Musim gugur adalah musim peralihan dari musim panas ke musim dingin. Seperti musim-musim lainnya di negara 4 musim, musim gugur pun memiliki keindahan tersendiri. Tak selamanya terkesan sendu dan kabur karena kabut
Musim igugur di negeri musik ini tak hanya menyisakan warna-warni pepohonan di depan rumah warga, di hutan hingga tepi jalan, tetapi di setiap sudut kota hingga tempat ga istimewa.
Wah.. kenapa ga istimewa ya.. Ini karena tempatnya luput dari perhatian. Bagi yang matanya jeli dan berjiwa seni, dedaunan kering yang berserakan di sudut halaman yang ga keurus lagi dan hanya ditumbuhi tanaman dan rumput-rumput liar pun menjadi indah dipandang . Begitula diriku đ
Ternyata warna-warni dedaunan di musim gugur ga hanya identik dengan pepohonan tinggi besar lho. Bahkan tanaman yang seperti rumput merayap ke segala arah hingga ke bebatuan yang teronggok manja di tanah berkerikil ga terawat pun ikut berubah warna juga, dari hijau hingga merah menyala.
Yang menakjubkannya lagi, bebatuan yang ikut menjadi media tanaman merayap ini ga luput dari efek musim gugur juga, seuprit semburat kuning menyala. Entah dari pigmen tanaman di dekatnya atau serpihan dari bergugurannya daun-daun dari tanaman liar di dekatnya. Ada yang bisa menjelaskan?
Tanaman dan rumput-rumput liar di sekitarnya juga turut meramaikan suasana, seperti bunga daisy putih liar dengan tangkainya yang dah mengering berwarna coklat, atau tanaman perdu di sebelahnya yang tinggal tulang-tulang berwarna merah marun.
MasyaAllah. Alhamdulillah indahnya pemandangan đ
Bahagia aku tuh sederhana dan murah meriah. Lihat yang begini aja dah bahagia banget đ Bukan begitu pemirsa?
Ok deh.. sekian dulu laporanku kali ini mengenai warna warni musim gugur di Austria hingga ke bebatuan. Semoga berkesan
Sampai jumpa lagi