Ini dirasakan warga tropis sepertiku, ingin ke Wina lagi, salah satu kota terbesar di Eropa yang berada di Austria. Kemari hanya sekilas, saat tiba pertama kali di tanah Eropa di bandara Internasional Wina dan di stasiun kereta apinya, Westbahnhof. Tidak sempat keliling apalagi jalan-jalan,karena kita masih lanjut perjalanan menuju rumah.. Padahal kota ini cantik lho. Aku terkesima melihat kecantikannya saat pertama kali tiba di darat. Tahu gelagatku begini, suami memfotoku beberapa detik sebelum lanjut perjalanan agar aku tak penasaran 😊
Ya, Wina memang terkenal akan kecantikannya. Kota ini terkenal sebagai kota musik, kota budaya, teater, kuliner hingga pariwisata. Wow.. keren ya.. Tak hanya itu, kota ini juga terkenal akan kebersihan dan kerapiannya serta tertib dan teratur.
Akhirnya kita kemari lagi beberapa bulan kemudian di musim dingin. Musim yang dingin menggigit ini tak menyurutkan kita jalan-jalan kemari. Ada beberapa tempat yang kita eksplor selama beberapa hari di kota Wina, yang untungnya cuaca mendukung sinar mentari cerah ceria tak bersalju dan sendu kelabu
Apa sih yang menarik dari kota ini selain sebagai ibukota negara? Kenapa terkenal dengan julukannya kota musik, teater hingga pariwisata?
Ok deh.. kita langsung saja ya pemirsa berkenalan dengan kota ini
Wien, Vienna atau Wina adalah kota terbesar di Austria, dan merupakan ibukota Austria yang dulunya juga merupakan ibukota kekaisaran Habsburg dan pusat ekonomi Eropa Tengah bagian selatan selama berabad-abad. Wina dengan penduduk kurang lebih 1,8 juta jiwa ini terletak di bagian timur laut Austria, berjarak 65 km masing-masing dari negara tetangga Republik Ceko atau Hongaria di sebelah timur.
Luasnya 45 km², dikelilingi oleh negara bagian (Bundesland) Niederösterreich atau Austria Hilir.
Austria terdiri dari 9 negara bagian atau provinsi yang merupakan struktur pemerintahan tertinggi, kemudian distrik, kota-kota dan terakhir adalah gemeinde. Nah, kita tinggal gemeinde, di bagian terkecil struktur pemerintahan ini.
Lanjut lagi ke Wina ya pemirsa. Dari 23 distriknya, 21 berlokasi di sebelah kanan Sungai Donau (dari arah aliran ke bagian selatan). Distrik pertama membentuk pusat kota atau Innere Stadt. Di pusat kota terdapat terusan yang dinamakan Donaukanal, salah satu anak sungai Donau yang membentuk sebuah pulau di mana ada berdiri dua distrik Wina, Briggettenau dan Leopoldstadt.
Wina diikenal sebagai kota budaya, tempat kelahiran dan banyak musisi ternama antara lain Schubert, Johann Strauss I dan Brahms. Mozart dan Beethoven, Wina adalah kota dalam meniti karir, menuju puncak hingga menutup mata. Dari kota ini banyak lahir gubahan dan opera terkenal. Oleh karena itu Wina dijuluki sebagai kota musik di Barat.
Karya musisi Johann Strauss, Mozart dan Beethovan masih dinikmati sampai hari ini. Bahkan Mozart telah dijadikan ikon untuk kota Wina lho. Dekat Gedung Opera ada patung Mozart yang sedang bermain biola berdiri di tengah taman kota. Di sebuah taman bernama Stadtpark ada patung perunggu Johann Strauss yang sedang memainkan violin didirikan pada tahun 1921. Di kota ini juga banyak terdapat opera house teater musik klasik.
Selain ini kota Wina terkenal akan kecantikan arsitekturnya yang menampilkan bentuk-bentuk terbaik dari berbagai zaman, mulai dari periode Gothik, Barok hingga modern. Meskipun pernah hancur akibat Perang Dunia II, kota Wina telah bangkit dan menjadi kota industri modern serta pusat komunikasi.
