Musim dingin mengingatkan akan kenikmatan yang didapat orang yang beriman

Musim dingin masih berlangsung di belahan bumi utara, termasuk di negara Austria tempat ane bermukim sekarang karena turut suami. Ada banyak cerita di musim dingin ini yang berlangsung sejak bulan Desember hingga saat ini, dari keberkahan di balik musim dingin, sebagai pengingat diri agar selalu bersyukur akan nikmat yang Allah berikan pada kita hingga mendekatkan diri pada Allah SWT.

Musim dingin yang menusuk tulang ini bagaikan musim semi bagi orang yang beriman.. Kenapa bisa ya.. Ini bisa terjadi kalo kita selalu melihat keadaan dari segi positifnya, yang baik-baik saja. Bagaimana tidak.. Dinginnya yang luar biasa bisa membuat orang yang sensitif terhadap dingin penyakitan sepanjang musim dingin ini bahkan bisa meremukkan tulang, apalagi kalo dinginnya ekstrim, seperti di beberapa negara hingga -25°C. Sedangkan di tempat ane yang -7°C aja dinginnya ampun deh 😊

Tapi kalo kita berpikir positif, dinginnya ini ga berarti apa-apa bila dibandingkan dinginnya neraka. Ya Allah alhamdulillah banget. Masih beruntung kita yang masih diberi waktu di dunia dengan peringatan ini, sebagai pengingat diri dengan selalu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

Dinginnya di bumi ini sebagai peringatan Allah akan adanya akhirat, adanya neraka dengan airnya yang sangat dingin (ghossaq), dingin beku dari neraka, dan seseorang seperti terpanggang dengannya, dinginnya yang tidak mampu sesorang sentuh saking dinginnya. Dinginnya ini sebagai momentum kita agar selalu dekat kepada Allah, semakin menambah iman dan takwa kepada-Nya. Selalu minta perlindungan-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka

Ada banyak hikmah di musim dingin ini. Dibalik dinginnya musim dingin ini, terdapat banyak keberkahan, seperti kemudahan beribadah. Malam yang sangat panjang dengan siang yang teramat singkat menjadikan kita memiliki waktu yang panjang untuk melakukan sholat tahajud, sholat sunat yang sangat banyak pahala dan manfaatnya. Puasa seperti tidak puasa aja karena singkatnya waktu. Tidak ada rasa capek, kehausan atau kelelahan karena puasa yang singkat, hanya berkisar 10 jam saja, karena matahari yang terbit sangat telat dan pulang (maghrib) sangat cepat.

Inilah yang disebut musim dingin bagaikan musim semi bagi orang beriman. Allah memberikan begitu banyak kenikmatan dan berkah di balik dinginnya musim dingin yang menusuk tulang. Dinginnya tiada berasa bila dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah berikan, dengan kemudahan melaksanakan ibadah

Disamping itu, ada janji Allah yang pasti untuk umat yang beriman yang selalu taat dan menjalankan perintah-Nya, yang takut akan murka-Nya Allah, akan dilindungi dari dahsyatnya neraka, seperti dinginnya neraka.

Allah berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an yang artinya:

“mereka bersandar di atas dipan-dipan, mereka tidak merasakan sengatan matahari, dan tidak pula merasakan zamharir (hembusan dingin menusuk tulang)“.
QS. Al-Insan ayat 13)

MasyaAllah.. Alhamdulillah.. AllahuAkbar

Schreibe einen Kommentar