Musim gugur punya banyak cerita. Salah satu yang mengesankan dari musim yang sangat disukai pecinta keindahan dan pemandangan alam ini adalah saat dedaunan berwarna-warni. Ada tahap pergantian warna, dari saat hijau berubah menjadi kuning cerah, kuning keemasan, merah muda, merah menyala, jingga kemerahan hingga coklat tua. Dalam satu pohon pun kadang berlaku pula tahaapan pergantian warna ini, bahkan terdapat beraneka warna dedauanan, seperti yang ane jumpai di depan rumah. MasyaAllah
Senang menikmati pergantian warna ini, meski kadang-kadang terlewatkan, tahu-tahu musim gugur dah berlalu menyisakan pepohonan yang gundul. Seperti saat kita ke Attersee. Ane pengen banget kemari. Terakhir kali kita kemari 2 tahun lalu saat musim panas, dimana dedaunan dalam masa puncak keemasannya berwana hijau segar dengan bunga-bunga yang bermekaran 😊 Duh kebayang kan kangennya ane.. apalagi ma ikan forel bakarnya 😀
Beberapa kali pengen kemari tapi ga kesampaian karena pas saat musim gugur kemarin, kabut pas sedang semangatnya menghampiri. Alhasil kita gagal ke Attersee karena pemandangan yang seputih susu menghalangi kita
Meski berpacu ma waktu akhirnya kita kemari juga di penghujung musim gugur. Saat di rumah cuaca cerah ceria, kita cepat-cepat bergegas ke Attersee, eh pas tiba di tempat kabut menghampiri lagi. Ngerjain kita banget nih kabut 😊
Meski pegunungan yang tinggi menjulang dan danau yang biru juga terhalangi kabut, untungnya pepohonan yang berwarna-warni masih dapat dinikmati, meski kebanyakan dah berwarna coklat. Ya begitu deh kalo perginya dah di akhir-akhir musim gugur 😀
Nah, alhamdulillah sepanjang perjalanan menuju area wisata ini melalui pemukiman penduduk di jalur lambat yang mana sisi kiri kanan masih hutan lebat sehingga masih bisa menjumpai pemandnagan yang indah, begitu juga saat pulang dengan arah yang berbeda melalui jalur cepat
Kalo di awal musim gugur, warna-warni dedauanan belum begitu kentara, masih berpadu hijau dan kuning muda. Seperti saat ane dan suami selesai belanja kebutuhan sehari-hari melalui jalur lambat. Ane bilang ini jalur lambat ini adalah jalur kampung karena kita ga bisa mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi alias ngebut.
Kita melalui jalan yang di sisi kiri dan kanan masih banyak pepohonan dan hutan dan daerah pemukiman. Suami bilang jalur lambat ini kita ga perlu ngebut seperti jalur cepat di jalan raya yang bisa ditempuh dengan kecepatan hingga 140 km per jam 😀
Perubahan warna dedauanan melalui beberapa tahap yang sayang dilewatkan. Nah, saat kita melalui jalur lambat, suami bilang kita kemari lagi 2 minggu kemudian dan warna dedauanan bertambah berwarna-warni dari hijau ke kuning cerah hingga jingga
Begitulah setiap waktu dedauanan ini berganti seiring dengan matahari yang tidak lagi bersinar optimal, begitu juga dengan suhu yang semakin menurun. Mengapa dedauanan ini berganti warna ya?
Ya jelas karena sinar matahari yang tidak lagi optimal sehingga zat hijau daun pun menjadi tidak lagi dominan bekerja. Akibatnya zat warna daun lainnya yang menonjol seperti karoten yang berwarna kuning jingga dan antosianin yang berwarna merah.
Perubahan warna ini terus berlangsung selama musim gugur sehingga nantinya perlahan tapi pasti berguguran satu demi satu. Musim gugur memang mempengaruhi fisiologis dan biologis tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, mereka ga mati mendadak. MasyaAllah..alhamdulillah
Nah tentunya ane sangat menyukai musim gugur ini. Yang nampak jelas dan mempesona adalah saat memandang pepohonan yang tinggi besar, mencolok mata di tepi jalan. Sangat indah..
Orang bilang ini adalah musim gugur emas. Apalagi saat sore menjelang dimana matahari bersinar kuat sebelum kembali ke peraduan. Warna dedaunan yang kuning keemasan berpadu dengan coklat keemasan ditimpa sinar matahari menciptakan pemandangan yang penuh pesona, ga hanya pepohonan itu sendiri tetapi di sekitarnya juga
Alhamdulillah sempat mengabadikan musim gugur emas ini. Dimana aja ane temuin pemandangan musim gugur emas ini langsung main jepret. Maklum ya karena kalo lagi di kendaraan sulit ya mau fokus.
Jadi paling dari sekian ratus jepretan dapat beberapa foto lumyanlah.. ga mungkin juga menyuruh suami memperlambat kendaraan kalo lagi berada di jalan raya 😀 Jadi untung-untunganlah kalo dapat hasil foto cantik, ga buram 😊
Nah, di edisi kali ini ane tampilkan foto-foto pemandangan musim gugur emas terutama pepohonan besarnya yang tinggi menjulang ya pemirsa..
Ini ane temui dimana saja, baik saat perjalanan di area dekat rumah, saat belanja ke supermarket, saat menuju area wisata Zoo Schmiding, Traunsee dan Attersee bahkan hingga ke kota Wina 🙂
Selamat menikmati
Sampai jumpa lagi