Musim panas di negara subtropis atau negara dengan 4 musim seperti di Austria negara aku bermukin sekarang berbeda dengan musim panas di negara tropis seperti di kampung halaman Indonesia. Yang samanya mungkin ada matahari yang bersinar ya 😊
Apa saja sih bedanya? Bikin aku penasaran awalnya saat tinggal di luar negeri (baca Eropa) untuk pertama kalinya. Pemirsa mungkin ada juga yang belum mengetahuinya. Yuk kita kepoin sama-sama
Siang lebih panjang
Musim panas di negara subtropis memiliki tenggang waktu, dimulai dari sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Nah, masih akan selalu sama kedatangannya dengan ciri-cirinya seperti matahari yang datang lebih awal dan bersinar lebih lama sehingga siang pun menjadi lebih panjang dibandingkan malam. Jadi jangan heran kalo subuh di musim panas ini dimulai pukul 3 lewat dan Isya ampir pukul 11 malam 😊
Kalau di kampung halaman dari jaman SD kita dah dikasih tau guru ya musim panas di Indonesia dimulai bulan April hingga Oktober, tapi kenyataannya beberapa tahun belakangan musim panas tak menentu. Dibilang musim panas tapi hujan lebat bahkan sampai kebanjiran. Untungnya kedatangan dan tenggelamnya matahari tak berubah, dalam arti tak berbeda jauh. Hanya sekitar beberapa menit bahkan nyaris sama. Kita biasa subuh pukul setengah lima dan Isya sekitar pukul 7 malam
Nah, karena siang yang sangat panjang, malam pun menjadi singkat. Bayangkan kalo pukul 9 di luar masih terang benderang, kita bergegas tidur, sholat Maghrib belum, Isya apalagi! Tak mungkin ya.. Akibatnya tidur kita menjadi larut malam, sementara jam 3 lewat dah subuh. Bisa dihitung dengan jari waktu tidur kita, seperti baru tidur harus segera bangun. Hmm..
Kadangkala juga dengan keadaan begini aku hampir lupa kalau acara memasak harus segera dilaksanakan kalau tak mau kemalaman makan malamnya. Soalnya lihat di luar rumah masih cerah sih.. Maghrib pukul setengah sepuluhan, serasa masih ada waktu karena malam belum menjelang. Padahal pas ingatnya, MasyaAllah, kalau baru mau masak jam segini, kapan makan malamnya ya? Bisa numpuk glukosa emak-emak 🙂
Panas musim panas
Nah, sekarang mengenai panas di musim panas ini, bagaimana dengan panasnya? Tentunya masing-masing negara memiliki derajat panas yang berbeda-beda ya, tergantung lokasinya. Panas Austria belum tentu sama dengan panasnya Indonesia apalagi Mekah di musim panas ini. Ada negara yang merasakan panas yang luar biasa, ada yang sedang-sedang saja bahkan biasa saja seperti di tanah air. Tapi yang pasti sama-sama merasakan panas matahari ya 😊
Libur musim panas
Musim panas di negara subtropis identik dengan musim liburan, baik musim liburan sekolah anak-anak sampai ke emak-emak ikut liburan juga. Biasanya banyak yang mengambil cuti kerja dan berlibur dengan mengunjungi tempat-tempat yang banyak sinar matahari seperti daerah pantai untuk menikmati sinar matahari dengan berjemur. Hhhh.. kalau kita orang Indonesia karena sedari kecil dah biasa panas-panas di tanah air, biasanya ogah mau panas-panas apalagi sampai berjemur di luaran. Siang boling lagi 🙂 Lain cerita kalau berjemur pagi-pagi
Rajin mandi
Daripada berjemur di terik matahari, mending di rumah saja main di kamar mandi. Ya, kebanyakan orang di musim panas ini memiliki kecenderungan mencintai kamar mandi alias mandi. Karena suasananya bikin gerah, apalagi setelah aktivitas di luaran. Maklum metabolisme meningkat ya, termasuk produksi keringat ikut meningkat untuk mengimbangi panasnya suhu musim panas
Bunga dan buah berlimpah
Salah satu yang menyenangkan di musim panas adalah bunga-bunga bermekaran di mana-mana, pepohonan yang menghijau segar, buah-buahan dan sayur-sayuran yang berlimpah. Ini karena tanaman yang tumbuh dengan baik berkat bantuan sinar matahari. Bikin segar jiwa dan raga 😊
Es krim
Kalo panas-panas begini enaknya makan apa ya. Kalo musim dingin kan identik dengan sup atau wedang jahe biar hangat. Ahay.. Ya benar, es krim. Di Austria, tak pandang usia, anak kecil hingga dewasa suka makan es krim, termasuk diriku dan suami 😊 Apalagi di musim panas begini es krim bukan milik anak kecil. Padahal kalau makan es krim bukannya menghilangkan haus malah makin haus ya.. Tapi tetap saja terasa nikmat. Nah, kalo kita sukanya beli es krim yang sudah jadi di supermarket dan dinikmati di rumah. Ada beragam rasa es krim, dari susu dengan coklat, vanila hingga buah-buahan merah strawberry dan rote ribisel 😊 Kalo lagi keluar rumah jalan-jalan, baru kita beli dan makan es krim di luar
Lalat
Nah, ada lagi yang unik di sini. Sewaktu musim-musim sebelumnya, musim semi bahkan musim dingin dan musim gugur tak pernah kutemui yang namanya lalat, eh di musim panas ini mereka seperti berkoloni mendatangi rumah-rumah penduduk hingga warung makan (restoran 😊) Aku sampai gemes, rasanya pengen tak matiin satu-satu sama penepok nyamuk, suatu alat pembasmi hewan nakal seperti yang di tanah air, tapi suami mencegahnya. Jangan bunuh mereka. Ealaah..
Btw kenapa hewan ini munculnya saat musim panas begini ya, apa kegerahan juga dengan cuaca panas atau saking bahagianya dengan musim panas? Suami bilang, mereka baru bangun setelah tidur panjang di musim dingin.. MasyaAllah
Bagaimana di tempat pemirsa. Bagi-bagi cerita dong, biar kita dapat info juga biar selalu update
Nah, demikianlah info dariku tentang fakta-fakta musim panas di Austria ini. Masih ada lagi fakta-fakta unik lainnya yang sayang untuk dilewatkan, nantikan kelanjutannya ya pemirsa. Sampai di sini dulu laporanku kali ini.
Sampai jumpa lagi