Canakkale, perlintasan setelah Edirne Turki di Eropa, melalui kota pelabuhan dan jalan zig zag penuh drama

Canakkale terkenal akan perlintasannya dari dan menuju Eropa. Bagi yang berasal atau berada di berbagai area di Turki, bisa memilih jalur Canakkale bila ingin menyebrang ke Eropa. Tapi tentunya ga langsung ke pelabuhan ya.. kecuali yang memang tinggal di kota pelabuhan dan sekitarnya.

Kita melalui jalan berkelok-kelok atau istilah kerennya zig zag bak ular tangga, kadang turun kadang naik, di ketinggian dengan sisi yang satu daratan atau pegunungan yang menjulang tinggi sedangkan di sisi lainnya adalah jurang kemudian lautan

Begitu juga sebaliknya. Seperti kita dari Eropa. Setelah melalui wilayah Balkan yang terakhir di Eropa yaitu Bulgaria, kita akhirnya tiba di Edirne yang masuk wilayah Turki. Perbatasan kedua negara ini bernama Kapikule

Saat tiba di Edirne kita menuju Canakkale, yang juga merupakan provinsi di Turki ini memakan waktu lebih kurang 3 jam. Perjalanan menuju Canakkale yaitu kota pelabuhannya awalnya biasa-biasa aja. Maklum Edirne adalah provinsi di Turki yang ga begitu banyak lanskapnya ya. Pemandangan alamnya bergantian dari yang subur dan hijau hingga tandus gersang dan panas 😊Hutannya ga banyak, areanya juga datar, pegunungan hampir ga ada karena ketinggian hanya berkisar 500 meter saja

Meski begitu, Edirne yang memiliki 9 distrik ini semakin ke arah lautnya semakin cantik lho. Ini menandakan kalo wilayah ini segera berakhir dan digantikan oleh Canakkale

Lumayan menikmati keindahannya meski ga lama. Tapi cukup bikin terapi mata. Segar banget mata apalagi saat melihat laut di sisi kiri dan pegunungan yang menjulang tinggi di sisi kanan. Wow..laut.. seru suami bahagia 😊

Tentunya aku ikut bahagia juga dong. Bagiku, inilah keindahan Erdine sesungguhnya 😊

Ini adalah yang pertama kalinya kita dari Eropa ke Turki lewat jalan darat di tahun 2020. Biasanya kita naik pesawat terbang dan pulangnya membawa kendaraan pribadi.

Jadi tetap penuh kejutan ya menikmati pemandangan ini. Meski beberapa kali lewat area ini tapi mungkin saat itu ga terlalu menikmati, bisa saja karena hari larut malam saat kita tiba

Akhirnya sampai juga di Canakkale, di pelabuhannya tempat penyebrangan yang selalu ramai. Bangunan tinggi menjulang dari apartemen, rumah penduduk hingga perkantoran memenuhi area ini dengan latar belakang pegunungan dan pepohonan yang tidak kalah tingginya. Berbagai kapal kecil dan besar bersandar di area ini

Canakkale di area ini juga disebut sebagai kota Pelabuhan. Di sinilah kita jumpai Canakkale, benteng pertahanan di masa Kesultanan Utsmaniyah yang dibangun untuk menjaga wilayah ini dari berbagai musuh

Penyeberangan dilakukan dengan feribot sebelum tahun 2022, yang saat ini bisa dengan jembatan yang terbentang antara dua wilayah. Mobil kita masuk ke feribot ikut serta diseberangkan juga.

Penyeberangan memakan waktu 30 menit. Meski hanya 30 menit, kita bisa menikmati keindahan suasana laut. Kita bisa melihat benteng pertahanan yang bernama sama dengan kota pelabuhan ini yaitu Canakkale. Kita juga bisa melihat bangunan 19 Maret 1918 berwarna merah di sebrang lautan dikelilingi pepohonan dan bangunan tinggi menjulang. Berbagai kapal yang hilir mudik dengan formasi teratur

Lautnya yang biru dan ombak yang berdebur kencang ditambah burung-burung penghuni laut yang beterbangan kadang hinggap dengan bahagia, sesekali terbang rendah dan membuat atraksi yang bikin gemas melihatnya menambah indah pemandangan ini 😊

Sampai di tujuan, pemandangan masih sama persis. Kota ini sangat ramai dengan orang-orang dan aktivitasnya, lalu lalang kendaraan yang hendak menyebrang ke Eropa atau baru tiba dari seberang

Agak semrawut. Maklum ya.. namanya juga kota yang ramai dan padat. Meski agak semrawut, tetap ada cantiknya kok. Nah di sini terdapat replika Troya dan musiumnya. Tapi kita ga mampir karena kita akan melanjutkan ke tujuan berikutnya

Masih wilayah Canakkale. Sebelum mencapai tujuan lepas dari wilayah Canakkale, kita akan melewati rute perlintasan yang ga kalah indah dan serunya lho. Apalagi kalo bukan area yang berkelok-kelok bak ular tangga. Aku menamainya jalan yang penuh drama 😊

Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya di atas, kita melalui jalan berkelok-kelok atau istilah kerennya zig zag bak ular tangga. Ini karena medannya kadang turun kadang naik, di ketinggian dengan sisi yang satu daratan atau pegunungan yang menjulang tinggi sedangkan di sisi lainnya adalah jurang kemudian lautan

Bagi yang phobia ketinggian, banyak doa ya biar ga kagetan. Bagi yang suka berpetualang, ini sangat membahagiakan dan memacu adrenalin bekerja dengan semangat. Bagi yang suka keindahan, akan lupa kagetnya karena larut menikmati keindahan lanskap ini

Meski ga lama sekitar setengah jam, lumayan juga ya

Kita melalui jalan penuh drama beberapa kali saban pergi pulang saat liburan ke negara kebab ini, sebelum suami mengetahui jalan yang adem tentram untuk dilalui. Ga apa-apalah ya. Hitung-hitung pengalaman yang tak terlupakan.. halaah..

Nah akhirnya kita bertemu dengan laut yang membentang luas di depan kita. Wow.. cantik banget pemandangan ini. Apalagi saat tiba di jalan raya. Di sisi kiri kanan banyak bangunan tinggi besar, kadangkala berada di atas bukit

Bagi penduduk Canakkale, ga perlu jauh-jauh liburannya. Ke laut aja dah sangat menyenangkan ya. Gratis lagi. Bisa melakukan aktivitas di area laut, dari memancing hingga berenang. Bahkan para pengendara di jalan bisa berhenti dan memarkir kendaraannya untuk kemudian melakukan aktivitas dimari😊

Aku juga nawarin ke suami. Yuk kita istirahat sejenak. Itung-itung refreshing sehabis perjalanan jauh. Tapi ga lah kata suami. Nanti kita benar-benar ke laut ya. Sekarang kita fokus dulu ke tujuan kita 😊

Canakkale yang kita lalui ini memang indah. Ga salah menjadi incaran para wisatawan. Bagi ynag ingin ke Eropa juga bisa memilih rute ini di samping Istanbul tentunya

Senang akhirnya dapat melalui rute Canakkale yang indah ini. Lanskapnya benar-benar cantik. Ada semua yang diinginkan pencinta keindahan, dari daratan, pegunungan hingga lautan

Demikianlah pemirsa perjalanan kita kali ini

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar