Lanjut kita ke tujuan berikutnya, Stephansplatz. Dari stasiun Herrengasse yang berlajur U3 warna oranye kita tinggal lanjut naik kereta api bawah tanah menuju stasiun Stephansplatz yang hanya memakan waktu cukup singkat juga, hanya 2 menit😊 Stasiun Stephansplatz dibuka pada 6 April 1991, penghubung dengan jalur U1 sejak tahun 1978, platformnya bertumpuk juga sama seperti stasiun-stasiun sebelumnya, kereta menuju Simmering di atas kereta menuju Ottakring.
Penasaran aku dengan area ini, Stephansplatz yang katanya kawasan terbesar di Wina Austria. Benarkah? Sebelumnya kita pernah ke sini survei tempat saat pertama kali tiba di Wina sehari sebelumnya di musim dingin yang syahdu sendu, agak sore sebelum maghrib. Maklum ya tempatnya luas, jadi mau adaptasi dulu agar tidak kesasar,
Saat kita berhenti di stasiun Stephansplatz dan menuju ke darat, kita disambut dengan bangunan-bangunan tua yang elegan dan klasik berpadu ma bangunan-bangunan modern, kumpulan burung merpati dan lokasinya yang relatif ramai dengan wisatawan. Bagus di ihat siang ataupun malam hari. Ornamen-ornamen natal dan tahun baru masih terpasang cantik, belum dilepas sampai nanti akhir bulan Januari.
Stephansplatz adalah sebuah alun-alun yang terletak di pusat kota Wina. Di salah satu sisi dari Stephansplatz ini terdapat katedral Stephansdom. Alun-alun ini dinamai dari katedral Stephansdom yang merupakan salah satu katedral tertinggi di dunia. Katedral Stephansdom ini dibangun pada tahun 1137 dan selesai tahun 1160.
Katedral Stephansdom adalah adalah gereja gaya gothik yang paling dikenal dengan arsitektur menara selatan sebagai titik tertinggi katedral yang dikonstruksikan selama 65 tahun, dari tahun 1368 sampai dengan 1433. Katedral yang menjadi pusat dari keuskupan Wina ini termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Banyak profil menarik terutama atapnya. Bagian atapnya dihiasi oleh 230.000 ubin kaca berbentuk mozaik elang berkepala dua. Ini merupakan simbol keluarga Habsburg yang pernah berkuasa. Lokasinya berada ditengah-tengah deretan gedung tua di tengah kota tua Wina.
Kalau masuk ke gereja ini ada 4 bagian, ke bagian tengah dan atas lantai dikenai biaya. Kalau hanya ke sisi kiri dan kanan gratis. Ada lift ke menara untuk melihat pemandangan indah dari atas.
Sebelum abad ke-20, sederetan rumah/Haus memisahkan Stephansplatz dari Eisen Platz, tapi sejak rumah-rumah itu dihancurkan, nama Stephansplatz mulai digunakan untuk wilayah di antara keduanya. Di sebelah barat alun-alun ini terdapat Graben, sementara di selatan adalah Kärntner Straße. Kärntner Straße, pusat belanja dan jalan-jalan terbentang dari alun-alun Stephansplatz di depan katedral Stephansdom, bersatu dengan Ringstraße dekat Wiener Staatsoper (Gedung Opera Wina), melewati Hotel Sacher yang terkenal dengan kue coklat yang bernama Sachertorte.
Gedung Opera Wina atau Wiener Staatsoper adalah salah satu teater terbesar dan terluas di dunia. Di tempat ini sering dipakai oleh banyak musisi dan seniman terkenal mulai dari komposer, soloist, konduktor dan penari. Penampilan opera dan balet setidaknya 300 kali dalam setahun.
Gedung Opera besar yang ada sekarang dibangun pada tahun 1869 dan memiliki gaya French Early Renaissance, sementara interiornya memiliki tangga besar menuju ke lantai pertama. Ada Schwind Foyer dan Tea Room dengan permadani dinding yang menawan. Tempat teater ini mampu menampung 2211 penonton dengan 110 musisi. Gedung Opera ini juga merupakan rumah bagi Vienna Philharmonic Orchestra. Saat kita ke sini, di depan gedung opera ini sedang ada layar tancap kayak di kampung halaman. Itu tuh, layar lebar di tempat terbuka dimana semua orang bisa menonton gratis😊. Disediain juga tempat duduk berderetan rapi dan siapa aja yang mau menonton dan duduk dipersilakan. Aku lihat penonton yang duduk larut menikmati opera ini, ga peduli ma orang-orang yang lalu lalang disekitarnya 😊
Di sisi alun-alun yang bersebrangan atau di hadapan Stephansdom terdapat Haus-Haus yang merupakan bangunan bergaya modern. Bangunan ini sangat kontras dengan Stephansdom dengan desain pasca modern dan fasad kacanya yang berkilau.
Walaupun pada awalnya publik meragukan kombinasi antara katedral dari abad pertengahan dengan bangunan kaca dan besi, keduanya kini dianggap sebagai contoh bagaimana arsitektur lama dan baru dapat berdiri secara berdampingan.
Alun-alun ini selalu ramai oleh aktivitas sepanjang hari. Pusat kota Wina ini sangat semarak karena ada pertunjukan jalanan, kereta kuda juga becakdan iring-iringan pembeli, para wisatawan dan pencari kopi terbaik. Banyak orang berkostum Mozart berkeliaran untuk menawarkan konser piano. Pada musim panas, para seniman jalanan terbaik di Wina akan bersaing menarik perhatian. Saat kita ke sini di musim dingin ini juga ada iringan musik pertunjukan jalanan, apalagi di akhir tahun dan di awal tahun, berpadu dengan iringan kereta kuda dan becak. Ada yang selfi-selfian juga siaran live lewat hp. Lebih ekstrim dariku ternyata yang paling banter berfoto-foto 😊
Di tempat ini terdapat berbagai jajanan, restoran, kafe, toko souvenir, butik, departemen store yang menjual berbagai brand terkenal.
Tapi kita ga belanja, cukup menikmati aja cantiknya barang-barang brand terkenal itu😉
Stephansplatz ini mudah dicapai dengan berjalan kaki, gratis ya😊, banyak juga obyek wisata lainnya. Kalo capek jalan kaki atau lagi merasa romantis, boleh dicoba keliling area ini dengan kereta kuda😊
Di ujung kedua jalan ini kita akan menemukan peninggalan menarik dari abad pertengahan. Terlindung di balik penutup kaca, kita bisa melihat Stock-im-Eisen (Staff in Iron), sepotong kayu yang telah dipasang ratusan paku sejak abad ke-15 oleh para pandai besi dan tukang kunci
Setelah melalui Stephansplatz, terdapat apartemen tempat Mozart pertama kali tinggal di Wina. Ini adalah apartemen pertama Mozart ketika pertama kali merantau dari kota kelahirannya, Salzburg ke Wina.
Setelah selesai jalan-jalannya, kita balik lagi ke stasiun kereta api Stephansplatz dan rencananya mau ke area yang agak jauh, kira-kira 15 menit naik kereta api, di area sungai Donau😊 Sungai Donau mengalir memisahkan kota lama dan kota baru yang mentereng dengan bangunan modern. Letaknya berada di Sungai Donau yang lebih besar. Jadi sungai Donau yang mengalir di tepi kota tua itu disebut kanal
Ok deh.. sekian dulu edisi kita kali ini mengenai jalan-jalan ke kawasan terbesar Wina di Stephansplatz, Austria di musim dingin
Sampai jumpa lagi