Mengunjungi Aquazoo, Anthropoda Zoo dan Museum di Zoo Schmiding, Austria

Betapa senangnya ane saat ke area kebun binatang yaitu Zoo Schmiding, meski awalnya ane sempat ga terlalu tertarik. Karena ane maunya ke area yang istimewa dan penuh warna seperti ke danau dan pegunungan, maklum musim gugur ya.. Apalagi Zoo Schmiding dekat dengan area tempat tinggal kita, kapan saja kita bisa kemari. Tapi karena sedang musim gugur yang mana waktu siang singkat, kita ga bisa pergi jauh karena waktu akan habis di jalan saja. Lagian kan kita baru pertama kali ini ke Zoo Schmiding. Ga ada alasan ane untuk menolak 😊

Di sana juga kita ga melulu ketemu hewan, kita juga bakal ketemu ma hutan lho. Pastinya berwarna-warni, timpal suami. Wow.. langsung deh ane semangat. Ini dia yang ane cari 😊

Selanjutnya meluncurlah kita ke area yang memakan waktu sekitar 30 menit dari rumah ini. Biasanya kalo kita keluar lingkungan tempat kita tinggal, kita repot mencari tempat parkir. Maklum ya harus benar-benar cermat kalo ga mau berurusan dengan polisi 😊 Alhamdulillah di area ini disediakan parkir gratis ga kenal waktu

Zoo Schmiding merupakan area kebun binatang. Meski begitu, area ini ramai dikunjungi. Beragam pengunjung tumplek jadi satu di sini, dari bayi hingga nenek kakek, dari yang hanya jomblo hingga membawa keluarga 😊

Zoo Schmiding yang merupakan tempat wisata terbesar di negara bagian Upper Austria ini menjadi salah satu area yang ramai dikunjungi dan selalu menarik minat warga.

Bukan saja karena koleksi para penghuni kebun binatangnya saja, akan tetapi area yang disulap menjadi sangat indah dan mempesona, asri dan nyaman yang membuat pengunjung betah dimari, dari hutan wisata, hutan tropis, sabana Afrika, danau, pulau hingga taman dan taman bermain anak

Ke sini kita seperti ke berbagai tempat wisata, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Persis seperti ke istana Schönbrunn, hanya istana Schönbrunn lebih lengkap dan wah banget 😊

Area Zoo Schmiding terbagi area luar atau outdoor dan area dalam atau indoor. Jika pengen menelusuri area indoor, kita membayar tiket hingga 20 Euro per orang. Kita memulai perjalanan area seluas total 32 hektar ini dengan menelusuri area indoor terlebih dahulu

Jadi selain area outdoor Zoo Schmiding, ada area indoor yang meliputi Aquazoo dan Anthropod Zoo Schmiding dengan total area indoor 3500 m² termasuk museum. Dari luar nampak gedung dengan atap seperti rumah keong bernama Aquazoo.

Nah ini dia awalnya sempat mengecoh ane. Ane kira Aquazoo itu tempatnya para ikan.

Saat pertama kali masuk ke ruangan ini ane senang banget dan harap-harap cemas, karena pastinya akan ketemu ikan-ikan cantik dalam aquarium yag luas dan jernih airnya ya.. Tapi kok sepanjang perjalanan hanya ketemu ruang kaca yang dihuni para serangga sih.. termasuk kecoa dan kelabang seribu yang di Indonesia hewan biasa banget.. Istimewanya mereka di Eropa 😉

Ternyata setelah selesai menelusuri, ruangan itu adalah Anthropod, tempat bermukimnya para serangga dan kawan-kawan. Maklum ya kita ga pakai pemandu, jadi hanya mengikuti kata hati dan petunjuk jalan aja 😊 Padahal di luar gedung jelas-jelas namanya Aquazoo. Ahay.. ternyata Aquazoo adalah hewan dalam ruangan (umumnya kaca).

Nah di dalam gedung Aquazoo ini terbagi dalam beberapa ruangan yang terdiri dari Anthropod, Aquarium dan museum.

Lama ane ga foto-foto karena masih dalam tahap mengamati dan belum begitu tertarik juga, sehingga akhirnya ketemu dengan rombongan kupu-kupu dalam ruang kaca, lengkap dengan ornamennya yaitu bunga-bunga yang cantik dari tanaman keluarga aster. Di setiap dinding ruang kaca tertera profil yang memudahkan pengunjung mengenalnya dan menambah wawasan dan pengetahuan.

Ternyata ini adalah ruangan Kebun binatang Antropod atau Anthrodenzoo yang terdiri dari para serangga dan kawan-kawan juga terdiri dari terarium dengan ruang kupu-kupu, yang diletakkan dalam aquarium atau ruang kaca.

Mulai deh ane semangat foto-foto 😊

Tapi semangat berfoto ane sempat terhenti lagi saat tiba di museum. Museum ini belum lama dibuka, tepatnya tahun 2017. Letaknya persis di sebelah Aquazoo. Museum yang bernama lengkap Evolusionary Museum ini membahas tentang Evolusi Manusia. Ane kurang tertarik kemari. Tapi suami semangat banget. Hanya sekedar ingin tahu bagaimana pandangan barat mengenai nenek moyang manusia

Tentunya kita ga setuju ya nenek moyang kita berasal dari kera. Penggagas Teori Evolusi yaitu Mas Darwin ini aja yang mengada-ada. Beliau juga kalo dibilang nenek moyangnya kera yakin deh bakal nyengir kuda 😀

Tapi ga semuanya melulu tentang evolusi manusia. Mengenai peradaban manusia dan kebudayaan juga diulas. Saat kemari, ane pengen cepat-cepat keluar. Ga tahan ane mah ama yang menyeramkan. Mana pengunjung hanya kita berdua, suami mah anteng aja..

Ruangan museum evolusi manusia ini ternyata luas banget lho, terdiri dari beberapa lantai. Saat ke lantai atas, ada jendela kaca besar yang sayangnya tidak tembus pandang, sehingga kita tidak bisa melihat pemandangan di luar

Nah yang rada melegakan hati dan menarik perhatian ane, saat ke sesi agama terutama agama Islam yang turut dibahas dan benar adanya

Akhirnya masa-masa menegangkan berakhir sudah. Kita sampai di penghujung ruangan museum dimana terdapat koleksi batu-batuan yang cantik-cantik, meski ga banyak. Ada berwarna ungu mengkilat, ada coklat dan hitam, ada krem putih hingga putih susu.

Ada yang berbentuk batangan, batu berduri landak hingga kristal mengkilat.

Turmalin nampak cantik dengan adanya batangan yang menonjol di antara bebatuan,

Amethyst yang merupakan jenis mineral kuarz violet atau violet, ada juga Rauchquarz gelap yang diberi nama Morion, ada penggabungan kalsit dan pyrit, kemudian Vanadinit dari Maroko, Trilobiten Drotops armatus juga dari Maroko di Berg Issimo serta gipslocke

Di ruangan ini nampak jendela yang bening tembus pandang, sehingga kita bisa menikmati pemandangan musim gugur yang cantik di luar sana. Benar-benar menarik hati 😊

Nah, tibalah saatnya kita ke area Aquazoo. Area ini diawali dengan ruangan seperti bioskop. Aquazoo juga memiliki taman bermain petualangan dalam ruangan. Taman ini selain menunjukkan banyak hewan juga tentang perkembangan dunia kita.

Di sini kita juga bisa menonton film mengenai Aquazoo secara komplit. Tapi kita ga nonton. Apa jadinya kalo durasinya sekian jam.. ga bisa kemana-mana dong kita hanya di tempat 😊Kebanyakan di ruang ini adalah anak-anak dan orang tua

Di area ini juga ane menemukan batu yang tinggi besar, kristal mengkilat berwarna ungu violet yang berputar searah jarum jam. Sayangnya ga ada keterangan apa ini batu jadi-jadian atau batu asli, tapi nampaknya seperti amethyst yang kita lihat di museum

Nah, lanjut ke ruang berikutnya. Senang banget ane saat akhirnya benar-benar melihat aquarium, bertemu dengan ikan-ikan cantik beraneka warna. Area Aquazoo ini berisi aquarium laut terbesar di Austria.

Beberapa penghuninya sangat atraktif dan lincah sehingga menarik perhatian, baik dari jenis ikan besar maupun mungil dengan warna-warni mencolok, ada kuning cerah, garis kuning hingga biru donker.

Biota lautnya seperti terumbu karangpun ga kalah kerennya. Ikan besar dan kecil nampak kompak dan berteman baik dengan sesama penghuni, terumbu karang dengan Doktorfischen atau ikan ahli bedah, Steigeln atau landak laut, anemonenfischen atau ikan Anemon, Muränen atau belut murai dan lain-lain.

 

Ikan-ikan ini bervariasi dari yang mungil hingga seukuran 30 cm, yang paling besar itu sekitar satu meter. Nampaknya seperti hiu tapi jinak. Mereka cukup bersahabat dan sangat lincah.

Di ruang ini juga ramai dengan pengunjung, baik anak-anak maupun dewasa.

Saat kita kelantai atas, eh ketemu lagi aquarium. Ternyata aquarium bawah tersambung ke aquarium atas. Tapi kali ini ikan-ikannya rata-rata berbodi jumbo, bahkan sangat jumbo sehingga lebih dari satu meter panjangnya dan bermimik sangat serius.

Bandingkan dengan penghuni aquarium yang kita lihat sebelumnya, yang imut-imut cantik manjah 😊

Di tempat ini banyak sekali pengunjung. Benar ya dimana-mana orang suka akan keindahan 😊 Ga seperti di museum apalagi di bagian evolusi manusia dan peradaban yang menegangkan.

Ternyata ga hanya Aquarium untuk para ikan saja. Di sini juga ada ruang untuk reptil besar dan kecil, seperti buaya dan kawan-kawan. Mereka memiliki kandang tersendiri.

Kadal air yang bisa berenang dari negara kita tercinta tepatnya Ambon juga ada lho. Namanya keren Hydrosaurus amboinensis yang berada dimari sejak Juni 2017. Lho ada ya dari negara kita.. jauh juga kadal ini berkelana sampai ke Austria 😊

Nah mengenai sekawanan kadal ini sempat bikin suami bergidik sekaligus berdecak kagum. Dikiranya buaya kecil kali ya.. tapi kok bisa lengket dan berjalan di dinding 😊 Suami seumur-umur baru kali ini menemui cecak saat di Indonesia. Maklum di Austria ga ada cecak 😊

Nah di Zoo Schmiding suami berjumpa ma bangsa cecak lagi. Sampai-sampai ane berseru ke suami.. Wow amazing.. cecak dari Indonesia 😀

Di sini juga sempat-sempatnya ada kafe lho.. kafe yang menjual berbagai makanan dan minuman ringan. Jadi bagi pengunjung yang capek dari mengelilingi area ini bisa beristirahat sambil makan minum dan menikmati pemandangan di dalamnya.

Para chef dan pekerja kafe nampaknya sibuk melayani pembeli yang berjubel. Lumayan hingar bingar tapi nampaknya semua asik-asik aja

Serunya, ada kandang terbuka buat para monyet mungil warna gelap utuh. Springtamarin namanya, hobi banget berkeliaran kian kemari, tapi ga nakal. Hanya lincah saja, ga berontak kalo didekati tetapi kalo disentuh ogah, jinak-jinak merpati 😊 Duh kebayang kan suasananya seperti apa. Riuh rendah..

Akhirnya kita selesai juga menelusuri area dalam ruangan Zoo Schmiding. Lumayan cuci mata di sini, dapat ilmu dan pengetahuan dan menambah wawasan pastinya 😊

Demikian pemirsa edisi kali ini mengenai area Zoo Schmiding indoor yang terdiri dari Aquazoo, Anthropoda Zoo Schmiding serta Museum di musim gugur di Austria

Sampai berjumpa lagi

Schreibe einen Kommentar