Musim gugur hampir segera berakhir, dengan ditandai datangnya salju beberapa hari yang lalu. Namun pesona keindahannya tak akan terlupakan. Sama seperti musim-musim yang lainnya, selalu ada saja pesonanya. Seperti musim dingin dengan salju halus seputih kapas, musim semi dengan bunga mekar dimana-mana, atau musim panas tanaman berbuah dengan lebatnya dan di musim gugur dengan dedaunan yang berwarna-warni
Tapi saat ini agak sulit kemana-mana, apalagi untuk menikmati pemandangan spektakuler, seperti pegunungan yang menjulang tinggi yang berdampingan dengan danau yang berair jernih. Apalagi kalo bukan cuaca yang kurang bersahabat. Dingin yang sangat ekstrim kemudian tiba-tiba hangat menciptakan kabut putih seputih susu, menyebabkan jarak pandang terbatas. Jangankan mau melihat pegunungan nun jauh di sana, rumah tetangga pun tak nampak 😊
Ga selamanya sih kabut datang. Ada kalanya kabut menghilang dan hari sangat cerah ceria. Namun sayangnya saat itu menjelang sore, jam 2-an, sementara malam menjelang jam 4-an. Apanya yang mau dilihat ya.. baru setengah perjalanan hari dah gelap. Ga bisa dong keluar rumah lama-lama, apalagi untuk pelesir ke danau 😊
Alhamdulillah disyukuri aja perputaran waktu ini ya.. Toh sebelumnya juga kita sudah menikmati keindahan musim gugur ini dengan jalan-jalan keluar rumah. Seperti misalnya ke Zoo Schmiding, kebun binatang yang terbesar se Oberösterreich, suatu negara bagian di Austria, yang mencakup juga taman nasional dan hutan wisata serta tempat bermain anak.
Atau menikmati pemandangan sepanjang perjalanan menuju Traunsee, area Salzkammergut yang terkenal dengan wisata danau dan pegunungan
Pemandangan musim gugur yang fantastis juga bisa kita temui di sekitar kita, seperti saat dalam perjalanan menuju supermarket beberapa km dari rumah. Biar agak jauhan dikit dan mendapat pemandangan lebih, selepas melalui jalan raya, suami menyetir melalui jalan dua arah dimana kiri dan kanannya masih terbentang padang luas dan ladang sayur mayur serta banyak pepohonan dan hutan lebat. Yang biasanya waktu tempuh hanya 10 menit, bisa molor menjadi 15 menit.
Kadangkala ini bisa-bisanya ane juga. Lewat jalan jauh dong kita, pinta ane ke suami 😊 Padahal maksud ane biar bisa menikmati pemandangan indah lama-lama, asyik kan.. Bahkan saat pepohonan masih berdaun hijau kuning belum kelabu, ane bilang ke suami, seminggu lagi pasti deh berwarna-warni pemandangan, kita lewat sini ya 😀
Tapi biasanya memang begitu sih, melewati jalur jalan yang agak jauhan ini. Ga hanya di musim gugur ini saja, musim-musim lainnya juga. Sehingga suami hafal kebiasaan ane ini 😊
Menikmati pemandangan musim gugur memang ga ada bosan-bosannya. Biasanya pemandangan berwarna-warni begini terjadi di pertengahan musim gugur, dimana suhu semakin menurun hingga di bawah 10°C. Tapi itu ga mengurungkan niat ane menikmati keindahannya, baik dari jendela, balkon rumah hingga turun ke darat dan mengitari area sekitar rumah
Apa saja obyek yang cantik dan berwarna-warni ga luput dari jepretan jari jemari ane. Dimulai dari bundaran jalan di depan rumah ya, dimana di tengah-tengahnya terdapat pohon Kuda Chestnut yang mulai berubah warna daunnya dan sebagian rontok menyelimuti rerumputan sekitarnya. Saat musim semi kemarin berbunga dengan cantiknya, lebat membentuk kerucut atau pohon cemara mungil berwarna merah muda cerah
Dari dekat nampak di pelupuk mata tanaman hias dengan buah-buah lebatnya merah ranum, bak untaian intan permata. Duh gemasnya.. Sayang ga bisa dimakan. In jatahnya hewan-hewan liar seperti burung mungil yang sering terbang melintas. Dari jarak dekat ini ane memandang ke sekelilingnya hingga nun jauh di sana pepohonan tinggi besar berubah berwarna pelangi.
Lanjut ke taman bermain, di pagar tanaman terdapat pohon yang ga seberapa tinggi dengan dedaunannya yang juga berubah warna, meski belum penuh semuanya. Masih menyisakan warna hijau di antara warna merah muda dan kuning
Kemudian kaki ane melangkah menyebrang ke jalan setapak. Meski jalan setapak tapi beraspal lho 😊 Di awal musim gugur kemarin terdapat tumbuhan semak yang berubah warna menjadi merah muda cerah, cantik banget.
Saat dedaunannya selesai tebar pesona dan rontok dengan menyisakan ranting kering, kawan-kawan sekitarnya malah baru berubah warna kuning keemasan dan kecoklatan😊
Lanjut lagi ke pagar tanaman. Ada beberapa pagar tanaman di area sekitar tempat kita tinggal. Pagar tanaman ini kebanyakan dari tanaman hias juga, yang awalnya adalah tanaman semak liar. Tingginya bisa diatur, biasanya sih ga sampai 2 meter. Di musim semi dan musim panas, tanaman semak ini berbunga dengan lebatnya.
Mereka adalah spiraea, dengan bunga pengantinnya berwarna putih yang menjuntai hingga menyapu lantai, eh tanah.. dan syringa, dengan bunga-bunganya berwarna putih, ungu muda dan ungu merah cerah
Di musim gugur ini mereka bermetamorfosis, bukan bunga-bunganya menjadi kumbang ya.. tapi daun-daunnya yang berubah warna cerah cerah. Dari hijau segar menjadi kuning keemasan dan kecoklatan serta kuning jingga kemerahan. Wow.. seru banget ya pemirsa..
Pepohonan tinggi besar rindang dengan ranting-rantingnya yang berdiri seperti sapu lidi berikut daun-daunnya yang ikut berdiri juga nampak berwarna kuning cerah, keemasan hingga kecoklatan. Sebagian rontok menyebar di halaman rumah hingga tepi jalan menciptakan pemandangan berseni
Dari kejauhan, nampak hamparan padang luas beraneka warna seperti parade permadani, dari warna coklat, kuning, hijau hingga hitam berpadu dengan pepohonan di hutan
Alhamdulillah lingkungan sekitar rumah kita sunyi sepi, jadi ga ada yang usil memergoki keasyikan ane ini. Bahkan kalo pun ada yang melihat aksi ane ini, mungkin harap maklum ya.. warga tropis gitu lho.. mana pernah menemukan musim gugur di negaranya 😀
Aaaih senangnya menikmati musim gugur. Sebelum keindahannya berlalu, nikmati sepuas-puasnya ciptaan Allah Maha Sempurna ini. Dengan menikmati keindahan ciptaan-Nya ini, membuat kita selalu merasa bersyukur akan keagungan-Nya
MasyaAllah.. alhamdulillah