Ga ada yang lebih menyedihkan saat usai mudik di tanah air harus kembali ke tanah kelahiran suami, Austria. Lagi asik-asiknya melepas rindu pada keluarga dan tentunya kuliner yang tiada duanya nikmat luar biasa, harus segera diakhiri. Meski jarak yang jauh seakan tiada arti dengan canggihnya teknologi jaman sekarang, tetap lain rasanya dengan ketemu secara langsung ya pemirsa 😊
Demi untuk tetap merasakan aura mudik dan mengobati kangen, barang-barang langka yang ga ada di Austria seperti makanan dan bumbu-bumbu rempah sudah dicatat dalam ingatan maupun secarik kertas sejak jauh hari agar jangan sampai lupa. Harta karun ini wajib dibawa kalo ga mau nyengir dan ngidam berkepanjangan di negaranya bule Eropa (baca: Austria) karena yang dikangeni ga ada
Saat pertama kali usai menikah dan ikut suami ke negaranya, ane ga terlalu memikirkan hal ini. Toh ane pasti bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di sana nantinya, lagian ane kan memang sejak gadis belia terbiasa hidup sendiri dan mandiri sekolah di luar kota jauh dari orangtua. Suami pun bilang jangan repot bawa barang apalagi oleh-oleh. Alhasil kita saat itu hanya membawa 2 koper ukuran koper mau piknik 2 hari 😊
Satu dua hari di Austria ane mulai merasakan sesuatu yang ga biasa. Bahkan baru sampai Austria aja suami langsung ngajak makan di McD. Roti yang segede mangkok itu harus ane gigit dengan membukakan mulut lebar-lebar. Alamak betapa repotnya.. Maklum ane orang kampung yang ga pernah suka ma fast food, yang dianggap sebagian besar orang kita adalah makanannya bule modern coy..
Mau makan yang pedas ga ada jualan cabe pedas di Austria, yang ada malah cabe segede remote kontrol yang ane tau belakangan adalah sodaranya cabe yang level kepedasannya adalah nol alias ga ada pedas-pedasnya. Mau makan ikan segar dan seafood yang ada malah ikan frozen atau ikan yang dibekukan dan seabrek kisah lainnya. Ternyata rindu itu berat pemirsa 😊
Mengingat hal ini ane ga mau mengulang lagi, tidak membawa apa-apa dari tanah air. Emak ane pun mendukung apa mau anaknya. Kerupuk ikan mentah kesukaan ane dan biji tekwan sudah siap dibikin emak seberat lebih dari 7 kg. Keripik melinjo mentah pun ga ketinggalan, kali aja ane mau bikin soto. Ga lupa keripik pisang dan keripik singkong kesukaannya suami. Belum yang lain-lainnya termasuk baju suami dan sepatunya yang bertambah sejak di Indonesia
Saking banyaknya barang bawaan, kita perlu membeli koper yang gedenya seperti gentong air orang mau kenduri. Koper ini agak membantu mengatasi banyaknya barang bawaan. Selain koper besar ini, ada koper ukuran sedang seberat 20 kg dan 15 kg. Ada tas sandang 2 buah cukup untuk membawa aneka keripik dan satu tas sandang suami
Dengan bawaan sebanyak ini, apa ga ada masalah di perjalanan ya? Jangan dianggap sepela hal ini ya.. Karena kadang-kadang hal yang begini bisa menjadi masalah yang besar kalo kita ga mengantisipasi dari jauh-jauh hari, seperti perjalanan terhambat bahkan bisa batal karena waktu yang terlewati. Jadi wajib tahu nih ketentuan bagasi gratis pesawat dari maskapai penerbangan skala lokal dan internasional bagi pemirsa terutama emak-emak yang tinggal di negaranya suami
Yang pertama harus dipikirkan adalah di bandara saat cek in, apakah bawaan ini keterima apa ga, kelebihan bagasi apa ga..
Mengenai keterima apa ga nya, kita harus tau aturan yang diberlakukan maskapai, kemudian maskapai yang kita gunakan mengijinkan kita membawa bawaan hanya satu koper sesuai berat yang disepakati atau boleh beberapa koper yang penting total beratnya tidak melebihi sesuai dengan yang disepakati..
Untuk mengantisipasi kelebihan bagasi, kita perlu tahu juga berapa kilogram bagasi yang diperbolehkan termasuk untuk kabin. Sebaiknya ditimbang sejak dari rumah, pake timbangan berat badan juga boleh, asal jangan timbangan sayur ya.. bisa jebol ntar timbangan emak-emak 😊 Bukan hanya berat bawaan ya pemirsa, termasuk ukuran koper, tinggi kali lebar 🙂
Jangan dianggap sepele lho.. karena lumayan juga uang yang musti dikeluarkan untuk membayar kelebihan bagasi. Seperti contoh untuk skala lokal, Sriwijaya Air mematok Rp.78.000 untuk 1 kg kelebihan bagasi. Kalo 10 kg kelebihan bagasi kan lumayan ya. Kalo skala lokal aja segitu dendanya, apalagi skala internasional ya? Kecuali kalo pemirsa malas menimbang bawaan dari rumah atau banyak uang, atau sengaja kelebihan bagasi 😊
Dan jangan lupa untuk selalu mengupdate berita terkini mengenai maskapai yang akan kita pilih, karena peraturan bisa saja berubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Untuk skala internasional, bagasi yang diperbolehkan termasuk untuk kabin tergantung pada maskapai penerbangan. Agak ketar-ketir juga ane saat suami bilang satu koper hanya untuk satu orang. Misalkan koper kita seberat 20 kg, maka hanya itu koper kita. Bila ada koper kita yang lainnya seberat 20 kg, maka ga boleh digabung. Ah masa sih segitunya..
