Suasana penuh damai sholat Idul Adha 1440 H di Islamic center Wina, Austria

Ini adalah pengalaman pertama kali kita sholat Idul Adha di masjid terbesar di Austria. Sungguh membahagiakan

Idul Adha yang merupakan hari besar umat Islam tidak termasuk dalam tanggalan merah atau hari libur resmi di Austria, seperti layaknya di Indonesia. Jadi hari yang indah ini di Austria seperti hari-hari biasa, penuh dengan rutinitas, yang bekerja tetap bekerja seperti biasanya. Alhamdulillah di tahun 2019 bertepatan dengan hari Minggu. Ini artinya suami ane tidak masuk kerja. Kita bisa memanfaatkan waktu ini untuk merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang disebut juga Hari Raya Kurban

Tidak ada acara masak memasak di rumah layaknya menyambut Idul Adha seperti di Indonesia dan negara muslim lainnya karena kita mau ke kota  Momen hari Idul Adha yang bertepatan dengan hari Minggu ini dimanfaatkan ane dan suami untuk meluncur menuju kota Wina dimana terdapat satu-satunya masjid yang bangunannya seperti umumnya masjid dengan ciri khasnya memiliki kubah, bukan bangunan seperti apartemen

Betapa bahagianya ane akhirnya bisa pergi ke masjid bareng suami, meski ditempuh dengan jarak lebih dari 200 km dan waktu lebih dari 2 jam dari rumah. Suami pun dengan senang hati mengiyakan kemauan ane yang ga muluk-muluk ini, namun bagi ane ini impian bisa mengunjungi masjid yang ga ada di lingkungan tempat kita tinggal😊

Masjid yang terletak di dekat sungai Donau yang masyhur ini sangat mudah ditemui dan dapat ditempuh dengan kereta api bawah tanah U-Bahn, tram hingga mobil pribadi. Seperti misalnya kita, setelah suami memarkirkan mobil di parkiran stasiun U-Bahn, kita lanjut naik kereta api U-Bahn menuju stasiun Neu Donau. Sesampai di stasiun ini, masjid terlihat sangat jelas. Padahal ane dah wanti-wanti dengan mengscreenshoot peta letak masjid ini agar jangan sampai putar keliling sesampainya dimari 😊

Sehari sebelumnya kita dah sampai kota Wina, pukul 18.00 atau 6 sore-maghribnya jam 9 😊-kita menuju masjid ini agar sesampainya besok sudah mengetahui pasti lokasinya. MasyaAllah alhamdulillah adem sekali sesampai di area masjid ini. Sejuk, hijau, segar dan asri  dimana-mana. Ada beberapa pengunjung yang mendatangi masjid ini termasuk beberapa petugas yang menyiapkan keperluan untuk sholat ied dan pernik-perniknya.

Suami sempat ngobrol dengan petugas masjid dengan menanyakan kaum wanita bisakah sholat di masjid dan jadwal sholat. Petugas menjawab dengan ramah kalo kaum wanita bisa sholat di masjid tapi lokasinya terpisah dengan kaum laki-laki, dan mengenai jadwal sholat terbagi 2, ada yang mulai pukul 7 pagi dan ada yang mulai pukul 08.30

Kita putuskan untuk sholat lebih pagi yaitu pukul 07.00. Itu artinya setelah subuh kita musti siap-siap berangkat menuju lokasi. Kita menggunakan jasa kereta api yang di tempuh dari hotel tempat kita menginap sekitar 20 menit dengan berganti 3 kali kereta api. Suami ga mau mengendarai mobil, kapok soalnya lama sampainya karena lalu lintas dimana-mana dan memakan waktu, Kalo naik kereta api ga ada hambatan, gerak cepat seperti kuda lari kencang

Ternyata kereta api ga pernah tidur ya..  maksud ane selalu beroperasi 24 jam penuh. Begitu pun penumpangnya 😊 Ane pikir pagi begini kereta api bakalan sepi, eh ternyata tidak pemirsa.. penumpang tetap saja ramai.

MasyaAllah alhamdulillah ternyata (lagi) penumpang di kereta api ini kebanyakan muslim.. karena terlihat mereka nampak bahagia berjumpa dengan saudara sesama muslim, menggunakan pakaian muslim dan tujuannya sama menuju masjid. Ane seperti berada di tempat dimana orang dari berbagai ras berkumpul menjadi satu. Aura damai di hari Raya nampak jelas terlihat

Dan saat sampai di stasiun Neu Donau, penumpang turun satu persatu dan wow.. suprais banget ane melihat begitu banyak orang antusias menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat ied. Tampak tertib dan teratur. Beberapa polisi berjaga-jaga di beberapa lokasi menuju masjid demi untuk keamanan. Mengerikan kalo mengingat kejadian di New Zealand beberapa saat yang lalu oleh Islamphobia

MasyaAllah, alhamdulillah bahagia rasanya ane bisa mengunjungi masjid terbesar se Austria di kota Wina ini dan berkumpul bersama muslimah dari seluruh dunia  Saat memasuki area ini serasa debaran jantung ane berdetak ga karuan saking bahagia tiada tara. Serasa berada di tanah air. Aura Hari Raya yang suci terlihat jelas.

Pemandangan di sekitar masjid sangat ramai dan mengharu biru penuh kedamaian. Jemaah berkumpul memenuhi masjid hingga pelataran dan halaman, bahkan yang belum kebagian tempat berdiri hingga luar halaman di tempat yang agak tinggi seperti bukit

Ane dan suami janjian saat selesai sholat di suatu tempat di luar pagar. Maklum ya banyak banget orang, kalo ga janjian terlebih dahulu takutnya saling mencari satu sama lain 😊Kita juga sholat ga di bagian yang sama, kaum wanita menuju jalan ke lokasi wanita yang telah ditentukan, kaum laki-laki memenuhi bagian depan masjid

MasyaAllah alhamdulillah bahagianya ane berjumpa dengan saudara sesama muslim dari berbagai ras dan penjuru dunia-dari berkulit hitam, berkulit putih, Arab hingga bermata sipit, dengan membawa keluarga bahkan anak-anak dan balita penuh keceriaan dan kebahagiaan- kita disatukan di tempat ini dengan penuh kedamaian. Ane mendapat tempat di suatu ruangan di masjid bersama dengan muslimah dari berbagai kota di Wina, meski bukan di bagian wanita biasa sholat karena tempat tersebut sudah penuh dengan jemaah

Lantunan takbir menggema dari dalam masjid oleh imam dan jemaah laki-laki dari pengeras suara, begitu juga lantunan takbir dengan suara lembut bersahaja dari kaum wanita di tempat ane akan melaksanakan sholat. Alhamdulillah saat pelaksanaan sholat hingga akhir berlangsung tertib, damai dan lancar.

Saat keluar ruangan kita antri karena begitu ramainya jemaah. Di bagian belakang masjid tempat kita keluar ruangan usai sholat, nampak begitu asri. Begitu sampai di luar masjid, MasyaAllah alhamdulillah ane melihat lagi begitu banyaknya jemaah di sini hingga memenuhi area perbukitan, tempat yang lokasinya ga jauh dari masjid.

Ada sesuatu yang ga ane jumpai yang biasanya ada pada setiap Idul Adha, yaitu hewan kurban. Ternyata di sini ga ada penyembelihan hewan kurban seperti yang biasa kita jumpai di tanah air atau di negara-negara muslim lainnya

Tapi ga mengapa, kita sudah sangat berbahagia dan bersyukur sekali di negara Eropa yang mayoritas Katolik ini kita bisa melaksanakan sholat ied bersama dengan tertib dan lancar dan berkumpul dengan sesama saudara muslim penuh kedamaian. Kebebasan beragama dijamin pemerintah, yang penting saling menjaga dan menghormati.

Btw, ini foto-foto sebagian suami yang ambil khusus untuk kaum laki-laki

Demikianlah pemirsa laporan ane dari Austria mengenai Idul Adha dan pelaksanaan sholat ied di masjid terbesar Austria dan satu-satunya masjid yang memiliki kubah ini.

Akhir kata, ane dan suami mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Adha 1440 H
Taqabalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir batin

Sampai jumpa di edisi selanjutnya

 

Schreibe einen Kommentar