Melayang di udara di Hängebrücke dan Treppe ins Nichts Dachstein, Austria

Jembatan gantung (bahasa Jerman Hängebrücke) Dachstein dan Tangga kemana-mana (bahasa Jerman Treppe ins Nichts) merupakan daya tarik selanjutnya di daerah stasiun gunung Hunerkogel di massif Dachstein ini.

Untuk mencapai ke jembatan gantung ini kita terlebih dahulu naik gondola yaitu kereta gantung dari stasiun lembah Türlwadhütte menuju stasiun gunung Honerkogel, yang memakan waktu lebih kurang 6 menit dengan jarak hampir 1 km dengan kenaikan vertikal. Dari dalam gondola yang terbuat dari kaca sekelilingnya, kita bisa melihat dari jarak beberapa meter jembatan gantung ini.

Sesampainya di stasiun gunung kita terlebih dahulu menjelajahi area stasiun ini termasuk balkon Skywalk yang menjorok 4 m dari tebing gunung. Jadi seperti menggantung di udara gitu. Serasa di negeri awan 😊 Beneran deh di lapangan luas dengan panjang 19 meter diselingi salju tebal putih bersih dengan awan di sekeliling kita yang berarak-arak kita serasa berada di awan. Dari Skywalk ini kita bisa melihat negara tetangga Slovenia.

Hmm.. Lumayan juga kita menjelajahi area ini yang sangat indah dimana-mana sampai kita akhirnya liat jembatan gantung yang menghubungkan ke daerah gunung lainnya. Kekaguman ane ga ada matinya. Wow satu ke wow lainnya lagi dan lagi.

Saat sedang asik-asiknya menikmati pemandangan dari Skywalk Dachstein dan sekitarnya ternyata adek ipar dah pergi duluan ninggalin kita ke jembatan  gantung. Ane kaget dan tanya ke suami apa ga dilarang tuh memasuki area ini. Kalo orang frustasi tempat ini bisa jadi ajang empuk bunuh diri seperti di negara maju Jepang. Hhhh.. mana peduli Pemerintah Austria orang mau bunuh diri apa ga. Lagian orang sini sangat menghargai nyawa, ngapain mati konyol 😊Hmm.. benar juga

Aaa.. ane jadi mikir buat apa dibangun jembatan gantung ini kalo ga dimanfaatkan. Jadi ga dilarang dong ke jembatan gantung. Lha jembatan ini dibangun emang untuk tempat wisata kok. Keliatan mengerikan sih karena berada di ketinggian yang sangat, sedangkan di bawah dah siap menanti jurang dan kawan-kawan. Yang punya penyakit phobia ketinggian ga disaranin jalan di jembatan ini. Tapi kalo masih maksa jalan di jembatan ini jangan liat ke bawah jembatan ya, pura-pura ga tau aja😊 Ok, bakal seru lagi nih nampaknya.

Nah, untuk menuju jembatan ini kita dengan terlebih dahulu berjalan melalui hamparan salju atau gletser. Dingin dah pasti ya. minus di bawah 0°C. Awalnya ane ga yakin bisa berjalan di atas hamparan salju ini. Maklum orang kampung.. baru kali ini berada di ketinggian amat sangat 😊, di daerah pegunungan dan bersalju lagi. Kalo orang Eropa sih dah biasa ya, lha emang hidupnya di daerah dingin. Lha kalo ane, yang ga ada pengalaman sama sekali, bisa apa. Lagian umur ga di masa mekar-mekarnya lagi, pasti banyak pengaruhnya. Kalo suami masih seperempat abad-an umurnya sih ga masalah, cowok lagi 😊

Tapi karena suami menyemangati ane, akhirnya ane pun melangkahkan kaki juga. Harus-berhati-hati karena jalan di salju yang cukup tebal ini lumayan licin. Selain harus hati-hati melangkah, mata juga harus awas dengan bodi yang harus selalu seimbang biar ga tumbang ditengah-tengah hamparan salju yang luas ini. Tapi tetap tuh yang namanya naluri fotografi tangan rasanya gatal mau foto-foto, maklum ya pemandangannya sangat indah 😊 Makanya seluruh anggota tubuh harus berkoordinasi dengan baik.

Ahay.. akhirnya kita sampai juga diperbatasan menuju jembatan. Berjalan di atas jembatan ini merupakan sensasi luar biasa buat ane. Alhamdulillah ga phobia ketinggian, jadi dinikmati banget. Awal sekali emang iya, saat dalam perjalanan bermobil berkelok kelok kiri kanan jurang dan tebing yang dalam dengan kenaikan vertikal lebih kurang 700 m menuju stasiun lembah. Kalo yang rada ga nyaman atau pusing karena jembatan ini dalam posisi yang digantung di ketinggian jangan kebanyakan liat ke bawah jembatannya ya, sekali-sekali memandang ke depan, ke kiri dan ke kanan 😊

Jembatan gantung atau Hängebrücke ini dibangun oleh Perusahaan HTB dari Imst Tyrol Austria dengan waktu konstruksi dari Desember 2012 sampai dengan Juli 2013. Jadi memakan waktu 6 bulan. Lebar jembatan ini kira-kira 1 meter aja dengan total panjang jembatan adalah 100 meter dan gradien 12%. Tapi tenang pemirsa, jembatan ini aman kok. Pagar dan tali baja dengan tinggi 1,3 m memastikan keamanan mutlak tinggi di udara. Sebanyak 63 ton baja yang dipasang dengan 30 ribu item memperkokoh keamanannya. Jembatan ini dirancang tahan angin 250 km/jam dan tahan menampung 750 kg salju/m². Wow..

Sepanjang jalan jembatan ini kita menemukan ada banyak gembok yang terkunci di sela-sela kawat pagar jembatan, dari gembok yang murahan hingga yang mahal harganya. Orang bilang ini gembok cinta karena ada embel-embel nama pasangan dan gambar cupit. Pertama kali nemu gembok cinta ini di jembatan Nibelungen di kota Linz.

Suami bilang ini kepercayaan orang-orang yang sedang lebay ma cinta, biar awet cinta mereka. Hhhh.. ada-ada aja. Jadi gembok cinta ini juga tanda kalo mereka pernah ke jembatan ini. Selain gembok cinta, di sela-sela kawat pagar jembatan terdapat banyak salju tipis yang membeku dan sangat tajam bila dipecahkan, seperti pisau. Karena berada di ketinggian, suara salju tipis yang kita pecahkan ini seperti nyaring dan membahana 😊

Dari jembatan gantung ini kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indah ke arah Schladminger Tauern ke Pegunungan Alpen Slovenia dan Pegunungan Dachstein. Nah, setelah melangkah puluhan meter di jembatan ini sampailah kita ke “Stairway to  Nothingness“. Di sini kita juga dapatkan pemandangan yang luar biasa indah dan cantik dari 400 m ke kaki Dachstein massif/ dinding pegunungan Dachstein.

Apa itu Stairway to Nothingness? Stairway to Nothingness atau kalo bahasa Jermannya Treppe ins Nichts  atau kalo diterjemahkan ke bahasa tanah air lagi menjadi Tangga kemana-mana atau Tangga Ketiadaan ini adalah bagian dari jembatan gantung yang menjorok ke depan berupa tangga sempit dengan 14 anak tangga menuju balkon/ platform kecil yang ukurannya kira-kira 1×1 m yang terbuat dari kaca di ujung jembatan gantung, yang berdiri tepat di permukaan batu 400 m di atas tembok. Jadi dengan balkon yang kecil ini dan kondisi tempatnya memungkinkan kita seperti melayang di atas bebatuan di atas ketinggian bebas lepas.

Berat tangga ini totalnya 5 ton. Temboknya asli dari dinding bebatuan pegunungan ini lho.. Nah, untuk memungkinkan konstruksi jembatan suspensi fenomenal dan Tangga Kemana-mana ini dipakai kabel baja tebal 58 mm, 63 ton baja yang dah disebutkan sebelumnya dan 6 km dari sambungan las dan beton.. Wow.. Tangga dengan balkon mungil ini dapat menampung 4 orang aja. Tempat wisata ini dibangun di salah satu lokasi dan kondisi yang sulit serta ekstrim di Pegunungan Alpen,MasyaAllah..  tapi ini yang bikin unik. Kalo mau uji nyali ke sini aja. Jangan bilang dikau berani ketinggian kalo belum datang kemari ya

Yang paling semangat berfoto selfi di Tangga Kemana-mana ini ternyata adek ipar kita. Keliatannya aja pendiam, eh ternyata dulu-dulu minta difotoin suami 😊 Jadi semangat juga nih. Lanjut lagi ane kemudian suami kemudian kita berdua berfoto ria. Puas melihat pemandangan yang luar biasa indah dari ketinggian ini sekaligus sedikit ngeri-ngeri manja kalo liat ke bawah 😊 dan berfoto ria, anenaik tangga ke sasaran selanjutnya. Ane penasaran dengan ujung jembatan ini, ada apa gerangan yang tersembunyi. Ane lanjut menjelajah ujung jembatan dan  membiarkan sejenak dua beradek berfoto ria lagi 😊

Pelan-pelan ane berjalan menuju ujung jembatan ini karena terdapat tembok besar berupa dinding bebatuan berwarna coklat muda kemerahan  yang indah bagian dari pegunungan Dachstein, yang ditumbuhi sejumput dua jumput lumut kuning coklat kemerahan juga, dengan saljunya yang tebal dan besar yang menempel manja. Ada tetesan air dari salju yang mencair menciptakan harmoni suara yang indah. Duh, sempat mikir gimana kalo salju ini rontok dan menimpa jembatan ini ya. Ya Allah seremnya..

Di ujung jembatan ini ternyata ada orang lho 🙂 pekerja yang membersihkan salju yang tebal dengan ketinggian sampai 4 meter. Kalo ga segera dibersihkan takutnya longsor dan ga ada akses melalui jalan ini yang ternyata lagi  di ujung jembatan ini ada lubang berupa gua agak gelap. Ini menghubungkan kita ke Istana Es. Di tempat ini terdapat patung-patung yang terbuat dari es dan bagian dalam dari gletser Dachszein atau hamparan salju. Wow indahnya..

Gimana pemirsa.. ada minat pengen jalan-jalan ke sini nikmati sensasi kesegaran dan keindahan Dachstein.. dari awal kepergian hingga menuju Dachstein, tiba di stasiun lembah menuju stasiun gunung naik gondola, lanjut lagi menikmati Skywalk dan sekitarnya, hamparan salju dan gletser tempat berski ria, lanjut lagi uji nyali meniti jembatan gantung Hängebrücke, sport jantung lagi di Tangga Kemana-mana atau Treppe ins Nichts dan ademkan hati di Istana Es 😊

Biaya masuk ke jalan tol menuju Dachstein ini 5 Euro, lanjut ke kawasan Dachstein diawali stasiun lembah dengan biaya masuk 5 Euro lagi, selanjutnya menuju stasiun gunung naik gondola atau kereta gantung per orang 31 Euro. Tapi  sejak 17 Mei 2018 sampai dengan Nopember nanti untuk memasuki kawasan jembatan gantung dan Treppe ins Nicht serta Istana Es ini dikenai biaya per orang 10 Euro untuk dewasa, remaja 8 Euro dan anak-anak 5,5 Euro. Sebelumnya biaya masuk ke sini masih gratis untuk kita 😊 Untuk mengetahui berapa biaya dan kapan lokasi ini dibuka untuk umum atau tidak kita bisa buka situsnya di internet atau menelpon langsung pihak stasiun lembah Dachstein.

Nah gimana pemirsa. Ga ada salahnya masukkan Dachstein di Austria dalam daftar liburan pemirsa. Dijamin memuaskan 😊

Schreibe einen Kommentar