Musim dingin di berbagai belahan bumi setiap tahunnya pada dasarnya sama, suhu yang rendah hingga hujan salju. Tetapi ada suatu waktu dimana musim dingin menjadi begitu ekstrim tidak seperti biasanya
Ada waktu dimana di belahan bumi utara terjadi fenomena musim dingin yang tidak seperti musim dingin, dimana salju yang identik dengan musim dingin jarang sekali turun ke bumi. Ane sampai-sampai menghitung setiap kedatangannya yang bisa dihitung dengan jari
Suhu juga jarang minus di bawah 0°C dingin menggigit hingga dua digit. Akibatnya banyak mahluk hidup yang mengira musim semi telah tiba, seperti pepohonan dengan pucuk dedaunannya yang bermunculan sebelum waktunya hingga mekarnya bunga-bunga liar
Kali ini berbeda lagi. Benar-benar musim dingin sejati. Musim dingin datang secara normal, seperti salju yang turun ke bumi secara teratur, awal kemunculannya pun ga meleset di pertengahan Nopember atau awal Desember. Hingga akhirnya terjadi dimana suhu menjadi semakin dingin hingga minus dua digit
Di tempat kita pun demikian. Beberapa minggu suhu minus di bawah 0°C, ga jarang mencapai dua digit seperti -11°C dan -12°C. Dinginnya jangan ditanya. Yang jelas dingin banget 😊 Untungnya ane jarang keluar rumah, hingga kehangatan tetap terjaga. Paling-paling keluar sebentar menikmati keindahan pemandangan salju yang terhampar di sekitar rumah
Selama beberapa minggu suasana gelap putih karena kabut bercampur salju yang turun. Sinar matahari yang terkadang muncul mencerahkan hari yang gelap putih seputih susu pun tetap tak mempengaruhi dinginnya musim dingin kali ini, dengan suhu yang tak beranjak dari minus di bawah 0°C
Hujan salju kerap muncul meski tak sampai menggunung. Tidak sampai sepanjang hari alias seharian, paling lama semalaman. Tempat kita memang tak begitu ekstrim musim dinginnya. Tapi jangan coba-coba di wilayah Pegunungan Alpen, yang kerap menyebabkan salju menggunung, kadang disertai badai salju. Yang fenomenal adalah di negara Jerman, dimana salju menyebabkan akses jalan terhambat
Mengapa hal ini bisa terjadi ya? Fenomena dengan suhu di bawah 0°C bahkan minus 2 digit yang terjadi beberapa pekan sebelumnya yang rata di berbagai negara di belahan bumi utara- bahkan di area tertentu terjadi hujan salju lebat dan badai salju- menunjukkan fenomena ini lebih dari sekedar musim dingin biasa
Apakah perubahan iklim sedang terjadi di belahan bumi ini?
Sering kali beberapa khalayak mengingatkan hal ini berhubungan dengan pemanasan global, tapi banyak juga yang membantah dan menganggap hal ini mengada-ada. Benarkah?
Kemudian yang kerap dihubungkan adalah Kutub yang dipenuhi salju yang mencair. Kutub ini ikut menyumbang suhu dingin kiriman dari wilayahnya. Lalu apa itu polar vortex dan jet stream?
Untuk mengetahui hal ini, yuk pemirsa sama-sama kita eksplor
Fenomena ini terjadi karena adanya beberapa sebab
Polar vortex atau ’pusaran kutub‘ di Kutub Utara.
Polar vortex adalah fenomena aliran udara dingin bertekanan rendah yang menyerupai siklon yang terus berputar pada lapisan stratosfer yang biasanya ditemukan di Kutub Utara dan Kutub Selatan
Aliran udara ini erat hubungannya dengan fenomena jet stream, yaitu suatu gelombang angin kencang di ketinggian sekitar 10 km di atas tanah. Di bagian depan kutub, jet stream berada di antara udara hangat dari daerah tropis dan subtropis, dengan udara dingin dari kutub. Tekanan ekstrim yang terbentuk di daerah transisi di lapisan bawah ini kadang disebut dalam laporan cuaca sebagai icelandic low atau Azores high
Jet stream biasanya menentukan kondisi cuaca saat musim dingin di Eropa sebagai berikut:
Jika gelombang jet stream kencang dan mengalir dari barat ke timur
Jet stream membawa udara sejuk, berangin dan hujan dari Atlantik, serta menahan udara dingin dari Kutub Utara
Jika gelombang jet stream lemah dan bergelombang
Polar vortex juga melemah dan terkadang rusak total. Hawa dingin di seluruh Eropa adalah akibat dari gelombang jet stream yang lemah yang menyebabkan rusaknya polar vortex
Perubahan iklim
Ini juga menyebabkan cuaca menjadi lebih dingin, mengapa dan bagaimana hal ini terjadi?
Salah satu faktor penyebabnya adalah global warming atau pemanasan global.
Manusia telah memanaskan planet hingga lebih dari 1°C melalui pembakaran fosil sejak Revolusi Industri. Bayangkan sejak dari ratusan tahun lalu ya pemirsa.. Jadi wajar jika sejarah mencatat dari tahun 2010 hingga 2019 menjadi dekade ynag terpanas.
Perubahan iklim ini tidak saja menyebabkan kenaikan suhu Bumi, tetapi juga fenomena cuaca ekstrim dimana suhu sangat dingin dan hujan salju
Pemanasan yang tidak seimbang di Kutub Utara berperan dalam fenomena ini. Suhu di Kutub Utara telah meningkat dua kali lebih cepat dari rata-rata kenaikan suhu global selama 40 tahun terakhir
Perubahan ini turut mempengaruhi cuaca di Eropa
Menurut Drthe Handorf, yang meneliti fisika atmosfer di Institut Alfred Wegener dari Pusat Penelitian Kutub dan Laut Helmholtz (AWI), ‘Memanasnya Kutub sangat kuat di musim dingin, seperti yang ditunjukkan oleh banyak penelitian, melemahkan jet stream. Aliran angin mulai berubah, yang dapat menyebabkan lebih banyak pelemahan yang mempengaruhi suhu di Eropa‘.
Apakah perubahan iklim akan membuat musim dingin di Eropa lebih dingin?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perubahan iklim mempengaruhi cuaca di Eropa tapi tidak berarti membuat musim dingin di Eropa menjadi lebih dingin. Lha kenapa?
Ini karena hembusan udara dingin dari polar vortex kadangkala lebih ringan daripada cuaca dingin saat ini.
Kemudian Kutub Utara juga bukan satu-satunya bagian dunia di mana aliran udara berubah karena kenaikan suhu
Pemanasan yang kuat di daerah subtropis juga mempengaruhi jet stream. Sementara pemanasan di Kutub Utara cenderung mengarahkan jet stream ke selatan dan menyebabkan musim dingin di Eropa, pemanasan di daerah subtropis umumnya mengarahkan jet stream ke utara. Jika ini terjadi, cuaca musim dingin di Eropa akan lebih sejuk
Nah itu dia mengenai fenomena cuaca dingin dengan suhu di bawah 0°C hingga minus dua digit
Selanjutnya mengenai turunnya salju lebat, apa penyebabnya?
Salju terbentuk saat udara hangat dan lembab bertemu udara yang sangat dingin. Di atas dataran Eropa Barat, udaranya jarang cukup dingin untuk menimbulkan hujan salju
Tetapi dengan adanya area udara bertekanan tinggi yang bernama cantik Gisela dan area udara bertekanan rendah bernama Tristan dan Reinhard, hal ini bisa terjadi. Area udara bertekanan tinggi Gisela membawa angin dingin Kutub Utara ke tengah Jerman, betabrakan dengan Tristan dan Reinhard, dua area udara bertekanan rendah. Saat Gisela dan Tristan bersama Reinhard membawa udara laut yang hangat, kelembaban berubah menjadi salju
Udara yang lebih hangat memiliki tingkat kelembaban ynag lebih tinggi dan peningkatan suhu, maka massa udara akan mengangkut lebih banyak air. Kelembaban ini kemudian dapat berubah menjadi salju di tempat yang cukup dingin dan biasanya di tempat yang lebih tinggi
Salah satu contoh hujan salju yang dipicu oleh massa udara yang sangat lembab dan hangat adalah hujan salju besar-besaran di Pegunungan Alpen yang terjadi pada tahun 2019. Ahli metereologi di PIK Pter Hoggmann mengatakan saat itu lautan masih cukup hangat di musim dingin karena musim panas yang panjang dan terik, sehingga banyak air yang menguap
Aliran udara kemudian membawanya ke Pegunungan Alpen, di mana sejumlah besar salju basah turun di dataran tinggi, menyebabkan jalan-jalan tertimbun salju dan meningkatkan resiko longsoran salju
Nah demikian pemirsa edisi kali ini mengenai fenomena cuaca dingin ektrim di musim dingin di Eropa dan faktor penyebabnya
Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi