Ada gandum di ladang jagung di Austria

Senengnya itu keluar rumah bareng suami, meski hanya ke halaman rumah. Biasanya suami membersihkan halaman rumah seminggu sekali, dari memotong rumput sampai tanaman liar. Apalagi sejak musim semi dan musim panas sekarang, rumput dan tanaman yang tak diundang lainnya tumbuh subur di halaman rumah meramaikan suasana. Tingginya bisa 10 cm per minggu, kalo tak dibersihkan kita bisa main rumput dong 😊

Kadang aku ikut nimbrung memotong rumput liar yang kutilang (kurus tinggi langsing) sebangsa alang-alang yang tumbuh satu dua tangkai. Tapi paling tak tega memotong tanaman liar yang menurut jiwa seniku bunga-bunganya sangat indah dan menyejukkan mata, tapi bagi suami mereka hanyalah tanaman liar yang tak apa-apanya wajib diberantas 😉 Tapi ajaibnya meski begitu mereka akan tumbuh lagi dan berbunga dengan lebatnya 😊 Beraneka warna tak kalah elitnya dengan tanaman piaraan, yang dominan berwana putih, kuning, ungu dan biru.

Sedang asyik-asyiknya main di halaman rumah tak terasa sampai ke halaman rumah tetangga 😊Maklum ya pemirsa halamannya tak ada pagar pembatas. Rumah-rumah di Austria meski besar-besar kadang tak di pagar, apalagi rumah-rumah yang berada di kampung seperti area kita menetap.

Halaman rumah mereka tak di samping, kiri kanan sampai depan dah biasa dibikin ladang, biasanya gandum dan jagung juga tanaman lain sesuai sikon. Kalo lagi tak bisa ditanam apa-apa karena faktor musim, biasanya dibiarkan saja tumbuh rumput. Meski hanya rumput, bagi Austria bernilai ekonomis lho karena  bisa untuk pakan ternak

Apalagi di musim panas begini, dimana-mana dipenuhi ladang terutama jagung hingga ke pinggiran  jalan. Ladang gandum baru aja habis panen. Lha kok aku sampai tak tahu ya?

Nah yang menarik perhatianku di sini adalah tanaman yang tinggi kurus sebangsa alang-alang juga. Kali ini tinggi banget, setengah tinggi badanku 😊Ada beberapa pohon yang berkelompok dan berbuah juga. Ternyata ini adalah sisa-sisa tanaman yang luput dipanen. Fisiknya mirip tanaman padi dengan buah-buahnya yang berbulir-bulir berwarna coklat krem kadang sedikit hijau tapi lebih gemuk, bernas dan tentu saja jumbo

Seumur-umur baru kali ini melihat secara nyata dan menyentuh tanaman ini,  sedangkan padi yang jelas-jelas tanaman asli di tanah air saja aku tak pernah melihatnya apalagi menyentuhnya. Ini aja kemaren dapat fotonya ladang padi (sawah) dari adek di tanah Jawa dan memang mirip dengan tanaman yang aku temui di halaman dekat ladang jagungnya tetangga ini

Penasaran dengan tanaman ini, aku memanggil suami dan minta penjelasannya atas temuanku ini. Ternyata pemirsa, tanaman ini bernama gandum. Bijinya saat dibuka isinya sama seperti padi, keras padat, jadi bukan bubuk seperti tepung yang aku kira selama ini. Bijinya digiling dulu sehingga menghasilkan tepung yang  kita kenal dengan nama gandum

Tanaman ini berada di pinggir halaman luas yang dijadikan ladang tempatku bermain ria 🙂 Masa panennya telah habis dan digantikan tanaman jagung. Masih ada sisa-sisa tanaman gandum yang tumbuh tiga empat batang pohon di antaranya hijau segar dan lebatnya tanaman jagung yang siap berbunga dan berbuah. Tak mau kehilangan momen, seperti biasa aku kalo nemu obyek cantik dan bikin penasaraan langsung jepret sana sini. Bahagianya tak terkira 😊 Aku sering bilang ke pemirsa kan ya.. kalo cara mendapatkan bahagiaku itu sederhana tapi bahagianya itu berdampak luar biasa 😊

Jadi tahu deh tanaman gandum beserta bulir-bulirnya. Tambah bersemangat aku mencari tahu tentang apa sebenarnya gandum itu

Ternyata gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian lho pemirsa.. Ternyata lagi, gandum memang masih bersaudara dengan padi. Pantes aja sekilas fisiknya sama ya 😊

Nah pada umumnya biji gandum (kernel) yang sering kubilang bulir itu bentuknya oval lonjong dengan panjang 6-8 mm dan diameter 2-3 mm. Bijinya ini memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma dan bagian lembaga (germ).

Untuk selanjutnya, akan aku eksplor lagi. Untuk saat ini cukup sekian dulu ya pemirsa perkenalanku secara tak sengaja dengan gandum di ladang jagung di musim panas ini

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar