Bagi pencinta kuliner dan emak-emak yang biasa berkutat di dapur, pasti ga asing lagi dengan yang namanya daun salam ya.. daun rempah yang digunakan dalam masakan, mulai dari daging hingga sayur mayur.
Aroma daunnya menyegarkan seperti daun jambu, ternyata memang masih ada kaitannya. Daun salam yang berasal dari pohon salam ini bersaudara dengan pohon jambu air dari keluarga Myrtaceae.
Meski aromanya menyegarkan apalagi saat daunnya yang segar disobek-sobek, namun tak beraroma saat digunakan dalam masakan. Ini turut memperkuat daun salam sebagai salah satu bumbu dapur yang mumpuni. Daunnya juga tak lekang dimakan waktu. Meski saat diambil berwarna hijau kemudian berubah menjadi coklat bahkan hitam, daunnya yang digunakan sebagai bumbu tetap kokoh dan tak mengurangi kualitasnya.
Awal tinggal di Austria, aku ga kepikiran membawa rempah daun ini. Tapi semenjak menjadi emak-emak sejati yang mau tak mau harus pinter masak 😀 dan betapa pentingnya daun ini dalam dunia perdapuran, daun ini segera menjadi prioritasku untuk diboyong ke negeri bule saban mudik
Daun salam ga hanya sebagai bumbu rempah, ternyata memberi manfaat pada tubuh lho.. apa saja manfaatnya tersebut? Kenapa daun ini begitu bermanfaat, ada apa di balik daun hijaunya ini?
Kenalan yuk dengan daun salam. Terlebih dahulu kita lihat biodatanya ya
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Syzygium
Spesies S. polyanthum
Nama binomial Syzygium polyanthum
(Wirght) Walpers
Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan Nusantara. Biasanya salam ini merujuk pada daunnya
Daun salam yang digunakan di Indonesia adalah khas daun dari keluarga Myrtaceae dan genus Syzygium
Daun salam ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Indonesian bay leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum yang juga merupakan jenis dari pohonnya
Pemerian botanis
Pohon
Pohon salam berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah dan bersisik
Daun
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun membentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul dnegan 6-11 urat daun sekunder dan sejalur urat daun intramarginal tampak jelas dekat tepi helaian, berbintik minyak kelenjar yang sangat halus
Bunga
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga,2-8 cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan 4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm, mahkota lepas-lepas, putih, 2.5-3,5 mm, benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan
Buah
Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman bila masak
Nama lain
Daun salam memiliki banyak nama yaitu:
Ubar serai – Melayu
Salam – Sunda, Jawa dan Madura
Kastolam – Kangean
Manting – Jawa
Meselengan – Sumatera
Di tempat pemirsa namanya apa? 🙂
Ekologi
Pohon salam tersebar di Asia Tenggara, mulai dari Thailand, Semenanjung Malaya hingga Indonesia dari Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Pohon ini juga ditemukan tumbuh liar di utan-hutan, primer dan sekunder, kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Tapi daun salam pohon liar hampir tidak pernah dipergunakan dalam masakan karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum juga menimbulkan rasa pahit
Pohon salam biasa ditanam di kebun-kebun, pekarangan rumah penduduk dan lahan-lahan wanatani.
Di halaman belakang rumah mamakku di kampung halaman juga tumbuh cantik pohon salam yang terutama dimanfaatkan daunnya ini, sampai anakannya yang masih mungil-mungil 😊 Sewaktu mudik lupa bawa bibitnya ini .. aaah sayang banget ya..
Budidaya
Pohon salam tumbuh pada ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 3.000-4.000 mm/tahun dengan jenis tanah latosol kehitaman.
Tanaman ini ga sulit kok pemeliharannya, tapi kalo untuk tujuan komersial biasanya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang pada saat penanaman. Untuk menambah daunnya dilakukan dengan penambahan pupuk NPK
Pemanenan salam dilakukan dengan pemetikan daunnya yang sudah berwarna hijau tua. Daun dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya, kemudian daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu 27°C dengan dibalik-balik secara intensif selama 3 hari
Minyak atsiri didapatkan dengan menyuling simplisia (daun yang sudah dikeringkan) dengan alat penyuling dan uap selama 10 jam
Untuk skala rumahan seperti keperluan dapur, emak-emak rumah tangga memetik daunnya yang segar dengan penuh kasih sayang ya😊
Penggunaan salam
Daun
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di beberapa negara Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur maupun nasi.
Di Indonesia juaranya masakan menggunakan daun salam ya pemirsa.. Mulai dari kuliner daging seperti rendang, ayam ungkep, ikan pindang, sayur asem hingga sayur lodeh. Dari kuliner nasi ada nasi kuning hingga nasi lemak
Daun dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar dan ikut dimasak hingga makanan tersebut matang. Daun ini memberikan aroma herbal yang khas namun tidak keras. Daun salam kerap dipasangkan dengan lengkuas
Kayu
Kayunya berwarna coklat, jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayunya tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan), dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai ubar untuk mewarnai dan mengawetkan jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut
Buah
Buahnya yang berwarna merah keunguan bila masak bisa dimakan, rasanya manis dan sedikit sepat/kelat karena adanya kandungan astringen
Buah yang bergerombol kecil mungil dan berwarna merah ini sangat menarik hati. Mungkin itu sebabnya anak-anak menyukainya😊
Kandungan salam
Kandungan kimia pada tumbuhan yang dimanfaatkan daun, kulit batang, akar dan buah adalah minyak atsiri, tanin dan flavonoida
Daun salam mengandung antioksidan yang sangar penting untuk menangkal radikal bebas penyebab penyakit.
Daun salam juga mengandung sekitar 0,17 % minyak esensial, dengan komponen penting eugenol dan metil kavikol. Ekstrak etanol dari daun menunjukkan efek antijamur, anti bakteri sedangkan ektrak metanolnya anticacing terutama nematoda.
Selain itu daun salam mengandung sejumlah vitamin seperti vitaminA, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tubuh
Dengan kandungannya ini, ga heran salam digunakan sebagai obat tradisional sejak jaman dulu. Beberapa pengobatan tradisional yang populer dari salam terutama daunnya ini adalah gula darah, sistem pencernaan seperti sakit perut hingga asam urat
Jadi salam bagian daun pada umumnya tidak hanya digunakan sebagai bumbu rempah aja ya.. tetapi juga baik untuk tubuh dengan manfaat kesehatannya
Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk pemirsa kita ekspor bersama-sama
Manfaat daun salam
Kesehatan
Mencegah asam urat
Daun salam bermanfaat dalam mencegah asam urat
Menjaga kolesterol
Daun salam dapat mencegah kolesterol jahat berdiam di tubuh
Itu sebabnya dalam masakan berbasis daging dan santan, daun salam digunakan untuk menetralisir kemungkinan kolesterol sehingga masakan menjadi aman tanpa menghilangkan cita rasanya yang enak dan nikmat
Menjaga peredaran darah
Daun salam membantu kerja tubuh dalam menjaga peredaran darah tetap lancar
Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Daun salam dapat menjaga kesehatan sistem pencernaan, sehingga terhindari dari sakit perut, diare hingga radang lambung
Mencegah gatal-gatal pada kulit
Kandungan yang terdapat dalam daun salam bisa mencegah gatal-gatal pada kulit
Menjaga gula darah
Daun salam dapat menjaga kadar gula darah tetap normal, hingga terhindar dari penyakit yang disebabkan meningkatnya atau rendahnya kadar gula darah
Nah demikianlah beberapa manfaat dari daun salam. MasyaAllah alhamdulillah
Ok deh.. Sekian dulu laporanku kali ini mengenai daun salam dan manfaatnya untuk kesehatan ya pemirsa. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi