo tepung tapioka yang diambil dari singkongnya adalah pati, tapi kalo tepung singkong yang diambil adalah singkongnya yang telah dikeringkan dan dihaluskan. Kalo bahasa Indonesianya tepung singkong ini populer dengan sebutan gaplek. Nah, untuk lebih jelasnya yuk mari kita simak cara membuat tepung tapioka ini 😊
Untuk mengekstraknya, umbi singkong dikupas kulitnya, dicuci dan diparut terlebih dahulu. Hasil parutan kemudian digilas lagi, dicampur dengan air dan diperas, sehingga butir-butir patinya keluar dan terbawa air. Setelah disaring untuk memisahkan sisa-sisa ampas, air bercampur pati singkong tadi kemudian didiamkan sehingga patinya mengendap. Kemudian airnya dibuang dan endapan patinya dijemur sehingga kering menjadi tepung.
Menurut sejarah, penggunaan tapioka pertama kali diduga berasal dari Amerika Selatan. Tapioka berasal dari bahasa Portugis, tapioca. Kemudian bahasa Brasil, tipi’oka, yang berarti makanan dari singkong. Ternyata tapioka baru populer di kalangan emak-emak rumah tangga di Indonesia pada tahun 1980-an, ketika pemerintah mulai menggalakkan program penganekaragaman pangan.
Tepung tapioka adalah tepung yang masuk kategori pati yang bebas gluten, atau jenis protein yang biasa ditemukan dalam gandum dan barley (jelai). Tepung ini cocok untuk yang sedang berdiet gluten free/bebas gluten ataupun yang menderita celiac disease atau alergi gluten. Alergi ini disebabkan tubuh tidak dapat menoleransi protein gluten, yang sebagian besar penyakit ini disebabkan pengaruh genetik. Pemberian terlalu dini diet gluten pada bayi serta infeksi rotavirus pada bayi menyebabkan alergi gluten juga
Tepung tapioka berwarna putih bersih dengan tekstur yang licin
Nah sekarang kita lihat yuk kandungan gizinya. Di kemasan ini terlihat kalo importir dari Austria mengecek lagi tepung tapioka ini dan didapatlah kandungan gizinya
Kandungan gizi
Tapioka
Jumlah per 100 g
Kalori 1479 kJ / 348 kcal
Lemak 0 g
Karbohidrat 87 g
Gula 0 g
Protein 0 g
Garam 0,03 g
Kandungan utama tapioka adalah karbohidrat, biasanya dengan kadar rendah protein, lemak jenuh dan natrium serta serat. Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya tidaklah signifikan.
Nilai energi dan karbohidrat tapioka tidak kalah dari nasi atau olahan tepung terigu. Konsumsi 100 g makanan olahan tapioka setara dengan 100 g nasi atau roti. Jadi, ga tepat kalo makanan olahan tapioka sebagai cemilan. Tapi agar nilai gizinya berimbang dan yang mengkonsumsi pun ga kekurangan gizi 😊maka sebaiknya makanan olahan tapioka dikonsumsi dengan makanan lain yang kaya akan protein, vitamin dan mineral. Atau bisa juga makanan olahan tapioka terbuat dari tapioka yang dicampur dengan bahan lain, misalnya telur dan susu pada pembuatan kue, tapioka dengan telur dan daging atau ikan pada pembuatan bakso atau pempek 😊 serta tapioka dengan irisan sayur, akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki komposisi gizi produk olahan tapioka.
Ok. Sekarang yuk kita cari tahu manfaat tepung tapioka selain yang umum digunakan untuk membuat cemilan seperti bakso dan pempek, antara lain :
Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan perekat. Fungsi penambahan tepung tapioka adalah untuk menambah kekenyalan makanan pada olahan basah dan tekstur renyah pada olahan kering. Banyak makanan dan minuman tradisional yang menggunakan tapioka sebagai bahan baku utamanya seperti aneka jenis kerupuk, pempek, tekwan , bakso, siomay, pacar cina. Tapioka juga digunakan sebagai bahan campuran kue-kue seperti kue lapis dan kue moci. Penganan di Jawa Barat yang nama tapioka ini dikenal sebagai aci, antara lain adalah cireng (aci digoreng), cilok (aci dicolok, ditusuk/disatai) dan batagor (bakso- tahu goreng). Hmmm.. yummy 😊
Kalo ane, tepung tapioka ini sangat penting untuk bikin bakso. Maklum ane suka banget bakso. Kalo di kampung halaman di lingkungan keluarga ane terkenal suka bikin bakso, apalagi makannya 😊
Karena sifatnya yang mengentalkan dan berwarna bening (transparan), tepung tapioka juga sering dijadikan bahan pengental dalam aneka tumisan.
