Tanaman ini sekilas seperti bayam, batangnya tidak berkayu tapi berdaging dan berair. Tanaman yang sering dijadikan sayuran di tanah air tercinta Indonesia khususnya daerah Jawa ini memiliki batang yang berwarna merah ketika masih kecil dan muda. Semakin tinggi batangnya berubah berwarna hijau
Tanaman yang mudah tumbuh dimana-mana di habitatnya daerah tropis ini ane kenal pertama kali saat emak ane mengirim makanan dari kampung halaman beserta bibit tanaman. Ada biji kacang-kacangan, seperti daun kacang dan kacang panjang beserta kapas halus yang awalnya ane kira biji yang pecah beranak pinak karena lamanya perjalanan paket ini dari Indonesia yang mencapai persis sebulan dari janjinya hanya seminggu. Hoho..
Ane penasaran bibit apa ini.. tanya emak dan bibi
Nah begitulah awal mula ane mengenal sintrong. Ya.. Kapas halus dengan segaris hitam yang juga halus, lebih halus malah dan mungil hampir ga kelihatan ini ternyata bibit sintrong
Kenyataan ini membuat ane penasaran pengen mengenal lebih jauh tanaman yang sering dijadikan sayuran dan obat tradisional ini. Pemirsa mengenalnya atau bahkan malah pengkonsumsi setia sintrong.. atau baru mengenal juga sama seperti ane?
Yuk pemirsa mari sama-sama kenalan lebih dalam dengan tanaman ini. Kita lihat biodatanya terlebih dahulu ya 😊
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Memesan : Asterales
Keluarga : Asteraceae
Suku : Senecioneae
Marga : Crassocephalum
Jenis : C. crepidioides
Nama binomial : Crassocephalum crepidioides
(Benth). D. More 1912
Sinonim
Gynura crepidioides Benth. 1849
Crassocephalum diversifolium Hiern
Gynura diversifolia Sch.Bip. ex Asch
Gynura microcephala Vatke
Gynura polycephala Benth
Senecio crepidioides Asch
Senecio diversifolius A. Rich. 1848 bukan Dumont.1827
Wah, banyak sekali sinonim atau nama lainnya ya
Ternyata sintrong bernama binomial Crassocephalum crepidioidea dan merupakan marga atau genus dari Crassocephalum
Crassocephalum crepidioides ini adalah sejenis tumbuhan keluarga Asteraceae atau kenikir-kenikiran. Jadi masih saudara dengan tanaman keluarga Asteraceae yang banyak tumbuh di Indonesia ya, seperti kenikir, kembang kertas dan kawan-kawan, meski sudah jauh ikatan persaudaraannya.
Sama seperti bayam, tumbuhan ini juga merupakan terna dimana batangnya berdaging dan berair, bukan berkayu. Makanya kadangkala disebut sebagai bayam juga, bayam kw 😊
Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan terlantar pada ketinggian di atas 200 meter hingga 2500 meter di atas permukaan laut
Crassocephalum crepidioides disebut juga Ebolo, Thickhead, Red flower ragleaf atau Fireweed. Dalam bahasa Indonesia terna ini memiliki banyak nama seperti Sintrong atau Junggul, Bagini, Jambrong, Tespong (Sunda), Jomloh, Madrung-madrung, Puyung dantaplek, Jentik manis (Jawa). Ok, selanjutnya biar lebih akrab kita panggil sintrong atau Jentik manis ya pemirsa😊
Sintrong adalah tanaman tahunan agak tegak yang tumbuh hingga 180 cm. Wah tinggi sekali ya pemirsa 😊Baunya harum aromatis bila diremas. Batang lunak beralur-alur dangkal, berwarna merah marun saat masih sangat muda
Daun-daun letaknya tersebar, dengan tangkai yang sering bertelinga. Helaian daun jorong memanjang atau bundar telur terbalik dengan ukuran 8 hingga 20 cm kali 3 hingga 6 cm, dengan pangkal menyempit berangsur sepanjang tangkai daun dari ujung runcing, bertepi rata atau berlekuk hingga berbagi menyirip, bergigi bergerigi kaar dan runcing. Daun yang paling atas lebih kecil dan sering duduk
Bunga majemuk berupa bongkol-bongkol yang tersusun dalam malai rata terminal. Bongkol hijau dengan ujung jingga coklat hingga merah bata, silindris, 13 hingga 16 mm kali 5 hingga 6 mm ukurannya, mengangguk; tegak setelah menjadi buah. Mahkota kuning dengan ujung merah kecoklatan, bertaju 5.
Buah keras (achene), ramping memanjang, seperti gelendong berusuk 10, panjangnya sekitar 2,5 mm, dengan banyak rambut sikat (pappus) berwarna putih berukuran 9-12 mm
Asal usul sintrong adalah dari Afrika tropis, kini telah menyebar ke seluruh wilayah tropis di Asia
Penggunaannya tersebar luas di banyak daerah tropis dan subtropis, tapi sangat menonjol di Afrika tropis
Nah, bagaimana keberadaannya di Eropa ya? Selama ane berada dimari, ane belum pernah menemukannya di tempat biasanya mereka tumbuh.
