Vienna Islamic Center, Pusat Islam Wina di Austria dan sejarahnya

The Vienna Islamic Center atau Masjid Islamic Center Wina adalah masjid yang terbesar di kota Wina, yang terletak di distrik ke-21, Floridsdorf.

Sejarahnya pada tahun 1968 komunitas Islam membeli sebidang tanah 8.300 m² di kota Wina untuk membangun sebuah masjid. Karena kesulitan keuangan, permulaan pembangunan harus ditunda beberapa kali. Pada tahun 1975 Raja Arab Saudi Faisal bin Abdul Aziz berjanji untuk membiayai pembangunan masjid sendiri.

Masjid Islamic Center Wina dibangun selama kurun waktu tahun 1975 hingga tahun 1979 dengan dana sumbangan dari Raja Arab Saudi waktu itu Faisal Bin Abdul Aziz. Masjid ini dibangun di atas lahan yang dibeli dari dana yang berasal dari 8 negara Islam di tahun 1968. Wah dah lama sekali ya.. Alhamdulillah pembangunan masjid ini mendapat dukungan dari pemerintah Austria.

Setelah Richard Lugner terpilih sebagai kantraktor umum, maka pekerjaan konstruksi pun dimulai pada 1 Juli 1977. Pada 20 November 1979 Pusat Islam Wina ini diresmikan oleh Presiden Austria saat itu Rudolf Kirchschläger. Acara ini diliput media lokal Zelt im Bild pada hari pelantikan

Pada prasasti pembangunanannya disebutkan:
Vienna Islamic Center. Pembangunan atas inisiatif beberapa kedutaan besar negara-negara Islam, terutama Yang Mulia Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi. Peletakan batu pertama pada 28 Februari 1968. Diresmikan pada 20 November 1979 bertepatan 1 Muharram 1400 H oleh Presiden Austria, DR. R. Kirschschläger. Tinggi menara 32 meter. Kubah 16 meter. Arsitek Ing. R. Lugner

Masjid Islamic Center Wina dilengkapi dengan menara setinggi 32 meter dan kubah masjid di bagian tengah dengan diameter 20 meter. Menara ini sengaja dirancang oleh arsiteknya setinggi 32 meter yang menandakan bangunan ini memang masjid. Dan dengan kubahnya ini menjadikan masjid Islamic Center satu-satunya masjid di Austria yang memiliki kubah.

Selain itu, bangunan Islamic Center yang secara keseluruhan berdiri di atas tanah kurang lebih 1 hektar menjadikan Islamic Center ini merupakan satu-satunya tempat yang memiliki masjid yang relatif besar. MasyaAllah..

Masjid ini dilengkapi beberapa fasilitas yang baik untuk belajar dan mempraktekkan ajaran Islam. Terdapat hamparan karpet untuk sholat, mihrab dan mimbar bagi khatib. Ruangan sholatnya berukuran sekitar 100 x 200 meter. Masjid terbagi atas 3 lantai. Lantai basemen, lantai dasar dan lantai atas.

Masjid ini baru beberpa tahun direnovasi pada tahun 2013 kemarin seperti yang tertulis pada prasasti yang terletak di dinding depan masjid bagian samping

Membangun masjid tidaklah menjadi persoalan di negeri musik ini. Paling tidak ada 9 masjid berada di kota Wina. MasyaAllah alhamdulillah.

Ya, ternyata ga hanya masjid Islamic Center ini yang berada di kota Wina, ibukota negara Austria ini. Ada beberapa masjid juga di kota Wina, umumnya dibangun oleh komunitas tertentu untuk sarana beribadah dan bersilahturami sesama mereka, namun tetap terbuka untuk komunitas manapun yang akan menjalankan ibadah sholat. Misalnya masjid Telfs, masjid Rashid yang didirikan oleh komunitas muslim Ghana dan Nigeria, Masjid Bad Voslau dan Masjid Ridvan yang dibangun oleh komunitas muslim Turki, serta masjid Syura dari Palestina. Masjid Indonesia pun ada juga lho pemirsa, namanya masjid As Salam Wapena yang didirikan oleh komunitas muslim Indonesia

Nah meski begitu, yang paling megah dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di Austria adalah Masjid Islamic Center Vienna atau Wina dimana umat muslim dari berbagai ras dan bangsa bertemu. Masjid ini merupakan masjid yang paling representatif di Austria karena bentuk tampilannya adalah masjid, tidak seperti masjid-masjid yang lain yang nampak dari luar hanya berupa bangunan apartemen yang didesain untuk kegiatan beribadah.

Masjid Islamic Center telah puluhan tahun menjadi pusat studi, kajian serta perkembangan Islam di Austria. Alhamdulillah di negara ini kebebasan beragama dijamin.

Meskipun menjadi agama minoritas, semangat menjalankan ajaran agama Islam di Wina cukup tinggi. Ini bisa dilihat saat melaksanakan ibadah sholat ied pada hari Minggu di hari Idul Adha 11 Agustus 2019. Sehari sebelumnya ane bersama suami kemari, warga muslim dari berbagai ras mendatangi masjid ini dengan berbagai aktivitas. Ada duduk di teras masjid sambil membaca Al-Qur‘an, ada yang melaksanakan sholat berjemaah di dalam masjid dan aktivitas lainnya.

Ane kemudian lanjut ke lantai atas dimana ini adalah tempat kaum wanita untuk melaksanakan sholat. Ane mengucapkan salam saat memasuki ruangan ini. Ada musafir emak-emak dari belahan negara lain yang liburan ke Austria dan sengaja ke masjid ini untuk sholat dan membaca Al-Qur’an bersama anak-anak perempuannya. Ada gadis belia yang menangis terharu sambil membaca sesuatu di masjid. Mereka semua ramah-ramah. MasyaAllah. Alhamdulillah

Masjid ini letaknya cukup strategis di tepi sungai Donau tempat bule biasa berjemur bahkan mandi di musim panas seperti saat ini, mudah pula dijangkau dengan berjalan kaki atau pun berkendaraan pribadi dan umum seperti tram dan kereta api bawah tanah U-Bahn.

Cukup berhenti di stasiun Neu Donau dimana terdapat jembatan yang cukup panjang dan hewan unggas berenang dengan manja dan akrab dengan pengunjung, fisik masjid ini dengan menaranya yang menjulang tinggi dengan tanda bulan sabit dan bintang terlihat jelas

Suasana masjid yang teduh dan tenang dan sekitarnya yang sejuk, segar, bersih dan asri, dinaungi beberapa pepohonan yang rindang dan tanaman yang berbunga mekar beraneka warna dari mawar hingga bunga kertas sangat cantik menawan hati menambah kesan damai di jiwa dan raga 😊

Nah, demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai masjid terbesar se Austria Islamic Center Vienna, sejarah dan pernak-perniknya. Recommanded banget buat pemirsa datang kemari ke Vienna Islamic Center atau Pusat Islam Wina atau seperti ane yang sangat merindukan suasana masjid karena di tempat kita tinggal ga ada masjid 😉

Sampai jumpa di edisi selanjutnya

Schreibe einen Kommentar