Akhirnya kita liburan juga ke Tirol, tepatnya di Östtirol atau East Tyrol atau Tirol Timur yang terletak di Pegunungan Alpen di negara Austria. Sepanjang perjalanan menuju Tirol Timur pemandangannya indah banget yang membuat kita kagum akan ciptaan Allah ini. Kekaguman semakin menjadi-jadi saat tiba di kotanya yang bernama Lienz yang juga satu-satunya distrik di wilayah Tirol Timur
Lienz yang beribukota dengan nama yang sama. Kota Lienz benar-benar luar biasa indahnya pemirsa. MasyaAllah Alhamdulillah
Kota yang terletak di Pegunungan Alpen ini sangat indah dengan dikelilingi pegunungan yang menjulang tinggi dan salju abadinya serta lanskap lainnya. Berada di lembah, kita bisa melihat dari kota ini keindahan di ketinggian hingga ke atas bukit dimana kehidupan juga berada
Keindahan Lienz tak lepas dari geografisnya yang unik dan cantik. Lienz terletak di pertemuan sungai Isel dan Drava di pegunungan Alpen Timur, antara pegunungan Hohe Tauern di utara (termasuk kelompok Schober dan Kreuzeck) dan Pegunungan Alpen Gailtal di selatan
Puncak tertinggi di wilayah Tirol adalah Großglockner, yang juga merupakan puncak tertinggi di Austria dengan ketinggian 3.798 meter. Puncak ini terdapat di Tirol Timur dimana kota ini berada. Wah.. seru ya
Selain puncak tertinggi yang menjadi ikon Tirol Timur, sungai Drava menjadi ikon berikutnya wilayah ini terutama kota Lienz. Sungai berikutnya yang tak kalah indahnya adalah sungai Isel
Kota Lienz terhubung dengan Winklern di Carinthia melalui Iselsberg Pass. Kota tetangga Leisach menandai titik paling timur Lembah Puster
Dengan pertumbuhan kota yang konsisten, beberapa desa kecil di sekitarnya meskipun secara resmi menjadi kotamadya sendiri tapi sekarang secara luas dianggap sebagai pinggiran kota Lienz. Pinggiran kota tersebut antara lain Thurn- Gaimberg, Nußdorf-Debant, Amlach-Tristach, Leisach-Oberlienz
Saat kita pertama kali kemari, aura kekaguman terpancar jelas dan rasanya betah berlama-lama memanjakan mata menikmati keindahan panorama kota yang eksotik dan eksklusif ini namun terkesan alami ini
Musim gugur belum lama datang, tapi kecantikan musim ini terpancar yang membuat kota ini semakin penuh warna. Aku belum pernah menemukan sedemikian indahnya di tempat tinggalku seperti di kota Lienz ini 😊
Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi dari pusat kotanya di alun-alun, pegunungan es hingga pinggiran kota. Semuanya cantik, bahkan sungainya sekali pun
Ya.. salah satu ikon kota Lienz adalah sungai Drava yang mengalir deras berair jernih. Lienz merupakan suatu kota di Austria yang dilintasi sungai ini
Untuk di pusat kotanya, asyik menikmati keindahannya dengan berjalan kaki. Kaki ini ga berasa melangkah saking bahagianya.
