Musim panas ga hanya musim bunga dimana-mana, tetapi juga musim buah dan sayuran berikut gandum. Ya, gandum turut meramaikan suasana di musim panas ini juga. Gandum merupakan bahan makanan pokok warga Eropa atau bule, kalo di tanah air tercinta diibaratkan dengan padi ya 😊
Gandum ternyata masih saudaranya padi. Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari keluarga Poaceae atau suku padi-padian, hanya gandum dari genus Triticum sedangkan padi dari genus Oryza.
Nah selain gandum, ada juga yang musim di musim panas ini yaitu jagung, meski jagung kadang ga beriringan penanamannya. Saat gandum hampir panen, jagung baru tumbuh dan berkembang dengan pesatnya. Dan kadangkala juga pada satu lahan, gandum yang terlebih dahulu ditanam. Setelah panen baru dilanjutkan dengan menanam jagung. Kalo dalam bahasa pertanian Indonesia, jagung ini adalah tanaman palawijaya, yaitu tanaman kedua yang ditanam setelah panen utama yaitu padi.
Gandum yang merupakan makanan pokok bule tentunya berbeda dengan jagung dimana jagung bukan menjadi makanan pokok bule. Wah, kalo jagung menjadi makanan pokok bule, apa bedanya bule ma orang Madura di Indonesia yang makanan pokoknya jagung ya? 😊
Jagung dijadikan makanan ternak nomor satu di Austria. Ini dikarenakan ternak menjadi komoditi yang menguntungkan bagi produsen yang juga laris manis di kalangan konsumen di Austria. Untuk memenuhi kebutuhan jagung untuk konsumsi manusia, cukup disediakan seadanya saja, seperti untuk penggembira salad atau toping piza. Ga masalah, toh makanan pokok bule adalah gandum
Musim panas memang musim yang cocok untuk tanaman gandum. Biasanya di musim ini biji gandum menjadi bernas montok siap panen. Gandum yang disemai hingga ditanam sejak musim semi ini memang sangat menyukai musim semi ditambah lagi musim berikutnya yaitu musim panas. Mereka cocok dengan musim-musim ini dan ga cerewet pertumbuhannya. Alhamdulillah ya
Di musim panas ini kita mudah menjumpai ladang gandum dimana-mana, baik yang sedang akan panen, siap panen hingga yang selesai panen. Dari kejauhan seperti pertunjukan permadani dengan warna-warnanya yang coklat keemasan hingga coklat muda. Ladang gandum juga ga pilih-pilih tempat, selagi ada media untuk tumbuh tanaman gandum ok aja, di pinggir jalan raya, halaman rumah penduduk hingga di samping pusat perbelanjaan. Ga ada pagar pembatas yang membatasi kehidupan gandum. Ga ada juga yang usil mengganggu
Mungkin hanya ane yang rada sedikit usil memfoto mereka ya 😊 Maklum di Indonesia ane ga pernah lihat ladang gandum. Bahagia banget ane melihat pemandangan ini, apalagi bisa melihat secara langsung dan dengan jarak yang sangat dekat ya.. Setiap ada kesempatan untuk mendekati ladang gandum baik yang sedang berbuah maupun yang sedang ranum-ranum bulirnya siap panen, ga pernah ane sia-siakan, selalu yang nomor satu merangsek maju 😊
Seperti saat kita jalan-jalan sore menyusuri area tempat kita tinggal, kita menemui ladang warga atau milik perusahaaan yang bahkan ga pernah di pagar di Austria ini. Ladang seluas ini ga ada pekerjanya, dari kejauhan hanya pemiliknya yang bekerja dengan menggunakan traktor memanen padi.
Atau saat kita belanja di pusat perbelanjaan. Sehabis membeli kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan dapur, kita ke toko khusus bunga Florist yang jaraknya hanya beberapa meter dari supermarket langganan kita. Kita ke toko ini untuk melihat bunga-bunga, kali ada yang nyangkut di hati, meski tujuan sebenarnya adalah untuk membeli tanah beberapa kilogram untuk ane bercocok tanam di balkon rumah 😊
Baru saja sampai ke toko bunga ini, ga hanya disambut dengan bunga-bunganya yang cantik menarik dipajang di depan toko dan juga yang berada di halaman depan toko, tetapi juga ladang gandum di halaman samping toko ini. Wow.. fantastis ya pemirsa 😊 Alhasil ane jepret sana sini tanaman gandum yang mulai berwarna krem coklat muda ini 😊
Ane masih saja suka antusias dengan tanaman gandum ini. Lebih-lebih kalo yang ane temui adalah ladang gandum siap panen. Seperti di ladang gandum milik tetangga yang sangat luas di samping halaman rumah 😊 Wah, kebayang betapa bahagianya ane jepret sana-sini gandum siap panen yang montok menggemaskan ini ya😊
Dulunya tanaman gandum siap panen aja ane ga tau yang seperti apa. Ane jadi ingat saat pertama kali berjumpa dengan tanaman gandum ini. Bedanya, saat itu tanaman gandum merupakan sisa panen di antara ladang jagung dengan tanamannya yang sangat subur, lebat dan melebihi tinggi ane, mencapai 2 meter. Wah, heboh luar biasa ane hingga suami pun turun tangan untuk menjelaskannya 😊
Ane antusias laporan ke suami kalo ane baru saja menemukan tanaman yang mirip padi kalo di Indonesia. Tapi temuan ane ini lebih bernas dan montok, jadi ga mungkin padi ya.. Suami menjelaskan kalo temuan ane itu adalah tanaman gandum. Ane semakin antusias saja. Kalo begitu isinya gandum dong ya (bubuk). Suami menyangkal, tentu saja bukan. Ternyata pemirsa, biji-biji gandum itu isinya memang bukan bubuk yang bernama gandum melainkan masih padat berisi persis padi. Nah kalo di tanah air kita padi dikuliti dengan suatu alat hingga menjadi padi, maka begitu juga gandum, namun selanjutnya biji-biji gandum ini digiling lagi menjadi gandum. Nah, gandum inilah yang diolah menjadi makanan pokok kaum bule seperti roti dkk😊
Aaaih bahagianya musim panas ini. Ternyata di balik panasnya musim panas tersimpan banyak kebahagiaan ya. Bagaimana tidak pemirsa, sepanjang musim panas ini selalu disuguhi dengan parade tanaman yang berbunga dan mekar dimana-mana, tanaman yang berbuah lebat dan sayuran segar yang berlimpah , ditambah lagi gandum yang ga mau ketinggalan turut meramaikan suasana musim panas ini menjadi semakin berwarna.
MasyaAllah.. Alhamdulillah ya pemirsa 😊
Nah, demikianlah pemirsa edisi ane kali ini mengenai musim panas musim gandum di Austria. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa di edisi selanjutnya ya 😊