Cumi-cumi segar sekilo Rp.918.000 di Naschmarkt, Wina, Austria

Cumi-cumi segar ada di Austria? Ya, sekarang cumi-cumi segar ada di Austria lho, meski negara ini ga ada lautan sedikitpun. Memang kenapa ga ? Di mana menemukannya? Seperti biasa, adanya di pasar  Naschmarkt. Yuk pemirsa, ikuti perjalanan ane menemukan cumi-cumi segar ini

Masih di pasar Naschmarkt, pasar paling terkenal se Austria. Kali ini kita ke bagian seafood atau makanan laut ya. Seafood adalah makanan laut yang ga pernah bosan-bosannya kita konsumsi karena memang enak dan bikin nagih. Dan yang terutama ga bikin bosan atau eneg itu karena lemaknya yang minimalis dan ga bikin penyakit. Lain halnya kalo daging, ada bosannya. Kalo kebanyakan mengkonsumsi juga ga baik, takutnya kolesterol ya 😊

Rata-rata warga Austria memang suka daging. Mungkin karena produknya yang berlimpah di Austria ya, maklum hampir seluruh wilayahnya adalah daratan dan hanya 1,7% perairan. Jadi yang namanya produk laut itu menjadi harta karun yang tak ternilai harganya 😊

Nah, kalo ga ketemu seafood meski dah keliling Austria, cara paling efektif untuk menemukannya adalah pasar Naschmarkt. Dijamin ada meski ga 100% harus ada 😊 Minimal mendekati ada ya.. Ini berdasarkan pengalaman ane lho pemirsa

Pasar Naschmarkt menyediakan makanan laut segar seperti ikan, udang, kepiting, kerang hingga cumi. Ini anggaplah termasuk juga ikan air tawar ya, yang hidup di sungai, danau atau di akuarium atau tambak istilahnya kalo di tanah air. Kalo bahasa kampung halaman ane untuk ikan air tawar adalah ikan darat 😊

Wow, kejutan banget buat ane, kebahagian ane tak terperi saat kita ke bagian seafood. Ini adalah salah satu tujuan ane pergi ke pasar Naschmarkt, cuci mata liat seafood, maklum pencinta seafood ya.. Disaat kebanyakan emak-emak cuci matanya ma perhiasan, ane cuci matanya malah ma seafood haha..

Emang dah niat banget ane ke pasar ini liat seafood. Selalu bilang ke suami, kalo ke kota Wina sekali lagi harus ke pasar ini, karena kita beberapa kali ga kesampaian terus ke pasar ini. Baru kali ini kesampaian. Ini aja sempat bikin suami penasaran, apa sih yang ada di pasar Naschmarkt hingga istri tercintanya nafsu banget pengen kemari 😊

Ada beberapa toko yang menjual seafood. Kita bisa liat dari etalase dimana dipajang seafood ini. Ada ikan-ikan yang sudah dibersihkan sisik dan siripnya serta isinya, ada yang sudah dipotong-potong dan difilet. Bahkan ada ikan yang hanya menyisakan kepalanya yang nongol di permukaan, sementara hampir bagian lainnya nyaris kelelep ma tumpukan es. Iya, es ini bertujuan untuk mengawetkan ikan-ikan agar tetap selalu segar dan cantik

Selain ada ikan-ikan yang khas dari lautan Eropa, ada juga ikan yang diimpor dari berbagai negara. Ada ikan laut yang mirip banget dengan ikan di tanah air kita tercinta di Indonesia, seperti ikan krismon atau krisis moneter, namanya sarden, di Austria namanya sardines. Beda-beda tipis namanya ya pemirsa 😊 Ada juga ikan kembung atau makrelen atau yang mirip ikan kerisi, tapi ini ikan kerisi kelas dua yaitu kerisi Bali, di Austria namanya Meerbarben

Nah, ini dia yang dicari, cumi-cumi pemirsa. Cumi-cumi di sini namanya calamari dan diimpor dari negara Moroko. Wow, jauh juga ya di belahan benua Afrika sono. . Harganya lumayan fantastis. Untuk 100 g dihargai 5,40 Euro atau sekitar Rp.91.800. Jadi kalo mau sekilo siap-siap merogoh kantong hingga 54 Euro atau sekitar Rp.918.000, nyaris sejuta rupiah pemirsa 😊

Mahal banget harganya. Austria gitu lho.. 😊 Jangan dibandingkan ma tanah air kita, apalagi kampung halaman ane ya. Bahkan harga 100 g atau se ons nya melebihi harga sekilo. MasyaAllah, alhamdulillah.. bersyukurlah yang berada di tanah air apalagi yang tinggal dekat laut ya.. Begitu berlimpahnya cumi-cumi dan tentunya harga ga jadi soal 😊

