Masih menelusuri kota Wina di musim dingin yang sendu kelabu tapi tak bersalju 🙂
Sehabis dari Stephansplatz, selanjutnya tujuan kita ke distrik Leopoldau, di daerah sungai Donau. Di sini biasanya disebut kota baru, yaitu kota dengan bangunan yang baru dan modern. Sungai Donau memang membelah kota Wina menjadi dua, kota tua yang mana terdapat bangunan lama dan tua seperti istana kerajaan jaman dulu dan kota baru dengan bangunan-bangunan modernnya.
Sungai Donau sendiri adalah sungai terpanjang di Eropa setelah sungai Volga. Satu-satunya sungai Eropa yang besar yang mengalir dari barat ke timur. Berawal di Jerman yaitu di Hutan Hitam (Schwarz Wald) panjang sungai ini sekitar 2850 km menuju Laut Hitam di Rumania, terletak di delta Donau, melalui 10 negara Austria, Bulgaria, Kroasia, Jerman, Hongaria, Moldova, Slowakia, Rumania, Ukraina, Serbia dan memiliki anak sungai di 7 negara lainnya. Untuk negara Austria sungai ini melalui kota Wina dan Mauthasen.
Karena kuatir memakan waktu yang lama dan kejauhan, sedangkan waktu kita di Wina tak lama juga, maka kita putuskan hanya sampai di Donauinsel saja.
Ok deh, kita kenalan dulu dengan Donauinsel ya
Donauinsel adalah pulau mungil di tengah sungai Donau. Pulau ini merupakan pulau buatan hasil reklamasi yang terletak di antara sungai Donau dengan kanal Neue Donau (Donau Baru), Wina. Panjang pulau ini mencapai 21,1 km, tetapi lebarnya hanya bervariasi antara 70 sampai 210 m saja
Pulau buatan ini terbentuk dari proyek penggalian kanal Donau Baru yang berlangsung dari tahun 1972 hingga 1988. Tujuan pembuatan kanal tersebut adalah untuk mencegah banjir. Kanal Donau baru ini mengalir paralel dengan sungai Donau sepanjang 21 km melalui wilayah metropolitan Wina. Kanal ini terpisah dari sungai Donau di Langenzersdorf, Austria Hilir (barat laut kota Wina), mengalir melalui distrik ke-21, kemudian bermuara dengan sungai Donau di Taman Nasional Donau-Auen di distrik ke-22 (tenggara kota Wina). Kanal Donau Baru memiliki lebar sebesar 150 m.
Donauinsel saat ini juga berfungsi sebagai tempat rekreasi. Konsepnya adalah taman di alam terbuka, dimana pengunjung bisa bersantai, piknik atau berolahraga di pulau ini. Kalau lagi ada festival area ini penuh dengan kedai makanan dan musik. Aaa.. jadi seperti di kampung halaman. Kalau ada hajatan biasanya banyak buka kedai makanan dadakan, seperti pasar kaget ya kan 😊
Nah karena sebagai tempat rekreasi, tentunya di pulau ini ada banyak restoran, tempat olahraga dan pantai untuk berenang. Kalau mau makan kita bisa pesan sandwich atau masakan khas Austria Wiener Schnitzel. Tahu kan Wiener Schnitzel? Ok aku kasih tahu ya bagipemirsa yang belum tahu 🙂 Wiener Schnitzel adalah kuliner Austria yang terbuat daging ayam tipis, atau kalkun atau daging sapi muda yang dicelup ke tepung terus telur dan terakhir dibalur dengan Semmel brössel/ tepung roti dan digoreng garing, dimakan dengan ditetesi lemon/jeruk nipisnya bule. Selain kuliner khas Austria, kuliner manca negara tersedia di sini seperti India juga. Wah..
Kalau mau keliling-keliling di daratnya, kita bisa menyewa sepeda. Atau menyewa perahu atau kapal sebesar 18 Euro kalau mau menelusuri perairannya. Tapi ada polisi air ya jadi kita harus siap-siap juga dengan SIM kita atau paspor
Kita ke Donauinsel keesokan harinya setelah menelusuri kawasan Stephansplatz pada pagi hari setelah sarapan. Dari hotel tempat kita menginap, jalan kaki saja semenit ke stasiun Längenfeldgasse dan memulai perjalanan dengan kereta api bawah tanah ke jalur U6 berwarna coklat yang hanya 2 menit kita sudah sampai ke stasiun Westbahnhof. Keren kan 🙂
Kemudian dari stasiun Westbahnhof ini yang merupakan penghubung ke jalur U3 berwarna oranye kita lanjut lagi menuju stasiun Volkstheater, juga hanya dalam hitungan beberapa menit saja.
Selanjutnya dari stasiun ini kita ke jalur U2 berwarna ungu menuju stasiun Praterstern yang memakan waktu kira-kira 15 menit. Nah ini pemecah rekor agak lama perjalanan kita 🙂
Mengenai stasiun Praterstern, stasiun ini dibuka pada 28 Februari 1981. Lumayan tua umurnya ya.. Stasiun ini merupakan penghubung ke U2, jalur utama dan S-Bahn. Awalnya dibangun cabang jalur U1A, U2 kemudian dibangun.
Masih belum sampai 🙂 Sekali lagi perjalanan ya. Ok lanjut dari stasiun ini kita ke jalur U1 berwarna merah menuju ke stasiun Donauinsel dimana area Donauinsel ini yang akan kita jelajahi. Stasiun Donauinsel sendiri dibuka pada 3 September 1982 merupakan stasiun yang berada di lantai bawah jembatan Reichsbrüke. Wow keren😊
Ngomong-ngomong tentang jembatan Reichsbrüke, jembatan ini menyebrangi sungai Donau, Donauinsel dan Neue Donau. Jembatan yang bernama resmi Johann-Nestroy-Brücke dengan panjang total 528 m ini menghubungkan distrik kedua Wina, Leopoldstadt, dengan distrik ke-22 Wina, Donaustadt. Jembatan yang dibuka pada 8 November 1980 untuk umum ini terbentang dari Mexicoplatz di Handelskal di tepi barat hingga Donau city dan Vienna International Centre di tepi timur.
Akhirnya kita sampai juga ke sini. Tak memakan waktu lama, hanya butuh 2 menit. Saat kita sampai dan keluar dari kereta api, lha langsung ada jembatan. Takjub banget aku. Ternyata kita ada di tengah-tengah sungai Donau yang cantik lho. Aku semangat mengajak suami mencoba ke sisi kanan jembatan terlebih dahulu. Kemudian memandang lurus ke depan, eh langsung disambut dengan burung-burung yang sibuk bernyanyi dan beterbangan kian kemari. Burung-burungnya agak besar dan didominasi warna putih bersih.
Tak kalah heboh juga itik-itik yang di bawah semangat berenang seakan menyambut mereka. Ada satu dua burung yang mampir ke itik-itik di tepi sungai sebelah kiri. Senangnya mengamati mereka 😊
Saat itu waktu baru saja menjelang asar, pukul 2. Maklum musim dingin ya.. Siangnya lebih cepat datang dan singkat waktunya daripada malam hari. Langit masih biru cantik.
Pemandangan para hewan dan sungai serta langit biru menambah keindahan dan kecerian area ini di musim dingin. Senangku bertambah-tambah 🙂
Gantian kali ini aku melihat pemandangan ke sisi kiri dan kanan dari jembatan sebelah kanan. Masih tetap menakjubkan. Banyak bangunan yang menjulang tinggi dan modern. Penasaran aku pengen jalan ke sana. Suami bilang, sanggup nih jalan sepanjang itu.. Keliatannya saja dekat tapi ternyata lumayan juga kalau bolak balik 1 km lebih, belum muter-muter areanya. Mau? Akhirnya kita cuma lihat pemandangan dari jembatan saja.
Tak hanya kita, ternyata yang ke sini ada rombongan wisatawan dari mancanegara juga. Heboh banget seperti diriku jepret sana sini. Awas jangan kepinggiran motonya, sayang hpnya jatuh ntar, kata suami lagi
Pengawas nomor satu suamiku pada istri tropisnya ini 🙂
Puas lihat pemandangan dari sisi kanan jembatan, kita menyebrang ke sisi kiri jembatan. Lagi-lagi pemandangan cantik banget. Kali ini di depan kita tak hanya sungai tetapi seperti ada pepohonan dan perbukitan. Di sisi kanan dan kiri tetap masih didominasi bangunan tinggi menjulang, modern dan menterang. Aku jepret sana sini lagi.
Setelah selesai melihat pemandangan dan mengabadikannya kita kembali ke stasiun kereta api bawah tanah dan balik ke hotel. Cukup dulu perjalanan kali ini
Sebenarnya masih ada lagi beberapa distrik yang melalui Jalur U1 ini banyak obyek wisatanya yang sayang dilewatkan, seperti Alte Donau, kawasan timur laut Wina, merupakan pertemuan aliran sungai, mata air tanah yang dijadikan tempat wisata mandi, berenang dan berlayar.
Ada juga Prater atau Wiener Prater, daerah hutan dan padang rumput di sepanjang sungai Donau, yang dulu khusus dijadikan tempat wisata kaum bangsawan. Saat ini ada taman bermain dengan Wiener Riesenrad/kincir raksasa Wina. Wiener Riesenrad adalah sebuah kincir ria yang berada di pintu gerbang taman ria Wurstelprater di Leopodstadt, Wina. Dibangun pada tahun 1897 dalam perayaan hari peringatan ulang tahun emas Franz Joseph I, merupakan salah satu kincir ria pertama di dunia. Kincir ini bukan satu-satunya di Wina, tapi yang terbesar. Kincir ria yang kedua berada di Bohemian Prater.
Semuanya asyik untuk dijelajahi. Nah tapi karena sudah masuk deadline alias habis waktunya , kita cukupkan sampai di sini saja dulu ya. Masih ada lain waktu untuk mengeksplor Wina lagi😊
Ok deh.. sekian dulu edisi kali ini ya pemirsa
Sampai jumpa lagi