Rumput hias di musim gugur di Austria

Tiap musim memiliki banyak kisah. Di musim gugur pepohonan berwarna-warninya dan bunga-bunga uniknya yang bermekaran menambah indah nuansa alam

Tak hanya pepohonan dan bunga, rumput pun turut menyemarakkan musim gugur. Mereka jadi tanaman hias di halaman rumah warga, taman-taman bundaran lalu lintas, perkantoran hingga supermarket dan toko bunga

Rumput yang bagaimana sih yang dimaksud? Rumput seperti alang-alang lho pemirsa. Rumputnya cantik banget, seperti busur panah dengan tinggi sekitar 1 meter  kemudian menukik ke bawah dengan tangkai ungu dan bulu-bulu halusnya berwarna, mulai dari putih hingga coklat krem kemerahan, mirip kemoceng emak-emak di rumah atau ekor kucing

Ada juga yang mencapai ketinggian 2 meter dengan bulu-bulunya yang lebat dan panjang berwarna kuning krem. Kalo yang ini asyiknya dielus-elus manja. Tapi aku cukup menyentuh rumput yang tingginya semampai, semeter tak sampai hingga aku lebih mudah menyentuhnya 🙂

Ah yang bener.. Rumput yang sering mengganggu tanaman lain itu, yang harus diberantas tuntas sebelum tanaman lain kekurangan nutrisi dan mati karena hidup bersamanya, bisa menjadi tanaman hias? Ya.. bener. Malah alang-alang yang ini bisa hidup damai berdampingan dengan tanaman hias lainnya. Mereka cocok satu sama lain, tumbuh subur, saling melengkapi satu sama lain dan meramaikan keindahan taman bunga. Atau tumbuh mandiri dengan gagahnya. Ini yang aku amati sejak awal musim gugur  hingga saat ini.

Ingin tahu, yuk kita eksplor sama-sama pemirsa. Dimulai dari profilnya terlebih dahulu ya 😊

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae
Ordo : Poales
Keluarga : Poaceae

Ternyata alang-alang masuk dalam keluarga rumput hias juga ya pemirsa. Tapi jarang digunakan sebagai tanaman hias. Alang-alang adalah rumput hias bergenus Imperata dari jenis I. cylindrica.

Oh begitu.. Jadi yang aku sering lihat di tepi jalan raya dan di taman-taman dengan tanaman hias lainnya itu alang-alang yang seperti apa ya..

Nah, sama seperti alang-alang yang masuk dalam kategori rumput hias, maka yang aku amati itu juga masuk dalam kategori rumput hias. Jadi tak selamanya identik dengan rumput liar ya pemirsa.

Meski tetap ada yang mengganggu tanaman lain, bahkan manusia yang punya kulit sensitif dan riwayat alergi pun bisa gatal-gatal parah kalo tersentuhnya, semua itu tak berpengaruh pada rumput yang satu ini, yang di Austria masuk dalam daftar rumput hias 😊

Baiklah, sekarang kita bahas tentang rumput hias ya pemirsa. Apa sih sebenarnya rumput hias itu? Rumput hias adalah rumput yang ditanam sebagai tanaman hias.

Ternyata banyak banget rumput hias ini pemirsa, dari marga atau genusnya hingga diklasifikasikan lagi menjadi jenis atau spesies. Bahkan yang biasa dipasarkan sebagai rumput hias. Di supermarket dan toko bunga, menjelang musim gugur sudah mulai heboh saja dengan mempromosikan dan menjual bibit rumput hias ini. Ekornya beraneka warna, bisa pilih mana yang suka, dari warna kuning bersemu merah muda, merah muda cerah, putih hingga krem. Wow.. keren ya pemirsa 🙂

Ga hanya rumput hias atau bahasa kerennya ornamental grass dipasarkan sebagai rumput hias atau tanaman hias, ya pemirsa.. Tetapi rumput asli (Poaceae) juga masuk kategori ini, kemudian termasuk juga dari beberapa keluarga lain yang mirip rumput yang biasanya ikut dipasarkan sebagai tanaman hias. Contohnya adalah sedimen (Cyperaceae), ruches (Juncaceae), restios (Restinoceae) dan ekor kucing (Thypaceae)

Dilihat dari marga atau genusnya dan jenis atau spesiesnya, rumput hias terbagi-bagi lagi, ada rumput awan (Agrostis nebulosa), rumput Pampas (Cortaderia selloana) yang mudah dikenali, dari yang sedikit kerdil hingga sangat besar untuk lanskap, Cortaderia jubata, ada rumput Miskantus dan rumput Pennisetum yang tahan lama hingga musim dingin. Rumput Pennisetum dari jenis P. setaceum adalah rumput air mancur merah, rumput air mancur Afrika, rumput air mancur, rumput air mancur ungu, rumput ruby dan beberapa kultivar lainnya.

Rumput hias telah menjadi populer di taman dalam beberapa tahun terakhir. Oh, begitu .. Jadi aku terlambat dong ya baru tahu saat ini. Ah tidak juga.. namanya juga warga tropis yang hidup di bumi Eropa ya😊

Nah tahun kemaren memang pernah melihat rumput ini di tepi jalan perempatan, tapisaat itu  tak terlalu menarik perhatianku. Saat ini karena seringkali ketemu, bahkan di taman bunga bundaran lalu lintas dan tempat elit lainnya, mulai deh kepikiran dan ingin tahu luar dalam tentangnya

Rumput hias semakin populer di negara beriklim sedang atau negara 4 musim, termasuk Austria dan dipelihara layaknya tanaman hias. Ini karena sifatnya yang tahan banting terhadap suhu dingin. Rumput hias juga terlihat sangat cantik dan bernilai estetika meski di musim gugur dan musim dingin yang suhunya bahkan hingga di bawah 0°C

Jadi jangan heran kalo di musim gugur dan musim dingin, dimana tanaman kebanyakan mempersiapkan diri untuk istirahat panjang menghadapi musim dingin, rumput hias malah tumbuh cantik bersanding dengan tanaman hias lainnya dan turut meramaikan suasana dengan keindahannya 😊

Mereka semuanya monokotil, biasanya dengan daun sempit dan pembuluh darah paralel. Sebagian besar tanaman keras herba, meskipun banyak juga yang evergreen, yang berwarna hijau abadi dan beberapa malah mengembangkan jaringan berkayu. Mereka juga memiliki karakteristik bentuk linear yang mencolok, termasuk tekstur, warna, gerak dan suara sepanjang tahun

Karena keindahannya, rumput hias Pennisetum setaceum ‘Rubrum‘ (rumput air mancur merah) ini memperoleh penghargaan tingkat tinggi dalam dunia perumputan, yaitu Royal Horticultural Society’s Award of Garden Merit di Inggris. Wow.. seru ya pemirsa 😊

Nah, ada keinginan untuk memelihara rumput hias ini di taman halaman rumah ga pemirsa? Tapi harus benar-benar dilihat jenisnya ya, jangan sampai salah memilih rumput. Alih-alih mau indah, malah membuat tak nyaman bahkan bisa bikin mati tanaman lain 😊

Ok deh. Sekian dulu laporanku kali ini. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar