Mengurus dokumen haji reguler Indonesia untuk calon haji yang berada di luar negeri

Saat panggilan untuk berhaji yang kesekian kalinya menghampiriku, mau tak mau tapi harus mau, aku pun semangat menyambutnya. Sempat 3 tahun tertunda, 2 tahun karena covid 19 dan setahun karena si covid masih belum sirna, kali ini mantap aku memeuhi panggilanMu ya Allah.

Nah tapi bagaimana dengan pengurusan dokumen haji reguler ini ya..  sedangkan diriku tidak tinggal di Indonesia melainkan ikut suami tinggal di negaranya. Untuk itu kita perlu menghubungi pihak yang berwenang dan terkait akan pengurusan haji ini. Banyak pihak yang meliputinya, antara lain kementrian kesehatan, imigrasi dan kementrian agama ynag pastinya ya

Untuk kesehatan, kita melalui beberapa kali cek kesehatan, luar dalam termasuk beberapa vaksin yang akan kita terima 🙂 Cek kesehatan ini dari jauh-jauh hari lho.. Ini untuk mengantisipasi jikalau calon haji (yang disingkat calhaj) memiliki riwayat penyakit. Sebisa mungkin diobati dan segar bugar sebelum hari H tiba

Sebagai laporan pertama, aku melakukannya di Austria. Di klinik dan Rumah Sakit dekat rumahku dan alhamdulillah semuanya dicover karena aku memliki asuransi kesehatan. Semuanya bagus tanpa kendala, mulai dari cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, paru-paru hingga EKG/jantung

Dokumen ini aku kirim ke Indonesia, tepatnya ke bagian petugas kesehatan yang mengurus haji

Nah deg-degan saat tiba di tanah air. Apakah aku lulus tes kesehatan karena aku mengalami culture shock. Fisikku yang terbiasa dengan cuaca dingin sepoi-sepoi sejuk manja di Austria mendadak harus beradaptasi dengan cuaca yang ekstrim panas membara di Indonesia, ditambah sekian lama tidak pulang kampung karena corona merajalela saat itu. Belum lagi mikirin gimana suami seorang diri ditinggal sekian lama tanpaku. Duh..

Dua hari setiba di tanah air diantar suamiku setelah melalui perjalanan panjang dari benua Eropa ke benua Asia lanjut ke pulau mungil dimana aku terdaftar sebagai calhaj, aku langsung melalui serangkaian tes kesehatan

Dimulai mengambil darah besar dan urine untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol dan sebagainya, lanjut besoknya pemeriksaan jantung kemudian besoknya lagi rontgen paru-paru. Jadi seminggu itu total sibuk cek kesehatan 🙂

Untung saja para petugas kesehatan ramah dan baik hati, lumayan menyejukkan jiwa ini. Memberikan nasihat dan imbauan untuk selalu menjaga kesehatan fisik. Bahkan dari hal ynag paling kecil sekalipun. Saat wawancara dengan dokter, aku ditanya gimana dengan tidur, apakah insomnia apa tidak. Karena nanti di Arab Saudi kita sekamar dengan 5 hingga 6 orang calhaj yang beragam model tidurnya. Ada yang mendengkur, ada yang tidur nyenyak kalau lampu dimatikan, ada yang mau kamar terang benderang , ada yang begadang dulu baru bisa tidur. Nah lho..

Atau bagaimana dengan latihan fisiknya. Apakah kuat jalan kaki belasan kilometer mengingat nantinya ini dilakukan, seperti ibadah di Safa dan Marwah dan melempar jumroh

Karena ibadah haji lumayan panjang, makanya dibutuhkan stamina yang kuat dan sehat. Jadi jaga selalu kesehatan fisik dan mental. Kalau kita loyo dan stress, gimana mau ibadah dengan maksimal ya kan..

Pokoknya di pikiran hanya ada bahagia selalu. Allah.. aku datang memenuhi panggilanMu..

Bila telah melalui tahapan kesehatan, akan keluar surat istigosah yang berati kita layak untuk berangkat haji, tidak ada masalah dengan kssehatan

Untuk wanita calon haji yang masih subur, akan dikonsultasikan mengenai obat untuk menghentikan sementara datang bulan. Atau jika tidak mau memakai obat, datang bulan secara alami pun tak apa-apa, asal jadwal datang bulannya memang teratur. Karena kalau tidak teratur, kasihan kita ibadahnya menjadi tidak maksimal karena waktu habis untuk ‚ketangan tamu‘ ini

Begitu juga dengan kehamilan tidaknya  juga diperiksa. Jika kedapatan positif meskipun baru satu bulan, otomatis tidak jadi berangkat haji. Untuk pemeriksaan ini dilakukan saat kita menginap sehari di asrama haji sekalian mendapat berbagai kartu identitas dan pembagian uang saku

Setelah tahapan kesehatan selesai dilakukan, tahap akhir adalah vaksin. Kita mengalami beberapa kali vaksin Covid 19. Yang terakhir adalah vaksin ketiga. Vaksin influenza dilakukan setelah tes kesehatan selesai. Ditawarkan juga vaksin pnemonia bagi yang mau. Karena banyak juga terjadi kasus penyakit ini selama ibadah haji. Dan yang terpenting adalah vaksin meningitis. Ini wajib untuk seluruh calhaj. Vaksin ini diberikan terakhir menjelang keberangkatan haji

Nah itu untuk tes kesehatan. Makanya kita harus minimal 3 bulan sebelum keberangkatan sudah berada di Indonesia mengingat banyaknya tahapan kesehatan yang dilakukan. Begitu juga dengan visa

Kukira dulunya tinggal kirim saja pasporku ke Indonesia setelah aku mengurus tahapan kesehatan dan kembali ke Austria, seperti instruksi petugas KBRI. Aaahh.. ternyata tidak semudah itu kawan 🙂

Aku harus stay di Indonesia jauh-jauh hari. Karena yang bikin visa bukan hanya aku semata, melainkan ratusan ribu calhaj- Ok deh kalau begitu. Aku ikuti aturannya

Nah untuk pengurusan visa ini ada kerja sama antara pihak imigrasi dan kementrian agama bagian haji. Sebagai tahap awal, kita diambil fotonya di ruangan yang telah tersedia. begitu juga untuk sidik jari secara manual. Diperiksa per jari jemari. Setelah didapat sidik jarinya, kemudian dikirim ke pusat. Jadi kita para calhaj tidak perlu bolak balik ke Jakarta atau ibukota provinsi untuk pengurusan visa ini

Oh iya. Saat itu aku sudah memliki paspor hijau. Untuk haji, harus menggunakan nama dengan dua suku kata dengan nama tambahan  bapak kandung. Sedangkan nama pasporku saat itu tidak ada binti. Jangan kuatir, pihak imigrasi membuat nama tambahan untukku pada lembaran berikutnya di paspor. Jadi tidak perlu mengganti total dengan paspor baru

Aaaih.. senangnya saat visa akhirnya didapat. MasyaAllah.. alhamdulillah

 

Nah demikianlah pemirsa kisahku mengenai pengurusan dokumen haji reguler Indonesia untuk calon haji yang berada di luar negeri. Jadi memang kita harus datang ke Indonesia dimana kita mendaftar haji saat itu ya.. tidak bisa diwakilkan atau mendadak datangnya. Karena pengurusan ini melibatkan berbagai pihak dan bukan hanya kita seorang yang diurus

Ok deh.. sekian dulu laporanku.. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar