Ane dan suami ke stasiun kereta api bawah tanah U-Bahn biasanya memang dengan tujuan, yaitu menuju ke suatu lokasi yang dekat dijangkau dengan transportasi. Nah, untuk yang ke sekian kalinya kita ke stasiun kereta api bawah tanah yang menjadi kebanggaan warga kota Wina Austria. Kali ini kita ke stasiun U-Bahn Südtiroler Plaz-Hauptbahnhof
Ada bangunan atau tempat apa saja yang menarik hati di sini ya.. kemudian jauhkah lokasinya. Ini wajib diketahui traveler lho 😊
Bangunan yang paling dekat dengan stasiun kereta api bawah tanah U-Bahn Südtiroler Platz tentu saja stasiun kereta api cepat Schnellbahn yang masih satu area, yaitu stasiun utama Wina atau Hauptbahnhof. Stasiun ini memang berada satu lokasi dengan stasiun U-Bahn Südtrioler Platz yang berada di jalur U1. Hanya berjalan kaki 3 menit ditemuilah stasiun ini
Karena ada dua stasiun yang berada pada area yang sama, maka nama stasiun ini komplit menjadi stasiun U-Bahn Südtiroler Platz-Hauptbahnhof. Bisa saja kita hanya menyebut satu nama antara Südtiroler Platz atau Hauptbahnhof, tetap bisa dikenal kok.
Tapi kita bukan ke stasiun utama Wina untuk mencoba kereta api cepat di darat ya.. Cukup menggunakan kereta api bawah tanah aja 😊
Saat kita keluar stasiun U-Bahn Südtiroler Platz-Hauptbahnhof ini menuju darat, ga seperti kebanyakan stasiun pada umumnya langsung menemui bangunan tinggi besar seperti kompleks bangunan pusat perbelanjaan dan mall dengan brand terkenal dan hiruk pikuk pengunjung, di sini lengang adanya.
Jarak dengan bangunan penting dan banyak dikunjungi warga dan wisatawan pun terbilang jauh banget. Ini untuk ukuran ane bahkan stasiun pada umumnya 😊 Ukuran dekat adalah satu menit hingga 3 menit, kurang dari itu pun ada dimana bangunan tepat berada di sisi stasiun
Selain stasiun Hauptbahnhof, jarak terdekat yang harus ditempuh adalah 10 menit ke istana Belvedere, itu artinya berjarak sekitar 1 km kalo jalan santai. Selanjutnya ada 21er Haus memakan waktu 12 menit, Karlskirche dengan waktu tempuh 15 menit, Wien Museum Karlsplatz hingga 17 menit, Naschmarkt dengan waktu 18 menit dan Amalienbad bahkan hingga 21 menit. Wow.. lumayan juga ya kalo ditempuh dengan berjalan kaki 😊
Kok kita bisa tau ya.. Iya.. karena sesaat setiba di darat, beberapa langkah dari stasiun ane dan suami menemui dinding petunjuk yang menyebutkan nama bangunan berikut waktu tempuhnya. Lumayan menambah informasi 😊
Nah, di antara semua tempat ini, hanya satu yang pernah kita kunjungi yaitu Naschmarkt. Tentunya ga perlu lagi kemari ya kalo harus jalan kaki menempuh waktu 18 menit. Capek dong. Dan yang pasti ga efisien 😊 Mending kita naik kereta api menuju stasiun yang terdekat dengan pasar tradisional terbesar satu-satunya di Austria ini aja ya, yaitu stasiun U-bahn Kettenbrückengasse. Hanya semenit aja berjalan kaki saat tiba di darat 😊
Tempat yang lainnya kita belum pernah kemari. Tapi kalo melihat jaraknya yang menempuh waktu lumayan jauh, sepertinya kita cari stasiun lain yang lebih dekat dengan lokasi ini ya.. Kalo hanya sekedar kenalan, ga apa-apa deh 😊
Sepertinya menarik nih. Untuk mengenal mereka. Yuk lanjut kita kenalan satu per satu dengan tempat menarik ini
Di mulai dari yang paling jauh ya.. Setelah Naschmarkt, ada Amelienbad.
Amelienbad
Amelianbad adalah suatu perkotaan yang dikenal dengan kolam renang dalam ruangan di Reumanplatz 23 distrik ke-10 kota Wina yaitu Favoriten
Amelienbad dibangun antara tahun 1923 dan tahun 1926 oleh pemerintah kota Wina sesuai dengan rencana oleh arsitek Karl Schmalhofer dan Otto Nadel. Pada waktu itu merupakan tempat pemandian terbesar dan paling modern di Eropa Tengah
Amelienbad dibagi menjadi area kolam renang, sauna, pemandian shower dan pemandian berjemur. Kolam renang mencakup kolam renang olahraga dan jalur berukuran 33,3 x 12,5 meter dan kedalaman 1,25 hingga 4,85 meter serta kolam renang anak-anak
Nah, amelienbad ini dibangun memang dengan tujuan. Seperti dikutip dari pidato pembukaan Amelienbad pada 8 Juli 1926 oleh walikota Karl Seit : ‘Pemandian ini dibangun untuk membangun sepotong keindahan di tengah-tengah rumah tua hingga budaya fisik menembus massa rakyat terluas. Pekerja membutuhkan udara, cahaya dan air‘
Nama Amelienbad diambil dari nama anggota Dewan Kota waktu itu Amalie Pölzer
Wien Museum Karlsplatz
Awalnya stasiun ini bernama Museum Sejarah Kota Wina atau Museum Kota Wina, didirikan sudah lama sekali, yaitu pada tahun 1887 dan bertempat di Balai Kota Wina hingga tahun 1959. Museum ini dipersembahkan sebagai campuran koleksi sejarah dan seni, dengan memberikan penampang perkembangan kota Wina dari awal Neolitik ke kamp legiun Romawi Vindobona hingga abad ke-20. Selain pameran permanen, pameran khusus juga ditampilkan secara berkala
Museum Kota Wina diganti namanya menjadi Museum Karlsplatz Wina pada tahun 2003, ketika Museum Kota Wina digabung di bawah arahan Wolfgang Kos di bawah payung merek baru Museum Wina
Pada malam 3 Febuari 2019, Museum Wina ditutup selama 3 tahun karena renovasi. Meski demikian, tetap harus ada pameran, misalnya di MUSA di Balai Kota, Museum Startgalerie Arthotek
Karlkirche
Karlkirche adalah gereja Santo Karolus bergaya barok yang terletak di sisi selatan Karlsplatz, yaitu di distrik Innere Stadt, kurang lebih 200 meter di luar Ringstraße, Wina Austria. Karlkirche memiliki kubah yang berbentuk panjang ellipspoid dan telah lama menjadi gereja paroki. Gereja ini dianggap sebagai salah satu mahakarya seni di kota Wina. Karlkirche dipersembahkan untuk Santo Karolus Boromeo, salah satu tokoh Kontra Reformasi pada abad ke-16
Pembangunan gereja ini dilatarbelakangi pada tahun 1713, satu tahun setelah terjadinya wabah pes, dimana Kaisar Karl IV telah berjanji akan membangun sebuah gereja yang akan dipersembahkan untuk santo pelindungnya, Karolus Borromeo, yang dihormati sebagai penyembuh orang yang sakit pes. Pembangunan dimulai pada tahun 1716 dan selesai pada tahun 1737
21er Haus
Di dekat stasiun ini juga ada 21er Haus. Nama bangunannya unik ya.. Sebenarnya bangunan apa sih ini.. 21er Haus adalah bangunan yang dibangun sebagai paviliun Austria pada tahun 1958 untuk expo 58 di Brussels dan pada tahun 1962 sebagai museum Wina abad ke-20 dengan julukan 20er Haus. Untuk tujuan ini dibawa dari Brussels ke taman Swiss di distrik ke-3 Wina yaitu Landstrasse. Kemudian pada tahun 1979-2011 bangunan ini menjadi cabang Museum Seni Modern. Sejak 15 Nopember 2011 menjadi cabang Belvedere Museum Austria
Dari nama 20er Haus, bangunan ini berganti nama menjadi 21er Haus dan akhirnya menjadi Belvedere 21 sejak tahun 2018, yang menampilkan seni Austria dari abad ke-20 dan ke-21 dalam konteks internasional
Nah itulah dia pemirsa bangunan-bangunan yang berada didekat stasiun dari yang terjauh hingga yang dekat yaitu 21er Haus. Bangunan yang paling dekat adalah Istana Belvedere
Sudah bisa ditebak kan kenapa kita ke stasiun U-Bahn Südtiroler Platz-Haptbahnhof.. Kita kemari karena keinginan ane untuk melihat istana Belvedere. Istana ini memang belum pernah kita kunjungi. Ada apa di sini .. tentu menarik untuk diketahui ya
Belvedere adalah sebuah kompleks bangunan bersejarah yyang terletak di distrik ke-3 kota Wina. Kompleks ini terdiri dari dua istana bergaya baroque yaitu belvedere Atas dan Belvedere bawah, sebuah Orangerie dan kandang kuda istana. Kedua istana dipisah oleh sebuah taman yang dihiasi oleh air mancur, patung-patung bergaya Baroque dan bunga-bunga
Belvedere dibangun selama periode pembangunan besar di Wina ketika kota ini menjadi ibukota Kekaisaran Austriadan tempat kediaman Dinasti Habsburg. Peirode ini berlangsung setelah kemenangan Pangeran Eugene dari Savoia dalam serangkaian perang melawan Kesultanan Utsmaniyah
Istana ini dibangun sebagai kediaman musim panas untuk Pangeran Eugene
Belvedere saat ini dibuka untuk umum sebagai sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi seni, termasuk seni modern karya Gustav Klimt dan Egon Schiele
Nah, bagaimana kita bisa sampai kemari? Apakah susah? Namanya baru pertama kali ya pemirsa, agak gampang-gampang susah 😊 Kita ikuti aja seperti saran gps. Dan pulangnya kita punya trik yang membuat kita ga perlu putar keliling mencarinya 😊
Ane memfoto setiap jalan yang dilalui dan menarik perhatian ane. Suami juga menyarankan begitu. Maklum ga dekat ya pemirsa.
MasyaAllah alhamdulillah pemandangan di seputaran area ini lumayan cantik dan bersih. Seperti bangunan di kota Wina umumnya, tinggi besar berbentuk kotak berbaris memanjang pada setiap sisi jalan. Lalu lintas pun terjaga tertib dan keamanannya
Salah satu yang menandakan kita menuju lokasi istana adalah adanya rumah ibadah yang tinggi menjulang
Saat sampai di taman kecil di depan halaman rumah ibadah berwarna merah bata ini di sisi jalannya, sempat-sempatnya ane minta waktu ma suami untuk memfoto bunga-bunga cantik berwarna lembut. Suasana musim dingin menggigit lumayan adem dengan kehadiran bunga-bunga cantik si Calunna vulgaris ini 🙂
Di sampingnya ada bangunan dengan tulisan di dinding Galeri Belvedere. Nah dengan adanya bangunan ini sepertinya kita ga jauh lagi deh tiba di tujuan
Ternyata memang benar pemirsa. Saat tiba di perempatan jalan, dimana sebelah kiri kita lagi-lagi bangunan cinderamata Belvedere, di depannya terdapat dinding berwarna krem kalem yang merupakan pagar istana dan terlihat seperti kubah berwarna hijau dawet dengan semburat warna kuning emas. Dan ahay.. ada beberapa bendera bertuliskan Belvedere di tiang yang dipancang di depan pagar tembok istana ini
Kita sudah sampai.. seru ane ke suami diiringi senyum bahagia sampai di tempat tujuan 😊