Pusat kota Manisa di propinsi Manisa, Turki ini padat banget, baik bangunannya maupun orang-orangnya dengan segala aktivitasnya sepanjang hari. Kota ini makin cantik dan eksotik dengan gunung Spil di depannya yang menjulang tinggi.
Ga heran ane dan suami saat jalan-jalan kemari, dalam sehari bisa dua sampai tiga bangunan sejarah yang dikunjungi atau numpang lewat aja. Karena selain bangunan sejarahnya yang masih terjaga rapi, bangunan barunya pun ga kalah heboh menariknya, seakan-akan berlomba-lomba mendapatkan perhatiannya.
Mulai dari deretan pertokoan kelas biasa sampai elit, restoran kelas bawah sampai kelas atas, taman bunga, taman kota, alun-alun sampai perkantoran dan hotel-hotel numplek jadi satu di kota yang padat ini
Dari jalan raya nampak bangunan bersejarah yang dibangun pada masa Kesultanan Utsmani atau Ottoman Empire, yaitu masjid Hatuniye dan kompleksnya, dengan menara tunggalnya yang lumayan tinggi cantik menjulang berwarna putih dengan jeda zig zag atau berkelok-kelok.
Masjid ini makin cantik dan anggun karena berlatar belakang gunung tertinggi di kota yang berjuluk Sehzadeler Sehri atau Princes of City atau kotanya para Sultan ini
Dari jalan raya untuk ke masjid yang menghadap ke jalan raya ini kita melewati kolam persegi panjang yang bening airnya dengan beberapa air mancur dan taman bunga dengan bunga-bunganya yang cantik dan indah dipandang đ Kalo lelah atau kepanasan abis dari jalan-jalan dan butuh kesegaran, tinggal buka kran air yang tersedia untuk umum di taman ini. Di area ini biasa digunakan warga untuk beristirahat lesehan di tanah atau pun rumput yang dinaungi pohon-pohon yang rindang dan berbunga juga dengan lebatnya.
Beberapa meter berjalan sampailah kita pada tangga dengan beberapa anak tangga untuk mencapai masjid yang disambut dengan halamannya yang lumayan luas terlebih dahulu.
Di halaman yang luas ini ada kursi-kursi panjang yang disediakan bagi siapa saja yang mampir ke masjid, baik untuk istirahat mau pun menunggu waktu sholat. Karena halamannya yang luas, masjid ini biasa digunakan untuk mensholatkan jenazah. Di depan halaman masjid ada meja khusus untuk meletakkan peti jenazah yang di dalamnya ada jenazah yang akan disholatkan. Jadi sholat jenazah dilakukan di luar masjid, bukan di dalam masjid dan hanya kaum pria aja yang melaksanakan sholat jenazah menurut aturan di sini.
Ada bangunan pondok berbentuk bulat/ melingkar tempat mengambil wudhu tepat di pelataran masjid. Di bagian barat masjid terdapat madrasah berbentuk persegi panjang yang dibangun dengan batu bata, sangat klasik namun artistik đ
Kemudian sampailah kita ke tangga dengan beberapa anak tangga menuju ruangan dalam masjid. Masjid berbentuk persegi panjang ini memiliki ruang utama ditutupi dengan kubah besar yang duduk di atas pulley segi delapan dan kubah kecil di kedua sisi. Tempat komunitas terakhir ditutupi dengan 5 kubah kecil yang terletak di 6 kolom. Mimbar masjid ini merupakan salah satu contoh terbaik seni dekoratif di Turki. MasyaAllah..
Masjid Hatuniye dan kompleksnya ini dibangun atas perintah Sultan Beyazid II dan istrinya HĂźsni Sah Sultan pada tahun 1490. Pada tahun 1497, beberapa toko/ kursunlu Han dibangun dengan maksud untuk menambah pendapatan kompleks bangunan. Beberapa kompleks bangunan, seperti madrasah dan dapur rusak akibat kebakaran pada masa Perang Kemerdekaan
Dah lama banget ternyata umur masjid dan kompleksnya yang masih terawat rapi dan indah, bangunan klasik nan elegan ini ya, menjadi saksi sejarah kuatnya masa pemerintahan Kesultanan Utsmaninyah selama berabad-abad. MasyaAllah, alhamdulillah
Bagi pemirsa yang ingin liburan ke Turki, masjid Hatuniye dan kompleksnya ini recommanded banget dah đ