Selain digunakan sebagai bahan memasak di rumah tangga, tapioka sering diolah menjadi sirup glukosa dan dekstrin yang sangat diperlukan oleh berbagai industri, antara lain industri kembang gula, pengalengan buah, pengolahan es krim, minuman dan industri peragian.
Tapioka juga dikenal sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan pengikat dalam industri pangan, seperti dalam pembuatan puding, sup,makanan bayi, es krim, penolahan sosis daging, industri farmasi dan lain-lain.
Tapioka juga dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna putih alami untuk industri pangan dan industri tekstil.
Jaman emak-emak tempo dulu tapioka digunakan untuk menyetrika pakaian agar kaku dan lipatan pakaiannya dapat membentuk garis lurus yang sempurna.
Mantap juga ya diam-diam tepung tapioka ini 😊 Nah sekarang kenalan dengan tepung beras yuk. Dilihat dari namanya dah tentu tepung ini terbuat dari beras ya. Tepung beras ini dibuat dari beras yang ditumbuk atau digiling. Sama seperti tepung tapioka, tepung beras juga bebas gluten sehingga aman bagi penderita intoleran gluten.
Ternyata tepung beras ga hanya terkenal di Indonesia aja lho, di manca negara pun ga kalah populernya, seperti Jepang, tepung beras disebut komeko, kalo di China disebut mifen, di Filipina disebut dengan galapong dan untuk negara Turki tepung beras disapa dengan nama pirinc unu.
Tepung beras ada 2 macam, yaitu tepung beras yang lengket seperti tepung ketan, kalo di Jepang disebut Mochigomeko dan shiratamako, dan tepung beras yang tidak lengket. Tepung beras yang tidak lengket biasanya dijadikan kue atau permen dan tepung ketan dijadikan kue moci atau bahan campuran saus. Kalo ane yang simpel aja, dibikin bubur sumsum atau es cendol 😊
Selain dikenal sebagai bahan untuk membuat cemilan, tepung beras ini digunakan untuk bahan dasar pembuatan bihun. Bihun adalah mie yang terbuat dari tepung beras.
Untuk kesehatan kulit tepung beras ga kalah kerennya lho. Orang jaman dulu malah dah lama mengetahui manfaatnya. Mereka memakai masker tepung beras atau bedak dari tepung beras kalo lagi bekerja di sawah sebagai tameng untuk menghindari kulit sengatan sinar matahari dan sinar uv, biar kulit tetap terjaga baik 😊 Hebat ya
Mengenai kandungan gizi tepung beras, sama seperti tepung tapioka, yang dominan adalah energi atau kalorinya dan karbohidrat. Yuk kita cek sama-sama
Kandungan gizi
Tepung beras
Jumlah per 100 g
Kalori 1459 kJ / 343 kcal
Lemak <0,5 g
Asam lemak jenuh <0,1 g
Karbohidrat 79 g
Gula <0,5 g
Protein 6,8 g
Garam 0,02 g
Wow, lebih komplit ya. Karena pada dasarnya tepung beras terbuat dari beras, maka kandungan gizinya sama dengan beras asli. Tepung beras ini diimpor dari Thailand oleh importir Jerman dan mendarat di Austria di toko Asia tempat ane belanja 😊 Udah kepake sebagian tuh ma ane 😊
Gimana pemirsa.. Bagi pemirsa mungkin tepung tapioka dan tepung beras adalah hal yang biasa, tapi bagi ane yang di negeri orang hal ini tentu luar biasa 😊Sekian dulu laporan ane dari Austria. Semoga bermanfaat. Salam hangat selalu😊