Setiba di Laut Merah, setelah mengetahui fakta-fakta mengenai laut yang terkenal sejak ribuan tahun lalu ini, sesuatu berikutnya yang menarik hati kita adalah sebuah masjid terapung yang persis berada di tepian Laut Merah, di kota Jeddah Arab Saudi.
Masjid ini salah satu masjid yang banyak diminati wisatawan lokal, para jemaah haji dan umroh termasuk kita jemaah haji 2023
Mengapa masjid ini menarik perhatian wisatawan? Adakah suatu sejarah yang terkait dengannya? Hmm.. menarik untuk disimak ya
Rombongan kita kemari berjumlah sekitar 45 orang termasuk bapak pemandunya, asli orang Indonesia. Saat kita kemari, tidak saja rombongan kita tetapi wisatawan lain yang membludak. Tak hanya warga lokal dan aekitarnya, warga tropis seperti kita juga para bule. Seperti warga seluruh dunia berkumpul di kawasan ini ya peirsa 🙂
Ga heran karena ternyata masjid ini berada di wilayah Corniche Jeddah, kawasan yang banyak tempat yang juga menarik perhatian pengunjung seperti taman bermain untuk anak-anak hingga deretan kios kecil yang menjajakan beragam makanan dan minuman
Kawasan ini merupakan kawasan baru yang memang sengaja dikembangkan pemerintah setempat sebagai kawasan wisata di sepanjang Laut Merah
Sembari menunggu magrib untuk sholat di masijd terapung, kita bertiga satu daerah bersama beberapa jemaah haji lainnya kemari sambil menikmati pemandangan indah
Sebelumnya di sini banyak terdapat jajanan Indonesia juga termasuk bakso kata pak pemandu. Tapi saat kita kemari tak terdapat satu pun mas atau mbak penjaja kuliner khas Indonesia. Mungkin kalah bersaing dengan produk lokal ya.. entahlah. Pak pemandu juga ga tau
Sayang sekali, apalagi para emak dah berharap menemukan jajajan khas Indonesia. Ah tapi ga masalah ya.. karena pemadangan dimari sangat indah. Di area ini kita tidak bisa menyentuh pasir pantai seperti kebanyakan area laut ya pemirsa.. karena seluruh pinggirannya sudah ditembok
Masjid ini lumayan megah bahkan dilihat dari jarak ratusan meter. Saat kita kemari, hari masih terang benderang menuju asar
KIta sempatkan sholat asar di area sekitar masjid ini. Sayang sekali lagi, kita ga bisa masuk ke dalam masjid untuk sholat di dalamnya karena belum dibuka unutk umum. Mungkin saking banyaknya pengunjung dan tak cukup banyak petugas yang mengatur segala urusannya. Lagipula, masjid ini terapung yang berada di tepian Laut Merah, yang mana sebagian pondasinya terletak di dasar laut bukan di tanah utuh
Tersedia tempat wudhu di dekat area masjid. Tetapi lumayan lama mengantri karena ramainya yang datang berkunjung. Kalau mau aman dan bersih dan masih ada cukup waktu, bisa mengambil wudhu di area taman bermain anak-anak yang jaraknya sekita 5 menit jalan kaki. Di situ lengkap terdapat kamar mandi juga kalau mau mandi 🙂 Bersih banget alhamdulillah
Saat akhirnya kita bisa masuk ke masid yang dulunya bernama Masjid Fatimah kemudian pada Desember 2010 diubah menjadi masjid Ar-Rahmah ini. Senang banget rasanya. Antri tertib memasuki ruangan khusus wanita dan bisa melaksanakan sholat magrib berjemaah
Masjid Ar-Rahmah dibangun pada tahun 1985. Area masjid ini seluas 2.400 meter persegi. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya modern dan kuno serta seni Islam yang dibanun dengan teknologi canggih, sistem suara dan pencahayaan yang bagus
Sebagaimana masjid pada umumnya, masjid ini juga dilengkapi dengan lampu hias gantung yang lumayan indah dan berkelas
Masjid Ar-Rahmah memliki kubah utama yang terbesar dengan 8 pilar penyangga dan 52 kubah luar. Terdapat payung luar, manik-manik di bagoan luar dan dalamnya bertuliskan ayat-ayat Al-Qur;an. Jendela berjumlah 56 didesain dengan corak Islam
MasyaAllah, alhamdullah.. keren ya..
Selesai sholat maghrib kita bersama rombongan melanjutkan perjalanan kembali. Sebelumnya pak pemandu memberi kita kesempatan untuk berfoto ria di kawasan masjid ini yang sangat indah. Lampu-lampu di area kompleks masjid menyala menciptakan pemandangan berwarna yang indah dan gemerlap
Meski terkenal di antara para wisatawan, masjid dan area disekitarnya di kawasan Kunnis di tepian Laut Merah ini tidak ada kaitannya dengan sejarah apa pun ya pemirsa. Tidak juga ada kaitannya dengan rangkaian ibadah haji dan umroh
Nah demikanlah laporanku kali ini mengenai kunjungan ke masjid terapung di kota Jeddah Arab Saudi
Sampai jumpa lagi