Tempat-tempat wisatanya sangat indah seperti Stephansdom (Katedral St. Stephen), Ring Boulevard dan Karntner Strasse, Nah area ini tak luput kita eksplor. Saat menjelang dan malam tahun baru, tempat ini sangat ramai dikunjungi meski pun musim dingin. Terdapat hiburan berupa marching band, iring-iringan kuda delman istimewa dan parade musik di sepanjang jalan
Stephansdom (Katedral St. Stephen) dikenal dengan arsitektur menara selatannya sebagai titik tertinggi katedral yang dikonstruksikan selama 65 tahun, dari 1368 sampai 1433.
Karntner Strasse yaitu pusat belanja dan jalan-jalan terbentang dari alun-alun Stephansplatz, bersatu dengan Ring Boulevard dekat Wiener Staatsoper (Gedung Opera Wina) melewati hotel Sacher yang terkenal akan kue coklat yang bernama Sachertorte, museum Albertina yang menyimpan seni grafis, lukisan dan sketsa dari para pelukis terkenal
Di bagian luar Gedung Opera digelar hiburan rakyat ‚layar tancap‘ sejak sore hari hingga ke malam tahun baru. Belum lagi pertunjukan di dalam gedungnya ya 🙂
Di kota ini terdapat berbagai istana cantik yang sebagian telah menjadi museum dan masih terawat hingga kini, seperti istana Schönbrunn, istana Hofburg dan istana Belvedere. Maklum ya karena dulunya pernah berbentuk kerajaaan.
Ketiga istana ini tak luput kita eksplor. Tak terhitung ramainya orang kemari, dari yang berjalan-jalan menelusuri areanya hingga ke dalam istana Meski penuh orang namun teratur, tidak berdesakan apalagi senggol-senggolan. Musim dingin mengademkan jiwa yang membara 🙂
Wina juga merupakan kota cantik dengan banyak taman kota, salah satunya adalah Volksgarten.
Di Wina juga terdapat kantor pusat PBB (United Nation) dengan nama Vienna International Center, sama seperti di Jenewa, Swiss
Tak hanya itu, Wina adalah pusat jalur kereta api nasional. Kota ini dilewati jalur kereta barat (Westbahnhof) sampai ke Salzburg. Untuk jalur kereta selatan (Südbahn) menghubungkan Wina dengan Graz dan Trieste. Bandara Internasional Schwechat terletak 19 km di timur, masih dalam wilayah kota.
Sistem transportasinya juga sangat mendukung tuh. Tak hanya di darat, tetapi di bawah tanah juga. Bagi yang mau mengeksplor kota Wina bisa menggunakan kereta api bawah tanah. Tiket kereta api tidak diperiksa, hanya sekali saja karena kepercayaan kepada masyarakatnya tinggi. Jalur kereta api bawah tanah yang dikenal dengan U-Bahn ini menghubungkan stasiun-stasiun kereta api utama dengan pusat kota.
Untuk di darat, jalur kereta api cepat metropolitan atau Schnellbahn (S-Bahn) membawa penumpang dari bagian selatan kota dan seberang sungai Donau ke bagian utara kota dalam waktu singkat. Selain itu ada juga tram (Strassenbahn) serta bus.
Penduduk Wina hobi jalan-jalan, baik di jalan utama, taman-taman atau hutan wisata. Berbagai obyek wisata dirancang agar bisa menunjang kegiatan jalan-jalan ini. Tak hanya hobi jalan-jalan, mereka juga menghargai kehidupan tenang dan menyenangkan (gemütlichkeit) seperti menikmati minum kopi atau anggur di kedai-kedai pinggir jalan.
Nah demikianlah edisi kali ini mengenai jalan-jalan kita di musim dingin di kota Wina dan mengenal kota ini, dari kota musik hingga teater
Sampai jumpa lagi