Untuk skala lokal, malah lebih parah. Baru-baru ini sodara bilang koper kita hanya satu aja yang gratis, ga boleh lebih. Ga boleh digabung dengan koper lainnya. Bagasi yang gratis juga ringan banget. Misalkan untuk maskapai Garuda, 20 kg, untuk Sriwijaya dan kawan-kawan 15 kg.
Untuk skala internasional, contohnya Turkish Airlines mematok 30 kg, untuk Lufthansa 30 kg
Saat kita ke kampung halaman, karena bawaan ga terlalu banyak, maka ga ada masalah. Koper ane hanya 1 seberat sekitar 10 kg untuk bagasi. Berikutnya 1 tas sandang seberat kira-kira 3 kg untuk kabin, ga melebihi yang diperbolehkan untuk kabin maksimal 7 kg. Aman 😊
Untuk suami begitu juga, hanya 1 koper dengan berat ga sampai 15 kg untuk bagasi dan 1 tas sandang untuk dibawa ke kabin yang ga melebihi yang diperbolehkan 7 kg
Nah, saat mau pulang dari mudik, dari kampung halaman menuju Jakarta ke bandara Internasional Soekarno Hatta ini kalo ditotal punya suami dan ane yang diperbolehkan adalah 15 kg dan 15 kg adalah 30 kg. Ga tau kita boleh digabung apa ga koper kita karena saat itu kita bawa koper masing-masing
Menurut info sodara, untuk maskapai lain koper yang gratis tidak boleh digabung. Misalkan kita punya koper 2 buah dengan berat bawaan 7 kg dan 8 kg, ga bisa digabung ini. Jadi kita harus pake 1 koper aja seberat 15 kg. Waduh, ribet banget ya. Kemudian misalkan koper kita ada 2 buah, 7 kg dan 8 kg dan suami 2 koper dengan berat total 15 kg, maka koper ane dan suami ga bisa ditotal, harus masing-masing. Waduh..
Maskapai lokal lebih ribet ternyata dari maskapai internasional dalam hal bagasi ya😊 Apakah demikian juga dengan maskapai internasional?
Saat kita sampai di bandara internasional dan Maskapai yang kita pilih adalah Turkish Airlines, ane lihat banyak penumpang yang hanya membawa 1 koper besar yang ane perkirakan dapat menampung beban seberat 30 kg. Wah, gimana ini.. apa benar hanya boleh bawa 1 koper aja, pikir ane dalam hati
Bismillah aja deh semoga ga apa-apa karena kita bawa banyak koper 😊Bagasi gratis per orang yang diijinkan adalah 30 kg, dengan kabin 7 kg. Saat menimbang bagasi, ternyata koper punya ane digabung dengan koper punya suami lho pemirsaah.. Jadi 30 kg ditambah 30 kg sama dengan 60 kg adalah bagasi yang diperbolehkan untuk kita.. Duh girangnya alhamdulillah
Koper suami ada 2 buah termasuk yang seukuran gentong kenduri itu, ditambah ane satu koper. Karena masih memenuhi kuota, beberapa tas sandang yang ukuran 3 kg hingga 4 kg pun ga luput masuk bagasi juga.. hitung-hitung mengurangi beban selama perjalanan ya pemirsa 😊
Akhirnya misteri mengenai bagasi ini terpecahkan. Untuk Turkish Airlines, koper kita boleh digabung, mau 2 atau 3 atau 5 koper pun ga masalah yang penting berat total ga melebihi yang disepakati
Untuk maskapai lain seperti Lufthansa, menurut info temen ane, hanya diperbolehkan bawa 1 koper aja seberat beban yang disepakati maskapai. Jadi kalo bawaan kita seberat 30 kg, maka hanya 1 koper aja yang diperbolehkan. Ga boleh kita bikin jadi 2 koper, misalkan seberat 10 kg dan 20 kg. Lebih-lebih koper suami ikut digabung, no way.. ga bisalah ya.. Aaaa.. untung aja ga pilih Lufthansa meski promosinya ga pernah pudar gencar membahana setiap saat 😊
Nah, demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai berat bagasi untuk penerbangan skala nasional atau lokal maupun internasional dan bagaimana mengantisipasinya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Nantikan edisi selanjutnya tetap di blog ane ya pemirsa..