Karena sintrong merupakan tanaman gulma tropis, tentunya ga sulit menanamnya di Eropa ya (baca: Austria). Tetapi lagi-lagi harus diperhatikan musimnya. Musim terbaik bagi tanaman tropis ini adalah musim panas dimana matahari bersinar dengan optimal
Cukup menebarkan bijinya yang terbungkus penuh kapas putih ke dalam media tanah. Agar ga berhamburan kemana-mana dan diam di tempat karena sosoknya yang halus, maka ratakan sedikit dengan tanah. Ane menanamnya di pot agar lebih mudah mengawasi dan mengamati pertumbuhannya setiap saat
Sintrong mudah tumbuh, apalagi tanahnya hitam gembur dan bernutrisi. Dalam seminggu dua minggu mulai tumbuh dengan dua helai daun dan batang halus berwarna merah marun. Semakin tinggi semakin hijau batangnya dan daunnya panjang lebar berwarna hijau tua segar agak berbulu halus. Saat dipetik, aroma segar tercium. Aroma yang khas ini semakin jelas saat kita dekatkan bagian yang dipetik ke hidung kita 😊
Mereka ga terlalu lama umurnya untuk menghasilkan bunga. Dalam kisaran umur dua bulan sudah bisa menghasilkan bunga yang awalnya berupa bulatan lonjong hijau dengan ujung berwarna jingga hingga merah bata. Selang dua hari mekar dan keluar kapas putih transparan yang ringkih mudah tertiup angin
Nah, kalo mau dijadikan bibit jangan biarkan lama-lama berkembang ya.. karena mereka ringkih dan mudah ditiup angin. Telat dikit yang didapat malah gundul ga berbekas 😊
Agar tanaman awet, saat memetiknya untuk dikonsumsi, petik bagian atasnya sekitar 6 cm beserta pucuk daun termudanya, Nanti dari ketiaknya akan tumbuh tunas baru
Demikianlah kisah sintrong yang bibitnya dari Jawa di tempat adek ipar ane, menyeberang ke kampung halaman ane hingga mendarat dan beranak pinak di Austria 😊
Sekarang yuk kita simak keberadaannya di tanah air..
Di Indonesia, sintrong tercatat dijumpai pertama kali di dekat Medan pada tahun 1926. Wah, sudah lama juga ya 😊 Dari sini dibawa ke Jawa kemudian tumbuh liar dan menyebar hingga ke seluruh nusantara. Hmm, tapi kok ane ga pernah menemui tanaman ini di tanah air ya.. Kenal aja saat ga lagi tinggal di Indonesia alias di Austria 😊
Sintrong mudah ditemui di tanah-tanah terlantar yang subur, tepi sungai, tepi jalan, kebun-kebun teh dan kina, terutama di bagian yang lembab hingga ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut. Nah kalo di Indonesia itu biasanya di sawah-sawah yang mengering
Biji-biji (buah) menyebar dengan bantuan angin. Walaupun berbunga sepanjang tahun, terna ini merupakan tumbuhan pengganggu yang relatif mudah diatasi. Namun di belahan dunia lain seperti di Kaledonia Baru, spesies ini invasif
Daun dan batangnya yang berdaging dan berair dimakan sebagai sayuran dan banyak bagian tanaman memiliki kegunaan medis.
Sintrong merupakan lalap yang disukai di Jawa Barat. Dijadikan sayuran di pulau Jawa dan di daerah lainnya. Dipecel dan digado-gado mantap. Lebih enak dan menyegarkan kalo disayur bening saja, karena sintrong bersifat tonik. Daunnya yang berwarna hijau yang merupakan zat klorofil serta zat-zat lain seperti vitamin dan mineral serta saponin, terpenoid, flavonoid dan antioksidan membawa manfaat untuk kesehatan
Ambil daunnya yang muda untuk dimasak
Nah kalo ane ga neko-neko masaknya, cari yang praktis. Seperti biasa cukup disayur bening saja, tambahkan jagung manis atau jagung pipil biar lebih berselera. Disayur bening dimaksudkan agar nutrisinya tetap terjaga. Dan airnya itu.. MasyaAllah alhamdulillah wangi aromatik dan menyegarkan sekali pemirsa 😊
Di Afrika tempatnya berasal, selain dimanfaatkan sebagai sayuran, sintrong juga digunakan sebagai bahan obat tradisional, di antaranya untuk mengatasi gangguan perut, sakit kepala, luka dan lain-lain.
Sintrong bersifat sedikit astringen dan bersifat netral. Memiliki sifat antiradang, hemostatis, tonikum juga pencahar dan emetik atau perangsang muntah. Sintrong merupakan tanaman herba yang bisa digunakan untuk mengobati demam juga, radang, amandel dan eksim.
Disinyalir keamanan penggunaan internal perlu penelitian lebih lanjut karena adanya racun tanamaan. Akan tetapi, penelitian lain menyatakan racun tanaman ini tidak berbahaya.
Nah, solusinya memang mengkonsumsinya jangan berlebihan ya pemirsa
Crasocephalum crepidioides mengandung alkali pyrrolizidine hepatotoksik dan tumorigenik, jacobine yang memicu tumor. Namun dalam penelitian lain, ditunjukkan aktivitas antitumor dan aksi penghasil oksida nitrat makrolog. Bahkan berbagai kandungan senyawanya serta antioksidan malah bisa mencegah kanker lho..
Nah, dengan adanya fakta dan penelitian akan hal ini, jangan ragu untuk mengkonsumsinya ya..
Demikian pemirsa edisi kali ini mengenai sintrong, sayuran tropis khas Indonesia yang mudah tumbuh di Austria. Semoga bermanfaat untuk kita semua ya
Sampai jumpa di edisi selanjutnya