Ada juga saudara cumi-cumi. Besar dan memiliki kaki yang panjang dan banyak yaitu bangsa gurita. Kalo ga biasa makannya pasti ngeri ya karena penampilannya. Padahal rasanya ga kalah sama sejawatnya, agalagi dimasak dengan bumbu banyak, cabe dkk

Jadi kangen juga ma seafood yang satu ini. Seafood yang selalu enak seperti dikasih penyedap rasa atau micin, ciri khas tipikal seafood. Dibikin apa aja nyambung dan enak. Ditumis, digoreng hitam, digoreng tepung, disambel balado hhh.. Suami juga suka banget, yang spesial adalah digoreng tepung. Tapi jangan ditunjukkan wujud asli si cumi-cumi ini ya haha.. Merinding.. bisa-bisa ga jadi makan cumi-cumi. Maklumlah bule ampir ga pernah liat seafood, jadi ya begitu deh 😊

Ini aja saat liat cumi-cumi suami ga komentar. Padahal ane ngomong dah kayak kereta api saking senengnya ketemu cumi-cumi 🙂

Jadi pengen kenal dengan seafood yang satu ini, yuk kita simak bersama-sama pemirsa. Terlebih dahulu kita kenalan ma profilnya ya

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia
Filum : Moluska
Kelas : Cephalopoda
Subkelas : Coleoidea
Superordo : Dacapodiformes
Ordo : Teuthida

Cumi-cumi atau kalo bule bilang calamari adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau sejenis moluska yang hidup di laut. Nama ‘Cephalopoda‘ berasal dari bahasa Yunani yang berarti kaki kepala, ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala.

Pada umumnya cumi-cumi biasa berukuran 5,1 cm. Cumi-cumi yang biasa dikonsumsi oleh kita umat manusia adalah jenis Loligo Pealel dan tersebar di perairan Laut Tengah, Asia Timur serta sepanjang pantai timur Amerika Utara. Total jenis cumi-cumi yang tersebar di seluruh dunia sekitar 300 spesies cumi-cumi yang berbeda. Wow.. banyak sekali ya 😊

Cumi-cumi memiliki kemampuan menyemprotkan tinta kalo dirinya merasa terganggu. Nah, tintanya ini yang kita buang saat membersihkan cumi-cumi biar ga hitam belepotan kalo dikonsumsi ya.. Selain itu untuk menghindari alergi seperti gatal-gatal di kulit. Ya, tinta ini bisa membuat alergi bagi konsumen yang ga kuat daya tahan tubuhnya atau tubuhnya salah mendeteksi keberadaan cumi-cumi di tubuhnya yang dikira merupakan musuh yang membahayakan keselamatan 😊

Nah, tetapi ada kuliner yang mensyaratkan tinta ini lho, yang enak banget dan bikin nagih. Salah satunya ya khas kuliner kampung halaman ane, namanya cumek masak itam (cumi-cumi dimasak hitam, hitam karena warna tintanya yang hitam). Masaknya mudah kok, hanya cabe kecil merah dan hijau beserta bawang putih dan bawang merah diiris, kemudian ditumis bersama cumi-cuminya 😊

Kalo di Eropa, kuliner cumi-cumi yang terkenal adalah dimasak tepung. Cumi-cumi diiris melintang sehingga terbentuk cincin dan dimasak dengan cara dibalur tepung terlebih dahulu kemudian digoreng hingga kuning keemasan. Makannya dengan cara dicocol ma saos tomat atau mayones 😊 Nama kulinernya keren pemirsa, Fried Calamari atau Calamari Fritti

Resep cumi-cumi favorit pemirsa apa? 😊 Boleh dong ane tahu.. Bagikan di kolom komentar ya biar pemirsa yang lain juga tau dan bisa dicoba di rumah, siapa tau menjadi menu favorit keluarga

Cumi-cumi banyak diminati, selain karena rasanya yang ga mengecewakan, cumi-cumi juga banyak sekali kandungan gizinya yang tentunya baik untuk kesehatan, seperti mineral selenium dan vitamin B yaitu riboflavin dan B12. Hmm, enaknya dua kali lipat ya..

Nah, sekian dulu info ane dari Austria pemirsa. Semoga ada manfaatnya. Sampai berjumpa lagi di edisi selanjutnya ya 😊

Schreibe einen Kommentar