Hari itu aku dan suami datang, hari itu juga langsung kita jalan-jalan menelusuri kota ini. Ga sabaran pengen menikmati kecantikannya, mumpung hari cerah di musim gugur yang berwarna-warni. Capek jelas ada karena hampir 4 jam perjalanan kita kemari bermobil. Tapi apalah artinya capek dibanding melihat keindahan ini ya pemirsa 🙂
Ok deh.. sekarang kita mulai perjalanan kita menelusuri kota ini ya.. mulai dari alun-alun kota atau pusat kotanya, pegunungannya, sungainya hingga tamannya
Perjalanan kita diawali dengan menyusuri alun-alun kota. Seperti kebanyakan alun-alun kota di Austria, terdapat bangunan yang mengelilingiun-alun ini berwarna-warni, ada warna merah, kuning hingga biru. Ada beragam fungsi bangunan ini, dari perkantoran, perumahan/ apartemen, hotel, pertokoan, mal, butik hingga restoran dan cafe
Tak lupa taman dengan bunga-bunga indahnya yang bermekaran. Bunga-bunga sisa musim panas kemarin masih ada seperti snapdragon ditambah bunga-bunga khas musim gugur, di antaranya Calluna vulgaris
Di sini kita bisa menikmati keindahan kota dengan rileks sejenak sambil makan es krim atau yang pecinta cafein bisa minum kopi atau teh atau capucino. Bisa lihat-lihat suvenir khas kota Lienz dari stiker hingga tempelan kulkas. Atau ke toko bunga yang buka lapak hingga keluar area hingga kita bisa melihat bunga-bunga cantik terpajang
Alun-alun kota ini mengingatkan suami akan kota Hallstatt di wilayah Salzkammergut di Oberösterreich dimana kita tinggal di negara bagian ini. Meski ga di tepi danau ya.. timpalku ke suami 😊
Setelah berkenalan dengan alun-alun kotanya, kita menyusuri jalan menuju taman. Sepanjang jalan kita berjumpa dengan rumah penduduk yang tinggi besar, dengan ciri khasnya tetumbuhan merayap di dinding yang berwarna-warni efek musim gugur.
Begitu juga efek musim gugur pada semak-semak yang menjadi pagar tanaman berikut pepohonan tinggi besar dan lebat berpadu dengan pepohonan tinggi kurus serta langsing dan tinggi semampai turut menceriakan kota ini
Tempat parkir tersedia cukup luas dimari. Jadi jangan takut ga kebagian tempat untuk memparkir kendaraan.
Kemudian kita menyebrang jalan menuju tempat selanjutnya. Melewati jalan besar di bawah jembatan dimana terdapat kereta api. Bertemu dengan bunga-bunga liar yang cantik di tepi jalan. Terdapat rumah ibadah yang lumayan mencolok dengan dindingnya dipenuhi tetumbuhan berwarna-warni hingga mudah dikenali.
Nah sebelum menuju taman kita melewati jembatan kayu yang lumayan kokoh bercat coklat sebagai tempat penyebrangan kita menuju taman. Di bawahnya terdapat sungai berair jernih.
Inilah sungai Drava yang lumayan mahsyur yang melintasi kota ini yang berasal dari Tirol Selatan atau Südtirol, Italia. Ga hanya Austria, sungai ini juga melintasi negara lainnya yang total berjumlah 5 termasuk Slovenia, Hungaria dan Kroasia. Wow.. keren ya
Kita bisa menikmati keindahan sungai ini dan sekitarnya sambil rileks sejenak di bangku-bangku taman. Taman ini bernama Draupark atau Taman Drava karena terletak di dekat sungai Drava. Di taman yang lumayan luas ini terdapat tempat bermain anak serta tempat untuk berolahraga
Begitu juga beberapa bangunan seperti kantor
Ada jalan setapak yang memisahkan sisi sungai dan taman. Pemandangan sungguh menakjubkan. Rasanya pengen moto terus saking cantiknya. Suamikku ikut-ikutan sepertiku mengabadikan keindahan ini 🙂
Usai menyusuri taman, kita kembali ke pusat kota. Selanjutnya kita ke atas bukit dan pegunungan karena aku yang terutama penasaran banget akan kehidupan di sana dan tentunya hamparan saljunya juga 😊
Kelihatannya dekat lho.. seperti menghadap cermin, tapi ternyata lumayan jauh. Apalagi harus mendaki ketinggian.. mau ga mau kita menggunakan kendaraan roda empat alias mobil. Kalo ga gitu mungkin sampai pagi kita baru tiba 😊
Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai jalan-jalan kita ke kota Lienz di musim gugur. Semoga berkesan
Sampai jumpa lagi