Ini pengalamanku pertama kalinya naik kereta api 🙂
Saat itu suami mengajakku jalan-jalan ke kota Wina, ibukota negara Austria. ‚Kali ini kita tidak membawa mobil. Kita naik kereta api ya, ‚kata suami.Wah.. benarkah? Aku membayangkan bagaiimana rasanya naik kereta api, hampir lupa karena sudah beberapa bulan yang lalu naik kereta apinya😊 Maklum pemirsa, aku seumur-umur belum pernah naik kereta api, memang baru kali ini, di luar negeri lagi! Tepatnya saat mendarat di bandara Hamad Internasional, Doha, Qatar. Itu pun kereta api listrik dalam bandara untuk memudahkan para penumpang menuju gate (baca: gerbang) yang dituju karena bandara yang luas banget dan banyak gate/pintu gerbangnya. Lumayanlah kalau mau jalan kaki, apalagi yang dikejar deadline pesawat berikutnya.
Jadi apa kerjaanku selama di Indonesia ya hingga tak pernah naik kereta api. Ya, maklum lagi karena aku tinggalnya di pulau, yang sama sekali tak ada akses kereta apinya. Gimana mau ada kereta api, dikelilingi laut gitu, yang ada juga kapal-kapal 😊
Nah karena tempat tinggal kita ada di negara bagian Oberösterreich (Austria Atas) dengan ibukota Linz yang adalah kota ketiga terbesar di Austria, maka kita naik kereta api yang melalui jalur kereta barat (Westbahnhof). Dari rumah ke stasiun kereta api terdekat hanya berkisar 1 km.
Suami beli tiketnya cukup melalui mesin otomatis yang tersedia di stasiun. Sebelum menuju stasiun Westbahnhohf yang ada di Wina, kita menuju stasiun di kota Linz menempuh waktu kurang lebih sejam dari stasiun kereta api tempat kita tinggal. Untuk tiket dari stasiun Linz ke stasiun Westbahnhof di Wina, suami belinya via online internet. Seru ya 🙂
Hatiku senang sekali naik kereta api untuk pertama kalinya. Menikmati pemandangan alam di sepanjang perjalanan, saat msuim dingin dimana salju terhampar luas seperti permadani yang berkilau diterpa sinar matahari. Suamiku tersenyum bahagia melihat istrinya bahagia, mungkin maklum juga ya karena baru kali ini aku naik kereta api sungguhan haha
Mengenai kota yang kita tuju yaitu Linz, kita pernah ke kota ini beberapa kali. Saat mau ke alun-alun kotanya, suamiku memparkir mobil di ruang parkir stasiun Linz karena susah untuk memarkirkan kendaraan di area seputar alun-alun. Orang-orang lebih memilih jalan kaki menikmati pusat kota Linz yang dimulai dari Landstrasse menuju alun-alun hingga sungai Donau yang membelah kota Linz menjadi dua.
Karena musim dingin, pemandangan kali ini dipenuhi dengan salju. Aku masih ingat dengan patung dua ekor singa putih di area luar stasiun yang menandakan keberadaan stasiun ini dengan taman kota dan isinya berbagai jenis tanaman berbunga
Sesampainya di stasiun aku takjub banget. Jangan dibayangkan stasiun di sini sumpek, apek dan sesak ya.. Ternyata stasiunnya sangat elit dan modern, luas, bersih, rapi dan nyaman, tidak berbeda jauh dengan bandara. Wah kerennya 🙂
Di bulan Januari ini sisa ornamen natal tahun lalu masih terpajang menambah cantik stasiun. Ramainya tak kalah heboh dengan bandara. Saat suami asyik pesan tiket kita untuk jalan-jalan menelusuri Wina melalui toko agen di stasiun, mataku tertumbuk pada toko bunga. Tak tahan rasanya ingin lihat bunga-bunga cantik. Usai transaksi aku mengajak suami mampir ke toko bunga itu.
Maklum naluri perempuan ya suka yang cantik-cantik dan indah. Ternyata bunga-bunga disini dihargai banget lho, malah ada sekuntum anggrek berharga 26 Euro, yang kalo dirupiahin mencapai hampir setengah juta rupiah. Wow 😊
Selain toko bunga, disini terdapat beberapa supermarket terkenal seperti Billa dan MD, juga tempat makan cepat saji seperti McD ataupun kalo mau makanan negara lain seperti Cina dan Turki tersedia tempat makannya disini. Jadi kalau muslim mau makan bisa ke tempat makanan Turki saja, dijamin kehalalannya.
Ada beberapa butik dan mal juga, seru ya. Eh ternyata ada burung-burung merpati main ke dalam stasiun ini lho. Sewaktu kita mau beli makanan, mereka ikut juga berada dekat kita. Mereka mungkin kelaparan ya karena di musim dingin begini sulit cari makanan.
Oya, kalau komunikasi atau update status biar kekinian jangan kuatir disini ada layanan wifi gratis yang disediakan stasiun, juga pertokoan dan tempat makan yang ada didalam stasiun.
Stasiun ini tak hanya melayani rute lintas kota tapi juga lintas negara, seperti negara tetangga Jerman. Sistem pelayanannya juga super mantap, tepat waktu ga ngaret. Kalo kereta apinya berangkat oukul sekian dan sekian, selalu tepat, jarang meleset. Waktu dihargai banget 😊Di tiap layar monitor besar terdapat jadwal keberangkatan. Kalau mau beli tiket via mesin otomatis tersedia juga.
Nah itu dia stasiun Hauptbahnhof di kota Linz. Selanjutnya dari stasiun yang megah ini kita menuju ke stasiun berikutnya, Westbahnhof yang fasilitasnya sama seperti stasiun di Linz, tapi lebih besar dan luas juga megah yang terletak di kota Wina. Stasiun Westbahnhof merupakan penghubung dengan U6, jalur utama dan S-Bahn. Terdapat dekorasi kesenian di bagian persimpangan. Stasiun U6, yang dibuka tahun 1989,. berada di dalam stasiun Stadtbahn 1898. Stasiun Westbahhof berada di jalur U3 yang berwarna oranye.
Sebagai pusat jalur kereta api nasional, Wina dilewati jalur kereta api barat Westbahnhof ini sampai ke Salzburg. Jalur ini awalnya adalah bekas rute kereta api lama Express Orient yang menghubungkan Istanbul (Turki) sampai Calais (Perancis) dari tahun 1883 sampai dengan tahun 2009.
Disini tersedia supermarket yang buka dari pukul 6 pagi sampai dengan pukul 24.00 malam. Sangat berguna banget buat penumpang yang butuh keperluan mendadak. Malah tempat makan Turki buka 24 jam. Saat itu suami kelaparan tengah malam. Perutnya tak mau kompromi dengan cemilan, harus makan besar. Cari makanan ke tempat makan cepat saji McD dan sejenisnya pada tutup semua, dan kita coba ke stasiun ini, ternyata hanya ini yang buka. Suami pesan kebab dürüm sama seperti döner kebab yaitu sandwich dengan isi sayuran dan daging, tapi kebab dürüm lebih komplit, rotinya juga lebih tipis dan panjang menutup rapat isinya.
Nah, untuk mudah jalan-jalan ke Winanya, untuk mencapai stasiun yang dekat kita cari hotel terdekat dengan stasiun untuk menginap. Alhamdulillah yang cocok di daerah Längenfeldgasse, yang menuju ke stasiunnya hanya 1 menit aja jalan kaki
Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai ke kota Wina dengan kereta api dari stasiun Hauptbanhof Linz ke stasiun Westbahnhof
Sampai jumpa lagi