Eisbergsalat, selada gunung es mirip kol yang top di Austria

Eisbergsalat atau selada gunung es atau selada bokor merupakan selada Eropa yang selalu tersedia sepanjang waktu. Ga sulit menemui sayuran praktis yang renyah dan juicy favorit ane dan suami ini di supermarket di Austria. Harganya pun bersahabat, hanya 1 Euro kurang 1 sen atau setara dengan Rp.16.000 . Seperti apa sih ya selada yang mirip kol ini. Yuk, kita sama-sama berkenalan dengan sayuran yang satu ini 🙂 Dimulai dari profilnya terlebih dahulu ya

 

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteraceae
Genus : Lactuca
Spesies : L. sativa

Ini adalah klasifikasi ilmiah selada secara umum dengan nama binomialnya Lactuca sativa. Untuk selada yang bernama iceberg atau eisberg lettuce yang terkenal di Austria dan negara Eropa ini memiliki varietas sehingga namanya komplit menjadi Lactuca sativa var. capitata

Nama selada yang satu ini cukup unik ya.. ada esnya, bahasa Jermannya eis atau ice bahasa Inggrisnya. Kalo diterjemahin komplitnya ke bahasa Indonesia menjadi selada gunung es (batu). Ternyata ada kisahnya nih pemirsa

Nama iceberg bermula pada awal abad ke-20, dimana orang belum mengenal lemari es atau kulkas sebagai sarana pengawetan makanan. Selada atau lettuce dalam jumlah besar ini diangkut menggunakan kereta api dari kebun ke kota untuk dijual. Agar tetap segar, bagian atas keranjang yang berisi lettuce ditutup dengan gunungan es batu. Tiap kali kereta memasuki stasiun, orang-orang akan berteriak, “Iceberg.. iceberg..“ 😊

Ga hanya nama yang unik, bentuknya juga unik, ga seperti kebanyakan selada pada umumnya. Bentuknya seperti keluarga kubis atau kol. Ga heran kalo pertama kali ane berkenalan dengan selada ini ane kira adalah kol versi Eropa 😊 Apalagi selada  ini sangat terkenal di sini, produknya selalu berlimpah dan laris manis serta selalu ada sepanjang musim

Ternyata ini ada sejarahnya juga pemirsa 😊 Ya, karena selada ini merupakan selada budidaya. Awalnya sih selada konon kisahnya merupakan tanaman liar yang memiliki batang dan daun yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa pahit serta mengandung banyak getah. Lactuca sativa adalah satu-satunya jenis Lactuca atau selada yang didomestika.

Akhirnya lactuca ini dibudidayakan untuk memperoleh tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah dan tidak pahit. Kemudian tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar dan membentuk kepala. Nah, yang terakhir ini membentuk ‘kepala‘ dan dinamakan sebagai ‘selada kubis‘ pada tahun 1543. Tapi bukan berarti mereka masih sebangsa sama kubis atau kol ya, hanya penampakan atau fisiknya aja yang mirip mendekati sama 😊

Ada 2 jenis selada kepala dari varietas capitata ini, yaitu selada kepala renyah dan selada kepala mentega

Selada kepala renyah

Selada yang membentuk kepala ini merupakan pengembangan sebelumnya. Setelah perkembangan roset awal, daun selanjutnya mulai tumbuh bertumpang tindih dan akhirnya memerangkap daun yang baru terbentuk. Berkembangnya daun yang terus menerus yang terperangkap meningkatkan kepadatan kepala, yang biasanya berbentuk hampir bulat. Kepala dapat menjadi sangat keras dan semakin besar bisa pecah. Daun yang terlalu tua berasa pahit. Daun-daun bagian dalam yang terlipat ketat menjadi kasar (rugose), getas dan renyah. Daun terluar biasanya berwarna hijau tua, makin ke dalam warnanya makin muda. Saat dipanen, bobotnya berkisar 700 hingga 1000 g

Selada kepala mentega

Selada jenis ini kadang-kadang disebut juga selada kubis dan lebih banyak ditanam. Lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut.

Selada gunung es ini pertama kali diperkenalkan di pasar pada tahun 1945 dan merupakan selada pertama yang bertahan hidup tanpa kelayuan. Pada tahun 1950-an, selada ini semakin diminati dan menjadi satu-satunya pilihan untuk salad karena saat itu belum ada saingan. Selada gunung es menjadi bahan utama salad dan menjadi andalan di sebagian besar hidangan yang mengandung sayuran pada restoran kelas atas

Sayuran favorit warga Austria ini memiliki rasa seperti susu sesuai dengan nama latinnya lactuca, yang artinya cairan putih seperti lateks atau susu. Disebut juga sayuran crisphead lettuce karena teksturnya yang renyah dan juicy dan bentuknya yang seperti kepala.

Dalam dunia kuliner, selada ini sangat populer dalam masakan Eropa atau pun masakan Amerika. Dalam masakan Amerika, selada ini digunakan sebagai bahan utama dalam sup, makanan pembuka bahkan hidangan utama. Selada ini sering digunakan untuk bahan salad atau diselipkan pada makanan cepat saji seperti hamburger atau sandwich atau döner kebab, kebabnya Austria versi Turki seperti sandwich juga. Daunnya yang lebar juga dimanfaatkan untuk membungkus atau menggulung beef salad. Kalo suami ane paling suka dimakan seperti lalapan pada saat sarapan, temen makan roti atau sandwichnya atau pun makanan berat lainnya seperti makan siang dan makan malam😊

Sayuran ini berpenampilan menarik. Nah, apakah sama menariknya dengan kandungan gizinya ya.. Banyak kritik yang bilang selada ini merupakan sayuran yang paling ga bergizi. Lho kenapa..

Mungkin karena selada gunung es ini memiliki kandungan gizi yang lebih rendah dibandingkan jenis selada lainnya. Orang mulai melirik ke jenis selada lainnya yang lebih banyak gizinya, seperti vitamin dan mineral. Itu adalah masa-masa dimana selada es gunung ini menurun penjualannya, beberapa puluh tahun yang lalu, padahal sebelumnya menjadi jagoan karena ga ada lawan. Kisah lama judulnya 😊

Sekarang selada ini menjadi salah satu sayuran yang disukai di dunia kuliner. Selada gunung es juga bermanfaat untuk kesehatan kita. Sebelumnya yuk kita simak dulu kandungan gizi selada gunung es ini

Kandungan gizi

Ukuran porsi : 100 g

Kalori 14
– Kalori dari lemak 1
Lemak total 0 g
Kolesterol 0 g
Sodium 10 mg
Karbohidrat total 3 g
– Serat makanan 1 g
– Gula 2 g
Protein 1 g
Vitamin A 10%
Vitamin C 50%
Kalsium 2%
Zat besi 2%

 

Yuk kita simak bersama-sama manfaatnya untuk kesehatan

Kandungan kalori rendah namun kandungan airnya tinggi mencapai 96%

Dengan kandungan kalori yang rendah ini, ditambah kandungan airnya yang tinggi, selada gunung es dapat dijadikan sayuran sehat atau makanan pokok untuk yang mau menjalani program diet atau menurunkan berat badan. Tubuh akan merasa kenyang lebih lama, akibatnya nafsu makan yang menyebabkan kenaikan berat badan dapat ditahan

 

Mengandung vitamin A dan vitamin C

Meskipun kandungan vitamin A dan vitamin C pada selada ini merupakan yang paling rendah di antara semua varietas selada, tetapi kandungan ini tetap ada manfaatnya.
– Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, termasuk mencegah degenerasi makula yang dikaitkan dengan usia
– Vitamin C yang bersifat antioksidan bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan menangkal serangan radikal bebas penyebab penyakit

Karena nilai gizinya lebih rendah dibandingkan dengan selada lainnya, maka untuk meningkatkan nilai gizinya, selada ini bisa disantap dengan sayuran lainnya. Pada kuliner Eropa, selada ini dibikin salad dengan menggabungkan sayuran lainnya. Di tanah air kita juga selada yang dikenal dengan selada bokor ini ga kalah diminati konsumen karena rasanya yang enak juga pekebun lokal karena memeliharanya ga sulit dengan hasilnya yang menjanjikan

Demikian laporan ane tentang sayur-sayuran kali ini pemirsa. Semoga ada manfaatnya. Sampai jumpa pada edisi selanjutnya 🙂

Schreibe einen Kommentar