Antalya, provinsi rasa tropis di Turki, dari tanaman alpokat, petai Cina, cabe rawit hingga kebun pisang

Antalya adalah salah satu provinsi di Turki yang terkenal oleh para turis sebagai peristirahatan internasional. Ini karena wilayahnya yang memiliki keindahan yang hampir mencakup semua yang diingini turis. Di Antalya kita bisa mengunjungi wilayah perairannya yaitu laut yang beriklim panas, atau nuansa Timur Tengah atau Afrika yang panas menggigit di datarannya di pusat kota atau ke pedesaannya di ketinggian seperti pegunungan yang udaranya sejuk

Nah bagi emak-emak tropis yang ingin buah dan sayur mayur yang setara dengan tanah air tercinta, Antalya tempatnya. Buah dan sayur mayur ini dihasilkan dari Antalya sendiri lho bukan impor. Kita bisa menjumpai alpokat, jeruk, pisang dan petai Cina alias lamtoro hingga cabe kecil yang pedasnya setaraf dengan cabe tanah air.

Atau ingin merasakan suasana Timur Tengah dan benua Afrika? Di sini tumbuh subur pohon zaitun, pohon tin, delima hingga kaktus beserta buahnya yang lebat. Wow seru ya

Antalya merupakan salah satu provinsi di wilayah Mediterania Turki yang bisa ditumbuhi tanaman tropis.. atau hanya satu-satunya ya? Mengapa bisa demikian?

Aku pun sempat suprais dan kagum lho

Nah di edisi sebelumnya aku singgung ketemu kebun pisang sepanjang perjalanan di provinsi ini tepatnya di Alanya, nah sekarang alpokat dan petai Cina serta jeruk

Saat kita dalam perjalanan di Antalya menuju distrik Kas, kita singgah untuk membeli minuman. Ternyata ada di seberang jalan ada kebun yang lumayan luas milik warga. Penasaran ke sanalah kita. Eh ternyata kebunnya ga dipagar jadi kita mudah masuk. Ternyata di sekitar kebun yang lumayan luas dan depan ke belakang itu ada rumah pemiliknya

Duh seneng banget aku banyak tanaman.. Serasa di kampung halaman di rumah mamak

Yang lebih bikin aku seneng dan sumringah adalah tanaman yang ditanam di kebun ini adalah tanaman tropis. Wow.. seru ya

Mataku langsung tertumbuk pada jantung pisang. Harta karun nih.. Pemilik kebun bilang itu bunga pisang. Terus aku balas enak dibikin sayur. Pasti bukan orang Turki.. pikir beliau. Karena beliau tahu orang Turki tidak makan jantung pisang : D

Ya memang bukan. Orang Indonesia yang hobi makan jantung pisang ini, disayur enak. Orang Indonesia juga bilang jantung pisang, bukan bunga pisang

Suami yang maju dan bangga memperkenalkan aku istrinya dari Indonesia kepada pemilik kebun ini, Begitu juga kepada siapa saja kalo kebetulan aku di samping suami karena tahu istrinya pemalu dan ga bakal memperkenalkan diri duluan 😊Biasanya ga orang Turki ga bule antusias mendengar kata Indonesia

Dengan sigap pemilik kebun memetik jantung pisang untukku. MasyaAllah baiknya untuk tamu tak diundang ini. Jadi ada kenang-kenangan pisangnya kehilangan jantung 🙂

Selain pohon pisang, di kebun pemilik ini tumbuh subur beberapa pohon alpokat yang sedang berbuah dengan lebatnya. Bagaimana dengan buahnya? Meski menunggu berminggu-minggu matangnya hingga diboyong ke Austria, buahnya sangat memuaskan. Dagingnya mulus ga belang-belang. Rasanya juga enak, ga kalah dengan alpokat tropis. Cantik paripurna deh..

Warga Turki di desa terkenal ramah dan pemurah. Selain jantung hati eh jantung pisang, kita dikasih seplastik alpokat, banyak banget. Padahal awalnya hanya jantung pisang aja aku pengen. MasyaAllah alhamdulillah

Nah itu dia pertemuanku pada kebun pisang dan alpokat. Lalu ada tanaman tropis apalagi dimari?

Ada cabe rawit/kecil asli dari kebun petani di Antalya memenuhi supermarket. Saat kita berbelanja, tak lupa aku membelinya. Lumayan untuk teman makan nasi ya biar kata sedang liburan di negeri kebab😊 Cukup menghibur warga tropis dengan adanya cabe kecil nan pedas, meski tak kujumpai kebunnya di provinsi yang paling banyak kota pesisirnya ini

Selanjutnya ada apa lagi?

Dialah petai Cina alias lamtoro. Berbeda dengan pisang dan alpokat serta cabe rawit/kecil, petai Cina tidak ditanam khusus di kebun sebagai komoditi penting. Aku menemuinya di beberapa ruas jalan di provinsi ini, dari sisi jalan raya hingga depan rumah penduduk. Ada yang sengaja ditanam sebagai pohon peneduh, ada yang tumbuh sembarang di lahan kosong. Pohonnya berbuah lebat hingga kecoklat-coklatan saking ga ada yang memetiknya. Duh sayang banget ya..

Aku orang Indonesia yang gemas banget melihat kenyataan ini. Nah saat di Kalkan, aku malah menjumpai pohon ini tumbuh rendah hingga bisa kuamati buahnya yang masih hijau. Pengen ngambil tapi bukan hak pribadi nih.. Kalo ga diambil kok tega banget ya sampai coklat merana nantinya. Kalo di Indonesia, jangankan petainya, daunnya yang muda aja dibikin lalap 😊

Wah belum tau orang Turki lezatnya petai Cina ini atau karena baunya yang bikin mereka ga makan petai KW ini ya.. atau memang ketidaktahuan akan petai yang dijadikan sayuran dan lauk yang enak serta banyak khasiat kesehatan? Entahlah..

Nah mengapa Antalya dikenal sebagai sentra tanaman tropis? Ini karena wilayahnya dan iklim Mediterania memungkinkan tanaman tropis tumbuh baik, ditunjang dengan para petaninya yang rajin dan tekun membudidayakannya. Dan jangan dilupakan juga ada penggemar yang suka buah dan sayur tropis ini, entah itu warga pribumi mau pun warga asing yang tinggal di provinsi ini. Tentu saja ya kalo membudidayakan sesuatu itu ada target pasarnya..

Adakah selain provinsi ini yang membudidayakan tanaman tropis? Ada juga tetapi tidak terdengar gaungnya

Nah demikianlah pemirsa laporanku kali ini mengenai liburan kita ke Antalya, provinsi rasa tropis di Turki, dari tanaman tropis alpokat, petai Cina, cabe rawit hingga pisang

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar