Attersee, danau terbesar di Austria Hulu dengan pegunungan setinggi hampir 2 km

Kali ini kita jalan-jalan ke Attersee, ke kawasan danau dan pegunungan setelah sebelumnya kita eksplore daratan kota Wina dan sungai Donaunya. Sebenarnya ane tinggal di rumah aja menikmati dunia baru sebagai emak-emak rumah tangga, ane dah merasa cukup. Tapi mungkin suami pikir ane perlu refresing lagi biar ga bosan dan ga sampai hati liat ane hanya seharian di rumah. Dari yang sebelumnya sewaktu gadis biasa beraktivitas di luar rumah, bekerja sebagai kuli pemerintah, pergi pagi-pagi buta balik dah menjelang malam, maka setelah menikah ane bagaikan burung dalam sangkar emas 😊 ga kemana-mana.

Tapi bener lho ane ga merasa bosan, bukan lebay bukan apa, tapi emang betah aja di rumah, dah bawaan dari lahir kali ya tipe orang rumahan😊Dulu aja sewaktu masih sama-sama serumah dengan adik perempuan ane satu-satunya, adek selalu bilang ma ane, coba sekali-sekali traveling liat dunia, jangan di rumah mulu. Anteng ane jawab, gadis pergi sendiri itu ga baik, harus ada mahromnya. Ntar deh kalo ada suami, biar beliau yang bawa ane keliling dunia 😊

Bagi ane keluar rumah refresing atau di rumah sama aja. Ane malah merasa aman kalo hanya di rumah aja. Ga nyangka beberapa tahun kemudian kata-kata ane menjadi nyata, ane keluar rumah ma suami. Tulang rusuk ane ternyata jauh banget di negeri orang. Ane yang biasa di rumah malah dapatnya jauh di belahan dunia lain. Dengan suami, traveling pertama ane yang sebenarnya dimulai 😊Jadi harap maklum ya ane kadang agak heboh dan kagetan mulu dengan dunia luar yang serba baru untuk ane 🙂


Banyak yang bilang ane jalan-jalan mulu. Sebenarnya ga sih. Ane keluar rumah kalo lagi mo belanja kebutuhan sehari-hari, dan itu selalu harus ma suami, karena beliau yang tau medannya😊Kebetulan juga di tempat ane tinggal ga ada akses transportasi umum seperti bis, taksi atau angkotan kota. Hanya kereta api.. itupun untuk rute yang jauh bukan rute untuk ke pasar 😊 Nah, sekalian jalan ane moto keadaan sekitar yang kita lewati, kalo masih ada waktu kita mampir kesana dan kemari. Jadi sekali jalan beberapa tempat didatangi. Jadi kesannya jalan-jalan mulu 😉

Nah, balik lagi ke Attersee. Suami ga bilang kalo mo pergi jauh. Beliau hanya bilang mo potong rambut. Mulanya ane ga ngeh. Asik ma hp setia ane, jepret sana sini, video sana sini kayak fotografer profesional. Puas dengan aktivitas, ane mulai merasa ngantuk. Tapi makin lama kok ane jadi mikir juga, kenapa ga nyampe-nyampe ya. Emang salonnya dimana nih? Mo tanya suami mata ane ga bisa kompromi lagi, ngantuk berat 😊

Tiba-tiba suami nyeletuk, liat di depan tuh ada apa. Sontak ane sedikit membuka mata yang sipit ini dan makin lama makin lebar. Ane liat di depan pemandangan yang indah banget. Pegunungan yang tinggi banget dengan cantiknya seperti menghadang kita hanya dalam jarak beberapa meter, sedangkan di samping kita pemandangan ga kaliah cantiknya, danau biru dengan latar belakang pegunungan yang menjulang tinggi juga. Kita seperti dikepung beramai-ramai.

Inilah Attersee. Nama Atter berasal dari kata ata yang berarti air. See adalah danau dalam bahasa Jerman. Attersee yang juga dikenal sebagai Kammersee adalah danau terbesar di wilayah Salzkammergut di negara bagian Austria, Upper Austria atau Oberösterreich. Ini adalah danau terbesar ketiga di Austria menurut wilayah, yang hanya bisa disaingi oleh Danau Constance dan danau Neusiedl. Panjangnya maksimal 18,9 km dan lebarnya 3,3 km dengan luas permukaan 46,2 km². Kedalamannya rata-rata 85 meter dengan maksimal kedalaman 169 meter. Wow..

Ga sabar rasanya nunggu suami memarkir mobil, sampai di darat ane langsung tancap gas menghampiri tepi danau dan memperhatikan airnya yang jernih berkilau biru ditimpa sinar matahari. Lama ga liat ikan idup nan segar ane jadi nafsu banget menunggu penampakannya. Maklum ya di Austria ikan segar adalah barang langka susah dicari, yang ada di supermarket paling yang dah difilet dan dikemas dengan label perusahaan.

Air di Attersee ini keliatan tenang banget tapi menghanyutkan lho. Kata suami berenang di sini lebih sulit daripada di kampung halaman ane karena ga adanya kadar garam untuk keseimbangan tubuh. Kalo yang amatir kayak ane jangan coba-coba berenang kalo ga mo kelelap 😊

Lumayan juga banyak pengunjung berdatangan ke kawasan yang gratis ga dipungut biaya ini. Malah dari negara tetanggapun seperti Jerman berbondong-bondong kemari. Ada yang selfi, ada yang gelar tikar, buka sangu dan makan siang di sini, ada yang berusaha berenang meski hanya di tepian.. ada yang duduk berdua romantisan ma aa’nya. Ada yang ngambil sepeda dari mobil dan mulai bersepeda dan beragam aktivitas lainnya.

Untung ya pengunjung yang datang sopan-sopan. Denger-denger gosip kalo musim panas kebanyakan pada gerah, pake bajunya minimalis banget. Hhhhh.. untung kita datangnya ga di musim panas 😊Bisa jadi juga karena ini bukan daerah pantai yang di tepi laut, tapi danau dengan pegunungan dan area sekitarnya yang dingin sejuk, orang-orang pada ga semangat untuk heboh😊

Sementara ane liat suami asyik mengabadikan momen sekitar juga helikopter yang tepat melintas di atas kita. Kemudian nawarin diri jadi fotografer buat ane. Sini tak fotoin, katanya 😊

Luas permukaan membentang sekitar 20 km dari utara ke selatan dan 4 km dari timur ke barat. Dengan kedalaman rata-rata 85 meter, volume air yang 3.943 km² bahkan melebihi Chiemsee, yang lebih besar menurut luas area. MasyaAllah..

Arus utamanya adalah sungai Seeache, yang mengalir keluar dari danau Mondsee terdekat di barat daya. Baik Attersee dan Mondsee adalah bagian dari rantai danau, dimulai dengan Fuschlsee dan Irrsee. Perairan mengalir dengan sungai Ager ke Traun yang dibuang ke sungai Donau di Linz
Nah, kita liat danau yang dikelilingi oleh pegunungan yang tinggi menjulang. Ternyata di sebelah barat danau adalah Schafberg atau Domba Gunung, yaitu bagian dari Pegunungan Salzkammergut, dengan ketinggian 1.782 meter, memisahkannya dari danau Mondsee, yang pantai selatannya berbatasan dengan negara bagian Salzburg. Sedangkan di sebelah tenggara danau adalah kisaran karst Höllengebirge atau gunung neraka dengan ketinggian hingga 1.862 meter. Wow.. tingginya 😊

Karena angin kencang dan kualitas airnya yang bersih, Attersee terkenal dan menarik perhatian perenang dan pelaut. Pada musim tertentu sering diadakan lomba berlayar. Anginnya yang sering datang tiba-tiba dan kencang banget menjadi tantangan tersendiri untuk para perenang dan pelaut. Terkadang juga angin datang semilir sepoi-sepoi manja yang disebut Rosenwind ini sangat mengharu biru pengunjung. Ini adalah angin timur yang melintasi taman mawar kastil dan memenuhi udara di seberang danau dengan aroma mawarnya 😊

Karena ukuran danaunya dan meski suhu dingin selama musim dingin, danau ini jarang membeku. Terakhir kali danau ditutupi es pada akhir tahun 1940-an. Saat itu orang-orang terlihat meluncur dan mengendarai sepeda motor melintasi permukaan danau yang membeku.Setelah mampir sebentar, saatnya kita mengisi energi ni. Kemana kita cari makanan yang sesuai dengan suasana danau ya.. yang pastinya ikan yang kita cari biar nyambung ma tempat dan suasananya ya 😊Kalo kalkun apalagi kambing ga nyambung kayaknya ma kawasan yang sedang kita kunjungi ini

Schreibe einen Kommentar