Wisata di desa Hallstatt yang terkenal tidak saja pemanndangan danaunya yang membentuk fyord atau bak mandi dan pegunungannya yang menjulang tinggi lengkap dengan salju abadinya, tetapi juga skywalk dan tambang garamnya
Dimana letak kedua wisata yang aku sebutkan terakhir ini? Mereka terletak di puncak pegunungan ya pemirsa. Wow.. bagaimana caranya kesana ya? Apa mungkin berjalan kaki mengingat kemiringannya hampir sembilan puluh derajat menurut perkiraanku?
Saat pertama kali kemari, kita ga sempat mengekspor kedua area ini, saking antusiasnya dengan area Hallstatt lainnya yang berada di kaki pegunungan dan sejajar dengan danau. Kita ga tau kalo nun jauh di sana di seberang danau terdapat area yang menarik dikunjungi
Sesampainya di desa Hallstatt, kita ga lama-lama mengelilingi area yang ramai dikunjungi turis yaitu area alun-alun kotanya. Kan sudah pernah, kata suami. Ternyata suami punya misi mengajakku ke area di atas pegunungan
Aku kira area skywalk berada beberapa kilo dari desa Hallstat dan ditempuh dengan mengendarai mobil lagi. Ternyata tidak toh. Cukup berjalan kaki meninggalkan area sisi danau yang di pagar ke gedung di sisi jalan di dalamnya terdapat pusat pengunjung/Besucherzentrum, toko suvenir, ruang loket dan stasiun/Talstation untuk menuju ke Skywalk.
Wow.. aku sungguh terkesan melihat pemandangan di depanku. Terhampar pegunungan yang tinggi menjulang dengan semburat salju putih bersih berkilau ditimpa sinar matahari. Pepohonan beraneka model dari yang hijau segar hingga masih coklat kering berpadu jadi satu menepis kesenduan musim semi yang belum sepenuhnya utuh
Jadi kita kesitu ya.. kataku yang diiyakan suami. Kulihat ada seperti rel yang menghubungkan area kaki pegunungan dan di atasnya. Salzbergbahn Hallstatt namanya yang kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi kereta gantung/kabel pegunungan Hallstatt
Sesampainya di gedung yang lumayan luas, kita menuju ruang loket untuk membeli tiket menuju atas pegunungan tersebut. Satu orang dipatok harga 25 Euro atau kalo dirupiahkan berkisar Rp. 400.000. Wow.. luamyan ya. Cukup untuk membeli tiket pesawat sepi penumpang setengah jam perjalanan ke kota kecil di kampung halamanku 😊
Ini tiket hanya sampai ke Skywalk aja ya.. belum termasuk ke tur tambang garamnya, Salzbergwerk bahasa Jermannya
Di ruangan ini terdapat peta kemana saja kita menuju
Selanjutnya kita melangkah ke stasiun yang akan membawa kita ke atas pegunungan dimana sebelumnya kita melalui toko suvenir. Untuk memasuki area ini, seperti di bandara kita tinggal gesekkan tiket ke pagar masuk
Stasiun ini bernama Talstation atau stasiun lembah. Jadi kita nanti sampai di atas pegunungan dimana terdapat stasiun penyambut namanya Bergstation salzbergbahn
Akhirnya tiba saatnya kita memasuki kereta kabel yang membawa kita menuju ke puncak. Seperti di pesawat terbang rasanya.
Terlihat pemandangan di bawahnya semakin lama semakin kecil. Rumah-rumah, bangunan, kendaraan yang berjajar terparkir di parkiran luar ruangan, rerumputan hijau di padang luas, pepohonan di pegunungan yang diselimuti putih salju hingga danau biru terkadang hijau tosca di sisi desa
Wow.. keren banget MasyaAllah alhamdulillah
Indah sekali pemandangannya. Cuaca yang cerah turut mendukung sesi pemotretanku dari dalam kereta kabel semakin menawan
Ya Allah bahagia banget hatiku. Suami di sampingku pun ikut berbahagia melihat istrinya bahagia 🙂
Kereta kabel memuat penumpang tak lebih dari 50 orang.
Kulihat wajah-wajah Asia, dari Asia Timur hingga Asia Selatan. Nampak juga wajah-wajah bule tak hanya warga Austria, juga dari negara tetangga dan seputaran Eropa
Nampak ramah semuanya. Sama seperti kita perasaannya kali ya.. campur bahagia dan takjub dengan keindahan ciptaan Allah SWT Yang Maha Sempurna. Ini membuat kita aman menikmati perjalanan ini
Nah demikianlah pemirsa laporanku kali ini. Semoga berkesan
Sampai jumpa lagi